Setelah selesai berbincang panjang lebar serta melepas rindu dengan teman-teman Pam, akhirnya Pam dan Ami kembali ke hotel pada pukul enam sore. Sesampainya di hotel, mereka langsung membersihkan diri masing-masing dan segera melaksanakan ibadah solat Maghrib berjamaah.
Selepas ibadah, Pam dan Ami akan makan malam bersama seperti biasa. "Bener ya ternyata temen-temen kamu pada asik, Mas." Ucap Ami sebagai pembuka obrolan sambil senyum-senyum mengingat percakapan tadi sore.
"Pada asik atau karena cakep-cakep?"
"Iiih Mas Pam cemburu yaaa? Hahahah,"
"Enggak. Ngapain cemburu."
"Toh aku juga milik kamu 'kan malam ini?" Goda Ami sambil nyengir dan menaik-naikkan kedua alisnya.
Sontak Pam mengangkat kepalanya dan menatap kedua manik mata milik isterinya yang ada di hadapannya itu sekarang.
Ditatap seperti itu, Ami justru salah tingkah. Ia langsung melanjutkan melahap makan malamnya tanpa menggubris tatapan dalam Pam.
"Emang kamu udah siap tempur malem ini, hm?"
Pertanyaan itu terdengar sangat menyeramkan di kedua telinga Ami. Sungguh.
Ami masih tak bergeming.
"Kalo Mas sih masih capek ya abis perjalanan jauh, badan pada pegel-pegel. Siap gak kamu Mas tanya?" Kali ini Pam menyentuh tangan Ami agar sang empu mendongak untuk menatap balik.
"H-hm?"
"Siap gak mijitin Mas malem ini?"
Ami langsung memasang wajah cemberut karena kesal suaminya itu telah mengerjainya. Sedangkan Pam justru terbahak.
"Emangnya enak aku kerjain. Makanya jangan mulai, sayang..."
Ami melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap ke arah lain. "Tau ah aku bete! Gak ada pijit-pijitan ya!"
Sebelum Ami pergi kabur dari sana, Pam lebih dulu menahan Ami dengan cara menarik kedua tangan Ami lalu digenggam erat oleh Pam.
"Iya-iya sayang maafin aku yaa? Gak lagi-lagi deh begitu, serius." Ucap Pam merajuk.
"Lain kali jangan begitu ya," kata Ami yang mulai melunak.
"Siap, janji bosku!" Pam tersenyum senang sambil mengelus pipi kiri Ami. "Kamu belum datang bulan ya? Jadi baperan gini,"
"Belum, Mas. Makanya jangan cari gara-gara, nanti kamu kena sama aku."
"Iya-iya, enggak, sayang. Berarti kalo gitu malem ini kamu jadi milik aku sepenuhnya dong?"
"Udah gak mood, Mas, maaf."
"Ada moodnya gitu ya, yang." Pam menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Ada, Mas."
"Ya udah, besok malem gimana?"
•••
mom, doain pam ya
biar ami positif
terus bisa kasih mama papa cucu yang lucu❤️Mom
aamiin yra... semoga ya nak, semangat anak mom!! lakukan yg terbaik dan serahkan hasilnya pada yg di atas...noted mom
pam love mom
love papa jugaMom
love u so much, kiddos❤️❤️❤️"Mas..."
Terdengar suara Ami yang baru saja bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Is Bright
FanfictionMenikah dengan seorang musisi? Its my dream, Mas! Not her! • Sumber Cover : Canva💙