02. Hujan Dan Malam

1K 144 17
                                    

"Nak, ayo makan malam." Dena— Mama Lia mengetuk pintu kamar putri sulungnya beberapa kali.

"Iya, Ma." Sahut Lia dari dalam, lalu beranjak dari kasur menuju ruang makan.

Di ruang makan, sudah ada Faisal— Ayah Lia, Dena dan Yuna. Yuna sudah duluan makan, dia lahap sekali. Lia  menduduki kursi disamping Yuna.

"Pelan-pelan makannya, nanti kesedak."

Yuna tak mengacuhkan, ia malah semakin lahap, "Aku lapar kak."

Lia mendengus pelan, mengambil nasi dan lauk pauk. "Lagi seneng ya kamu hari ini?"

Tanpa diduga, Yuna mengangguk antusias. "Iya kak, temenku baik semua."

Tersenyum kecil, Lia juga turut merasakan kebahagiaan Yuna. Adiknya itu orang yang sangat pandai bergaul, wajar saja jika dia langsung dapat banyak teman.

"Oh ya? Bagus dong." Faisal ikut nimbrung.

"Kalo Lia gimana sekolahnya?" Kini Dena yang bertanya.

Lia menoleh pada Dena, "Sebelas dua belas sama Yuna, Ma. Tapi masih unggulan Yunalah, Mama tau sendiri 'kan kalo Lia kurang asik?"

Dena terkekeh, "Yang penting mereka bisa nerima kamu kan?"

"Bisa, Ma."

"Ayah senang liat kalian kayak gini. Jangan nakal-nakal ya sama temennya." Pesan Faisal.

Yuna tersedak, ia buru-buru mengambil minum, "Udah telanjur nakal, Yah. Tadi Yuna sembunyiin pulpen si Butet, tapi ketauan duluan sama Andi." Yuna menyengir lebar.

Lia melotot padanya lalu memukul pelan lengan Yuna. "Ih! Kamu harusnya jangan gitu sama dia, kamu mau di cap buruk?"

"Mama gak pernah ngajarin gitu loh, dek." Dena menimpali.

"Hehe, nakal sekali-sekali gak papa kali, Ma."

"Yuna dapat darimana sih, Yah, Ma? Kok anaknya lain gini." Tanya Lia, pasalnya dari semua anggota keluarga, Yuna adalah orang paling jahil.

"Gak tau, di kolong jembatan kali ya, Ma?" Faisal bergurau.

Diruang makan malam ini, mereka banyak bercerita dan bercanda. Menghabiskan waktu dengan keluarga memang tidak pernah terasa membosankan.

***

naresadhinatha follows you on instagram

Lia yang sedang berbaring dikasur sambil bermain ponsel langsung duduk tegak saat melihat tampilan pop-up yang masuk tiba-tiba.

Lia menajamkan penglihatan, tak begitu yakin jika yang barusan itu adalah Nares yang dia ketahui.

Jari telunjuknya perlahan menekan sederet kalimat itu, lalu menjelajahi profil instagramnya. Postingan Nares tidak sedikit, tidak pula banyak.

Diam-diam decakan kagum keluar dari bibir Lia saat meneliti postingan Nares, Nares ternyata punya bakat di bidang fotografi. Terbukti dari semua postingan yang ia upload.

naresadhinatha wants to send you a message

|Hai Lia
|Ini gue, Nares
|gak lupa kan?
|boleh minta folback?

Aku segera mengetik balasan.

Iya ingat kok Na|
Boleh, udah aku folback ya|

|Iya, makasih Lia

Sama sama|
Omong-omong kamu dapet akun|
ku darimana?

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang