Setelah lamaran kemarin, Pam dan Ami menjadi sangat dekat sekali. Pam yang sudah mengekspos Ami ke Instagram-nya. Dan Ami juga yang mengonfirmasi pada para fans Pam bahwa benar, ia sudah bertunangan dengan Pamungkas. Fans-nya Pam pun tidak masalah idolanya bertunangan dengan siapa, akan mereka dukung. Pamungkers selalu support apapun yang dipilih Pamungkasnya. Hal itu membuat Ami merasa lega dan tersenyum senang.
Tak terasa sudah satu bulan Pam dan Ami bertunangan. Kini mereka sedang sibuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan pernikahan. Ya, kedua belah pihak dari keluarga Pam dan Ami telah sepakat akan melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang semakin serius. Maju satu langkah menjadi tinggi, yaitu pernikahan.
Semuanya sudah teratur dan terselesaikan. Beruntungnya semua proses yang dilalui selama dua minggu berjalan dengan sangat lancar. Tak ada gangguan dan hambatan apapun. Membuat Pam dan Ami merasa sangat bersyukur. Hubungannya direstui oleh kedua orang tua mereka juga direstui oleh fans Pam. Dan yang terpenting direstui dan diridhai oleh sang pencipta yang di atas.
Setelah melewati semua proses yang cukup melelahkan, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Hari ini, hari Rabu tanggal 22 Desember, Pam dan Ami akan segera menikah. Proses akad nikah dilakukan di dalam mesjid.
Ami masih berada di dalam sebuah ruangan, ia duduk di hadapan kaca rias. Ami melihat wajahnya sendiri yang sudah dirias sedemikian rupa sehingga membuatnya terlihat seperti bukan Ami. Pangling. Sedangkan Pam sudah duduk manis di hadapan penghulu dan para saksi. Pam memakai sebuah peci berwarna hitam. Ia terlihat sangat gagah dan dewasa.
"Ami, sebentar lagi ijab kabul. Kamu berdoa ya sayang, semoga Mas Pam lancar ngomongnya, gak diulang-ulang." Ucap Tia yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia mengusap-usap pundak Ami, memberikan sebuah ketenangan.
"Aamiin, Ma."
Pam berjabatan tangan dengan sang penghulu. Tangan kirinya memegang sebuah microphone.
"Saya terima nikahnya Amisya Namila binti Ludi Syamsudin dengan mas kawin dan seperangkat alat solat dibayar tunai." Ucap Pam dengan sangat lancar.
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH!"
"Alhamdulillah..."
Pam mengembuskan napas lega. Ia memanjatkan doa.
"Kamu sudah sah, nak. Kamu sudah menikah sekarang, sudah menjadi seorang istri dari Mas Pamungkas. Ayo, keluar, Mi." Ucap Tia.
"Iya, Ma." Ami tersenyum bahagia dan segera keluar dengan dituntun oleh Mamanya.
Ami berjalan sedikit menunduk sambil tersenyum. Lalu ia duduk di sebelah Pam.
"Cium tangan dulu sama suaminya..." titah sang penghulu.
Pam menyodorkan tangan kanannya ke Ami dan Ami mencium tangan Pam.
"Sekarang suaminya cium kening istrinya..."
Pam memajukan wajahnya dan mendekat ke wajah Ami. Ami memejamkan matanya dan Pam mencium kening Ami cukup lama. Setelahnya mereka berdua sama-sama tersenyum.
"Jadi istri yang solehah ya, sayang. Nurut sama aku dan jadi Ibu yang baik buat anak-anak kita nanti."
"Mas juga jadi suami yang soleh ya. Selalu ajarin aku, bimbing aku ke jalan yang benar. Koreksi kalo aku salah. Jadi suami yang bertanggung jawab buat keluarga kecil kita."
"Pasti, Mi." Ucap Pam dengan mantap.
•••
Proses resepsi. Ami dan Pam berdiri di sebuah panggung yang berada di dalam hotel. Ya, hotel tempat Ami bekerja. Sengaja. Kata Pam, "kita harus nikah di tempat bersejarah, Mi. Tempat di mana kita dipertemukan pertama kali. Harus terima kasih sama hotel dan pihak-pihak yang mendukung." Ami setuju saja dengan Pam. Justru ia sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Is Bright
FanfictionMenikah dengan seorang musisi? Its my dream, Mas! Not her! • Sumber Cover : Canva💙