Part 26

706 80 18
                                    

Hi guys? Ngga lama lagi cerita ini mau tamat, kalo dibuat sekuel atau lanjutan bercerita saat mereka dewasa. Kalian setuju dan bakal baca ngga? Please bgt komen ya. Terimakasih❤️
Selamat membaca 🙌🏻
~

Setelah kejadian kemarin, mulai banyak yang membicarakan Nadya di belakangnya. Bahkan satu angkatan

"Kok dia gitu ya?" Tanya salah satu siswa

"Ngga tau tuh. Dulu kan mereka Deket banget," jawab seseorang yang melihat Nadya sedang berjalan

Nadya terus menundukkan kepalanya. Matanya terasa panas menahan tangis

"Makanya sekarang dia ngga punya temen," bisik murid lain yang jelas masih terdengar ditelinga Nadya

"Iya kemana-mana sendiri mulu," sindir temannya

"Pasti ngga ada yang berani deketin dia,"

Perkataan itu terlalu menyakitkan. Nadya sudah tidak kuasa menahannya, akhirnya ia berlari ke toilet agar semua orang tidak tahu dirinya menangis

Ditatapnya cermin yang ada didepannya. Siapa sosok Nadya yang ia lihat sekarang? Sebodoh itukah yang telah dilakukannya?

Bahkan Reyhan pun hari ini tidak masuk. Pasti dia sangat kesakitan setelah tidak sengaja terdorong oleh tangannya yang nakal

"Kenapa sih gue harus kayak gini?"

Nadya mengacak-acak rambutnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, saking malunya ia melihat dirinya sendiri

"Kenapa gue ngelakuin itu?!," sampai kapan penderitaannya akan berakhir? Pikir Nadya

"Harusnya dari awal kita ngga perlu terlalu deket biar nantinya kita ngga terlalu jauh," isaknya

Bunda asih membawakan Reyhan coklat panas ke kamarnya. Diletakkannya ke samping ranjang anaknya

"Masih sakit nak?" Tanya bunda asih yang melihat Reyhan mengaduh memegang kakinya

"Udah ngga terlalu bunda," ujarnya

"Bunda denger-denger katanya Nadya ya yang udah do-" ucapan ibunya terpotong

Reyhan menyangkalnya,"Ngga Bun. Nadya ngga sengaja lakuin itu,"

"Iya sayang, Bunda percaya Nadya ngga mungkin begitu,"

Bunda asih kagum, anaknya ini sudah remaja. Saat ada permasalahan dalam pertemanan, meski dirinya terluka ternyata dia tidak dendam dan menyalahkan temannya itu

"Bunda bangga sama kamu," Reyhan tersenyum dalam dekapan ibunya

Di warung makan mie ayam Fira dan Farhan terlihat sedang mengobrol

"Kasihan Reyhan dia jadi ngga masuk," ujar Fira sambil memainkan sedotan digelasnya

"Iya tega banget Nadya," balas Farhan yang menatap ponselnya

"Kok dia bisa gitu ya?" Tanya Fira

"Reyhan ngga cerita apa-apa sih, privasi mungkin,"

Fira jengkel melihat Farhan terus fokus pada telepon genggamnya. Memangnya diponsel itu ada apa? Sampai dia tidak berkedip

"Kamu ngapain? Ngeliatin hp mulu," kata Fira

"Ngga. Ngga ngapa-ngapain," jawab Farhan salah tingkah

"Coba aku liat hpnya," Fira mengintip ponsel milik Farhan

"Eh jangan. Iya ini aku ngga mainin lagi," Farhan mematikan tombol powernya

Malam hari kia sedang berjalan menuju sebuah toko untuk membeli minuman dingin

Tidak sengaja ia melihat seseorang yang dirasa mirip dengan salah satu temannya

Kia memantau dari jauh, menyipitkan matanya agar penglihatannya jelas

"Itu Farhan?" Tanya kia penasaran

Kia memajukan langkahnya mendekati tempat makan itu

Terlihat Farhan sedang mengelus pipi seorang wanita dengan lembut dan menatapnya penuh cinta. Tentunya bukan Fira, tapi siapa dia?

"Farhan kan pacarnya Fira. Tapi kok?" Tangannya menunjuk Farhan dengan bingung

Sepertinya ada yang tidak beres dengan Farhan, batin kia

~
Maaf ya upload setiap hari..
Tunggu update terbaru ceritanya💕
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang