07. TANGAN DEWA

3.9K 185 10
                                    

Pukul 21:50

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 21:50

Rilian baru saja sampai di rumah. Ketika kakinya hendak masuk ke dalam rumah, iPhone di saku kanannya berbunyi.

Saat Rilian melihat layar, ternyata Andra yang menghubunginya.

Panggilan masuk...
Rilian : Halo?

Andra : Bang, kayaknya aku pulang sedikit malam deh."

Rilian : Emangnya kenapa?

Andra : Macet banget.

Rilian : Yaudah, hati-hati nyetir mobilnya

Andra : Siap, Komandan!

Rilian terkekeh.

Rilian : Abang juga baru nyampe rumah nih.

Andra : Kalo gitu Abang istirahat duluan aja, nggak usah nungguin aku.

Rilian : Kalo gitu Abang tidur duluan ya?

Andra : Iya. Udah dulu ya, Bang.

Rilian : Iya.

Dari ujung sana Andra mematikan panggilan telepon.

Dengan kaki yang cukup letih, Rilian berjalan ke lantai dua. Tiba di lantai dua dia segera melepaskan seragam Polisi-nya, kemudian menggantung seragam itu di tempat biasa. Setelah itu Rilian berjalan ke kamar mandi, dia membasuh wajahnya dengan air, kemudian kembali ke dalam kamar.

Biasanya saat badannya pegal-pegal seperti itu, Rilian akan menempelkan koyo di punggungnya.

Ketika tangannya mencari lembar koyo di laci nakas, dia tidak sengaja menemukan bingkai foto kecil. Di dalam bingkai itu ada sebuah foto yang mencuri perhatian Rilian.

Foto itu diambil di sebuah cafe. Di dalam foto ada lima orang yang sedang berdiri, tiga pria dan dua wanita. Mereka semua terlihat tersenyum bahagia. Rilian menyadari jika salah satu dari pria itu adalah Andra, kekasihnya. Di foto itu badan Andra belum tegap seperti sekarang.

"Oh ... jadi ini sahabat Andra yang dibicarakan Miko waktu itu?" Rilian manggut-manggut, "Kenapa fotonya nggak dipajang aja? Kenapa harus disimpan di laci nakas?"

Rilian memperhatikan foto itu lagi, kali ini matanya fokus kepada gambar dua pria teman Andra, salah satu dari pria itu terlihat gendut dan kemayu, sementara pria yang satunya lagi bermata sipit, dia punya badan yang bagus dan juga tampan.

Setelah mendapatkan dua lembar koyo, Rilian menaruh kembali foto itu ke dalam laci nakas.

Walau sedikit kesusahan, akhirnya dia berhasil menempelkan dua lembar koyo itu ke punggungnya.

Rilian kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang. Dia masih memikirkan kejadian barusan saat dirinya dinas.

Tadi sore dia baru saja ikut dengan timnya menggerebek sebuah pesta seks gay yang diadakan di salah satu tempat Fitness. Tempat Fitness itu memang cukup terkenal di kota ini.

YOUR WARM WHISPERS [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang