"Abang, bangun!" Andra membangunkan Rilian, dia sudah berpakaian rapi, "Udah jam lima pagi nih, Abang kan hari ini kerja."Dengan malasnya Rilian pun bangun, "Abang masih ngantuk." mulutnya menguap, "Tadi malam kamu mainnya terlalu hot."
Andra memukul wajah Rilian dengan bantal, "Dasar cabul!"
"Cabul-cabul gini kamu juga suka," Rilian tersenyum, "Yang dalam, Bang! Mentokin, Bang! Kontol Abang gede aku suka." dia menggoda kekasihnya itu, meniru desahan Andra tadi malam.
Andra menggelitiki pinggang Rilian, Rilian tentu saja merasa geli.
"Ampun! Ampun! Hahaha ..." Rilian tertawa, "Geli banget, Sayang."
"Lagian bukannya mandi malah ngegodain aku." Andra menghentikan gelitikannya, "Nanti malam Abang pulang jam berapa?"
"Jam tujuh malam, itu pun kalo nggak ada urusan penting." Rilian mencubit pelan pipi menggemaskan Andra, "Emang kenapa?"
"Nanti malam acara ulangtahunku, Abang bisa datang, nggak?" tanya si pria tegap itu, jauh di lubuk hatinya dia mengharapkan Rilian datang, "Aku tahu Abang sibuk, tapi aku berharap Abang bisa datang."
"Emang acaranya dimulai jam berapa?"
"Jam enam sore, jam delapan malam udah selesai."
"Di mana?"
"Di cafe biasa." Andra sudah bisa menebak, Polisi kesayangannya itu tak mungkin datang.
Lama-lama Rilian tak tega juga melihat wajah murung Andra, "Yaudah, pulang dinas nanti Abang langsung ke cafe."
"Beneran, Bang?" mata Andra berbinar-binar.
"Iya." Rilian mengangguk, "Masa pacar Abang ulangtahun, Abang nggak datang sih?"
Seketika Andra langsung memeluk tubuh telanjang Rilian, dia duduk di pangkuannya, "Makasih ya, Bang. Pokoknya aku nggak mau potong kue sebelum Abang datang."
Rilian mencium bibir Andra, "Iya, muscle bottom-nya Abang."
"Abang tegang lagi ya?" Andra meraba selangkangan Rilian.
"Kamu sih naik ke pangkuan Abang, jadinya tegang kayak gini kan?"
"Yaudah, kalo gitu aku mau siap-siap dulu," Andra hendak berdiri, tapi kedua tangan kokoh Rilian menahannya.
"Siap-siapnya nanti aja," Rilian berbisik mesra di telinga Andra, "Abang udah nggak kuat pengen ngentotin bool kamu."
"Tadi malam kan udah dua kali."
"Dua kali mana cukup?" Rilian langsung menyumpal mulut Andra dengan mulutnya, "Celana panjangnya pelorotin dikit, Sayang!"
Andra menuruti permintaan Rilian. Dengan posisi seperti itu, keduanya pun melakukan hal itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR WARM WHISPERS [THE END]
Mystery / ThrillerPolisi gay itu bernama Rilian Abiyoga Pramana, selain mempunyai otak yang brilian wajahnya juga tampan sehingga disukai banyak orang. Suatu pagi dirinya tidak sengaja bertemu dengan pria tampan nan tegap bernama Andra Ferdian di kereta executive yan...