13. belajar jadi IRT

223 15 0
                                    

Ketika adzan Subuh berkumandang Ami terbangun. Ia mengikat rambut panjangnya itu lalu membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas. Ami menepuk-nepuk tangan Pam dengan pelan.

"Mas, bangun. Subuhan dulu, yuk."

Pam berdeham. "Udah Subuh, Mi?"

"Iya. Semalem Mas tidur jam berapa?" Ya, semalam Pam sibuk membuat Solipsism The Series jadi Ami tidur lebih dulu karena disuruh Pam dan tidak ada acara pillow talk seperti biasa.

"Jam berapa ya, jam 9-an kayaknya."

Pam mendudukkan diri. Ia masih merasa ngantuk. Sedangkan Ami sudah masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelahnya Pam mengambil wudhu dan mereka segera melaksanakan shalat Subuh berjamaah di dalam kamar. Selesai shalat, Pam naik ke atas tempat tidur dan mengecek ponselnya. Ami masih melipat alat shalatnya.

"Mas, mau sarapan pake apa? Nasgor mau?"

"Boleh deh nasgor,"

"Okay, aku masakin dulu ya."

Ami berjalan menuju dapur dan mulai memasak nasi goreng untuk dirinya dan Pam. Beberapa menit kemudian, nasi gorengnya sudah jadi. Ami menyiapkan di atas meja makan dan segera memanggil Pam.

"Mas, nasgornya udah jadi nih." Teriak Ami dari meja makan yang ada di dekat dapur.

"Oke, Mas segera meluncur." Sahut Pam dari kamar.

Pam datang sambil menghirup dan memejamkan matanya. "Hmmm, enak banget wanginya. Kayaknya enak nih nasgornya."

"Enak dong, masa gak enak. 'Kan diajarin chef Mas Pamungkas." Ami terkekeh.

Ami mengambilkan dua sendok centong nasi goreng untuk Pam. Lalu, ia menuangkan air minum ke dalam gelas untuk suaminya itu. Ia duduk di hadapan Pam dan mulai mengambil nasi goreng ke dalam piringnya untuk dirinya sendiri.

"Gimana? Enak gak?" Tanya Ami ketika melihat Pam memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

Pam mengacungkan dua jari jempol ke arah Ami. "Mantap, enaklah pokoknya masakan buatan istriku!"

Ami tersenyum senang lalu bertepuk tangan girang. "Yey, berhasil! Abisin ya Mas nasgornya, makan yang banyak biar gendut."

"Yang bener aja Dek masa Mas disuruh abisin semuanya, ini banyak banget. Kenyang dong Mas-nya. Emang kamu mau Mas jadi gendut?"

"Mau dong, dari pada kurus banget kayak gitu ih. Nanti disangka gak dikasih makan sama istrinya."

Pam tertawa. "Masih pagi, Dek. Please don't make me laugh, sakit perut nanti aku."

"Itu mah Mas-nya aja yang receh,"

"Kalo Mas receh, kamu apa dong?"

"Sorry, aku mah dollar."

Pam mengapit hidung Ami dengan gemas. "Dasar, ada-ada aja ya kamu itu."

"Mas, hari ini schedule-nya ngapain?"

"Today, Mas mau latihan sih sama The People People. Kamu mau ikut gak?"

"Hm, latihan ya. Pengen sih aku ikut, tapi nanti rumah gak ada yang ngurus. Maybe, next time ya?"

"Okay, no problem. Tapi inget ya, kamu jangan capek-capek loh."

"Siaaap, Mas!"

Pam tersenyum sambil menatap wajah ceria isterinya itu. Ah, ia sangat mencintai Ami untuk saat ini dan sampai selamanya.

Future Is BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang