Setelah dua minggu lamanya Ami mengalami sakit cacar dan selama itu pula Pam menjaga juga merawatnya sampai sembuh. Selama Ami sakit Pam tidak keluar rumah untuk nongkrong bersama teman-temannya maupun latihan dengan The People People. Pam setia mengurus Ami di rumah.
Hingga saat Henny tahu bahwa Ami sakit, ia menyuruh anak bungsu dan menantunya itu untuk ke rumahnya setelah Ami pulih. Maka, hari ini Pam dan Ami sedang dalam perjalanan menuju rumah Henny dan Yusuf.
"Nanti Mas mau latihan, Dek. Kamu sama Mama gak pa-pa 'kan? Mas tinggal gak pa-pa ya?" tanya Pam sambil menyetir mobil.
"Iya deh, gak pa-pa. Bisa nyamper Hiro nanti. Kasian Mas-ku dipenjara di rumah baru bisa keluar sekarang," Ami terkekeh.
"Dipenjara bersama bidadari mah Mas rela mau sampe seberapa lama pun,"
"Aw, baper banget."
Keduanya tertawa bersama. Tak terasa Pam dan Ami sudah sampai di rumah Henny dan Yusuf. Di sana ada sebuah motor terparkir di dalam garasi, motor yang Pam dan Ami kenali. Motor Resya.
"Ada Mas Eca, Mas?"
"Kayaknya lagi main," jawab Pam sambil membuka seatbelt.
Pam dan Ami turun dari dalam mobil dan berjalan masuk ke rumah. Di ruang tamu terlihat keluarga besar sedang berkumpul. Ada banyak orang di sana.
"Hai!" sapa Tania pada Ami.
"Hey, Mbak." Ami menghampiri Tania lalu bersalaman. Tak lupa ia juga bersalaman dengan seluruh orang yang ada di sana.
"Mbak Nida lagi main di sini juga?" tanya Ami ketika bersalaman dengan Nida.
"Iya nih, Mi, kebetulan ya jadi lengkap formasinya." Nida tertawa.
"Mama seneng deh para mantunya kumpul gini," ucap Pam sambil menatap wajah Henny yang berseri.
"Iya dong, Pam. Masa gak seneng, kita rumpi-rumpi cantik ya, girls."
"Yoai, Ma." jawab Tania bersemangat.
Ami duduk di sebelah Henny yang sedang memangku Lano. Sedangkan Adin sedang dipangku oleh Yusuf.
"Mas Hiro sama aku yuk?" ajak Ami pada Hiro yang sedang berdiri di depan Mamo-nya.
"Ateu Ami! Aku punya mainan balu tau!" beritahu Hiro pada Ami sambil menunjukkan mainan barunya itu lalu bocah itu duduk di pangkuan Ami.
"Kamu udah sembuh, sayang?" tanya Henny pada Ami.
"Alhamdulillah, udah, Ma. Berkat Mas Pam," jawab Ami sambil tersenyum dan melirik ke arah Pam yang duduk di samping Yusuf.
"Syukur Alhamdulillah, suamimu telaten berarti, Mi."
"Baik banget Mas Pam, Ma."
"Jelas dong, yang." sambar Pam.
"Gimana ceritanya toh Ami bisa cacar gitu, Pam?" tanya Henny.
"Pulang dari Bogor, Ma. Kita liburan bareng Mama sama Ayah di sana, eh besokannya cacar. Emang udah takdir kali harus cacar pas udah nikah jadi bisa diurusin sama aku," jawab Pam sambil sedikit tersipu ketika bicara kalimat terakhir.
"Hmmm, bucin."
"Bisa aja lo sempak kuda,"
"Aduh, kalo aku sih melayang ya."
"Mi, suamimu itu lho, Mi."
"Haha, iya, Mbak."
"Kenapa gak kabarin Mama kalo Ami sakit? 'Kan Mama bisa bantu urus Ami juga, jengukin ke rumah kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Is Bright
FanfictionMenikah dengan seorang musisi? Its my dream, Mas! Not her! • Sumber Cover : Canva💙