Selamat membaca 🙌🏻
~Pagi itu Reyhan sedang asyik main basket di lapangan dekat rumahnya. Meskipun hanya sendiri tapi ia menikmatinya, karena bermain basket termasuk hobinya
Bola itu terus dipantulkan menggunakan tangannya, namun ia melamun melihat ada sosok yang dikenalinya berjalan melewati lapangan
"Nadya?" Panggilnya
Orang tersebut menoleh ke Reyhan, benar saja gadis itu adalah Nadya
"Rey? Kamu ngapain disini?" Tanyanya dengan wajah ceria
"Aku lagi main bola bekel," Nadya kebingungan, yang dipegang pria ini bola basket bukan bola bekel
"Ih itu kan basket," tunjuk Nadya
"Nah itu tau," Reyhan tertawa
"Kamu abis darimana Nad? Kok lewat sini?"
"Aku abis dari Indomaret, beli cemilan," Nadya memperlihatkan kantung plastik putih yang penuh dengan Snack
Pantas saja sekarang sahabatnya yang satu ini memiliki pipi yang tembem, padahal dulu waktu kecilnya dia terlihat kurus
Tapi justru itu yang Reyhan suka, ia menyukai perempuan yang sedikit berisi dan tentunya berpipi chubby menurutnya hal itu menggemaskan
"Apa liat liat?" Nadya keheranan melihat Reyhan yang sedari tadi memperhatikannya
"Ngga kok. Oh iya Nad, aku kepikiran sama kia dari kemarin. Gimana ya kabar dia sekarang?" Gumam Reyhan
"Aku juga ngga bisa berhenti mikirin kia. Pasti dia sekarang masih sedih banget," raut wajah Nadya berubah
"Kalo kita ke rumahnya menurut kamu gimana?," Usul Reyhan
"Ide bagus. Tapi masa ngga bawa apa-apa," ungkapnya
"Bawa kue?" Tanya Reyhan setelah berpikir keras
"Setuju. Hari ini kita ke rumah kia,"
"Kamu siap-siap deh, nanti aku jemput," ujar Reyhan
"Oke," Nadya langsung berjalan pulang
Di rumahnya Reyhan sudah bersiap memakai kaos dengan jaket berwarna cream. Setelah itu ia semprotkan parfum miliknya
Kak Fathia tidak sengaja melewati kamar Reyhan dan mengendus aroma parfum
"Wih adek nya kakak yang ganteng ini mau kemana sih? Wangi banget," kak Fathia menyelinap masuk ke kamarnya
Reyhan hanya terkekeh,"Mau ke rumah temen kak,"
"Temen apa temen?" Kak Fathia menyenggol lengan Reyhan berusaha menggodanya
"Aku pamit dulu ya kak," ucap Reyhan
Nadya juga sudah mengenakan dress tipis putih, dilihatnya terus cermin besar yang ada di kamarnya. Apa pakaian itu pantas? Apa Reyhan suka jika dia memakai itu?
Loh kenapa pikirannya jadi kesana. Dia hanya ingin pergi membeli kue untuk kia kan?
Di bawah Reyhan sudah membunyikan klakson motornya, Nadya bergegas turun dan membuka pagar
Dilihatnya penampilan Nadya dari bawah ke atas. Cantik sekali ungkapnya dalam hati
"Ayo," Nadya mengunci pagar, memakai helm yang Reyhan beri dan menaiki motor
Kebetulan mama Wanda sedang tidak berada di rumah. Mereka berjalan berdua di mall. Katanya Nadya memiliki toko kue langganan di sana yang rasanya sudah tak usah diragukan lagi
Reyhan mencoba memecahkan keheningan dengan bertanya,"Nad, laki-laki yang sering anter jemput kamu itu siapa ya?"
Nadya menoleh ke samping,"Carel? Cowo yang kemarin malem jemput aku kan?" Reyhan membalas dengan anggukan
"Dia udah aku anggep sebagai kakak aku. Ya karna kita udah kenal cukup lama, dan Carel juga Deket banget sama mamah. Makanya mamah sering percayain dia. Entah itu buat jemput aku atau anterin aku kemana-mana," lanjutnya
Mendengar penjelasan Nadya, entah kenapa dada reyhan sesak. Yang dirasakannya campur aduk, dan dia tidak sadar itulah yang namanya cemburu
"Itu tokonya," Nadya menunjuk sebuah toko kue
Mereka memasuki toko dan membeli sebuah kue coklat. Katanya coklat bisa menaikkan mood seseorang, itu alasan mereka membelinya
Saat keluar dari toko ada anak kecil yang membawa minuman di tangannya terpleset dan minuman itu tumpah mengenai dress yang dipakai Nadya
"Maaf ya kak, bajunya jadi basah," ucap ibu dari anak kecil itu
"Iya ngga apa-apa Bu," jawab Nadya
Nadya mengibaskan tangannya ke arah baju itu berharap bajunya kering namun sepertinya sia-sia
Dress putihnya yang tipis telah basah dan membuat tubuhnya sedikit terlihat karena pakaiannya transparan
Reyhan dengan cepat membuka jaket miliknya dan memakaikannya ke tubuh Nadya. Tatapan Nadya seolah bertanya-tanya
"Baju kamu jadi transparan," bisik Reyhan
Nadya mengangguk mengerti dan menutup pakaiannya yang basah dengan jaket yang diberikan Reyhan
Sampailah mereka di depan rumah kia. Bel itu sudah ditekannya beberapa kali. Namun Tante Lia baru menyadarinya karena sempat sibuk di dapur
"Kalian temennya kia ya?" Tanyanya yang baru membuka pagar
"Iya Tante," kata mereka berbarengan
"Silahkan masuk," Nadya dan Reyhan pun duduk dikursi teras rumah kia
Tante kia meletakkan dua gelas berisi sirup,"Ayo diminum. Jangan sungkan," Nadya dan Reyhan mengambil dan meminumnya
"Kita kesini mau kasih sedikit kue untuk kia. Semoga kia suka ya Tante," Nadya menyodorkan plastik berisi kue yang dibelinya tadi
Tante kia menerimanya,"Makasih ya. Maaf jadi ngerepotin, oh iya kia nya lagi pergi ke rumah keluarga ayahnya,"
"Ngga sama sekali kok Tan. Tante ngga usah bilang kue ini dari kita ya," ucap Nadya. Tante kia tersenyum
"Kia kabarnya gimana ya Tante?" Tanya Reyhan
"Kia masih sangat terpukul karena kepergian kedua orangtuanya. Tapi Tante yakin kia anak yang kuat dan mandiri," paparnya
Dua hari setelah orang tuanya meninggal, kia jadi sering melamun, murung, juga sensitif. Apa saja hal yang menyinggung hatinya, dia tak bisa terima dan diam saja
"Kita janji akan hibur kia dan selalu ada buat dia," kata Nadya berusaha menguatkan
"Makasih ya, kalian teman kia yang baik. Tante doain semoga hubungan pacaran kalian langgeng,"
Reyhan menyangkal,"Kita ngga pacaran kok Tan,"
"Kalo gitu persahabatan kalian semoga langgeng ya," doa tersebut diaminkan oleh keduanya
~
Di part ini aku sedikit ngebayangin waktu acara ulang tahun Rey😂masih blm bisa move on rasanya..
Pantengin terus ceritanya ya💕
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Ada Dusta Di Antara Cinta
Fanfiction[TAMAT] Cerita pertama sebelum 'I Do' Dalam tahap revisi, mohon dimaklumi jika banyak kekurangan dan kesalahan kata. Sosok sahabat kecilnya yang dulu hilang telah kembali membawa cinta yang akan bersemi abadi. Karena terbiasa bersama, sedikit demi...