17. HAPPY BIRTHDAY

2.2K 121 9
                                    

Pukul 20:00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 20:00

Karena perutnya kelaparan, Rilian terbangun dari tidurnya. Saat dia membuka mata, rupanya Andra sudah tidur menyamping, memunggunginya.

Rilian bangun dan membawa piring berisi spaghetti yang sudah dingin itu ke lantai bawah. Dia memanaskan spaghetti ke dalam microwave. Setelah dirasa cukup hangat, Rilian mengangkat piring spaghetti itu dengan kain, setelah itu dia memakannya.

Rilian ingat tengah malam nanti adalah hari ulangtahun Andra. Dia kemudian menghubungi nomor seseorang.

"Bunga pesanan saya sudah disiapkan?" tanya Rilian.

"Sudah, Pak." jawab seorang wanita di telepon, "Mau dikirimkan sekarang?"

"Emang tutup jam berapa?"

"Jam sepuluh, Pak."

"Kalo gitu antar jam sepuluh aja." Rilian sudah menghabiskan spaghetti di piringnya.

"Siap, Pak." kata wanita di telepon, "Nanti anak buah saya yang antar ke alamat Bapak."

"Oh iya, kalo sudah sampai di depan rumah jangan bunyikan bel." Rilian mengingatkan, "Langsung telepon nomor saya saja."

"Baik, Pak Rilian."

"Oke, saya tunggu." Rilian kemudian mematikan panggilan telepon.

Pukul 22:00

Bunga yang dipesan Rilian sudah datang, dia lalu melilitkan sebuah handuk putih ke pinggang, menutupi tubuh telanjangnya. Rilian kemudian membuka pintu rumah dan kurir pun memberikan buket bunga mawar merah kepada Rilian.

24 Juli 2018
Pukul 00:00

Rilian membawa buket bunga dan kue ulang tahun ke lantai atas.

Dia lebih dulu membawa buket bunga mawar merah ke dalam kamar. Setelah itu dia mengambil kue ulangtahun untuk Andra.

Rilian lalu melepas handuk yang melilit di pinggangnya, kemudian dia masuk ke dalam kamar.

Dengan korek api di tangannya, dia menyalakan lilin 24 yang ditancapkan di kue ulangtahun. Rilian kemudian membangunkan Andra.

"Sayang, bangun." bisik Rilian.

Andra tidak merespon, dia masih tertidur pulas.

"Kamu pasti lelah banget." batin Rilian.

"Sayang, bangun dong." kali ini tangan Rilian menepuk-nepuk pelan pipi Andra.

Andra mulai membuka kelopak mata, setelah menyesuaikan matanya dengan cahaya lampu nakas, dia bisa melihat dengan jelas kedua tangan Rilian sedang memegang kue ulangtahun.

"Happy Birthday, Andra Sayangnya Abang." Rilian tersenyum manis.

Bukannya senang Andra malah menangis, lengan kanan kokohnya mengusap air mata di pipi.

YOUR WARM WHISPERS [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang