Part 24

700 73 3
                                    

Selamat membaca 🙌🏻
~

Di dalam mobil reyhan termenung memandangi kaca yang ada disampingnya

"Kamu kenapa? Masih sakit?" Tanya ayahnya

"Udah ngga terlalu kok yah," jawab reyhan

Begitu sampai bunda asih langsung membantu reyhan turun dari mobil

Di kamar reyhan memasukkan sisa uang jajannya ke dalam sebuah celengan

Reyhan menatap celengan itu beberapa saat,"Apa gue beliin bunga buat Nadya aja ya? Biar dia mau maafin gue," usulnya

Esoknya pulang dari sekolah reyhan langsung membeli bunga di tokonya

Kebetulan ayah reyhan tidak bisa menjemputnya, jadi ia memesan taksi online

"Berhenti disini dulu ya pak," reyhan keluar dari mobil dan mendekati pagar rumah Nadya

"Semoga kamu terima permintaan maaf aku ya Nad," ucap reyhan yang menaruh bunga tersebut didepan

Gambarannya:

Reyhan meninggalkan bunga tersebut dan segera pulang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyhan meninggalkan bunga tersebut dan segera pulang ke rumahnya

Mama Wanda yang baru saja pulang dari kantor melihat sebuket bunga didepan rumah

"Bunga punya siapa?" Mama Wanda memegangnya dan disana terlihat ada sebuah kartu ucapan permintaan maaf dari seseorang bernama Reyhan

"Ngga. Nadya ngga boleh liat bunga ini," sesaat setelah itu Nadya keluar menemui ibunya

Seketika mama Wanda langsung menyembunyikan bunga yang ia pegang tadi

"Mah? Ngapain disitu?" Tanya Nadya yang melihat ibunya berdiam diri di luar

"Itu mamah mau ambil barang yang ada di mobil," ujarnya yang berbohong sambil menunjuk ke arah mobil

"Biar aku bantu ya mah," Nadya melangkahkan kakinya namun mama Wanda menghentikannya

"Ngga usah, mamah bisa sendiri. Kamu masuk aja, istirahat," tolak mama wanda

Nadya mengangguk dan masuk ke dalam rumah

Mama Wanda menghela nafas lega. Ia dengan cepat keluar pagar dan membuang bunga tersebut ditumpukkan sampah

"Maaf, tapi saya ngga suka ngeliat kamu deketin anak saya," kata mama Wanda sambil menatap tempat sampahnya

Dipandangi cincin yang ada ditangannya. Sepertinya Nadya harus melepaskan cincin ini

Nadya tidak mau memberi reyhan harapan bahwa mereka bisa seperti dulu lagi

Dengan cepat Nadya melepaskannya dan menaruhnya di kotak kecil

"Maaf Rey. Mungkin ini yang terbaik, aku ngga mau nyakitin hati kamu terus,"

Dikediamannya reyhan sedang menemani ibunya menonton televisi dan hanya ada mereka berdua

Bunda asih memegang tangan anaknya,"Reyhan,"

Reyhan menengok dan bertanya,"Iya bunda kenapa?"

"Bunda tau, kamu lagi ada masalah sama sahabat kamu kan?" Reyhan terkejut namun ia berusaha mengontrol diri

"Didalam sebuah hubungan diperlukan komunikasi yang baik satu sama lain. Apalagi ketika ada masalah, saling berdiam diri itu ngga akan menyelesaikannya

"Salah satu pihak harus ada yang berani mengalah atau kalian bisa mulai omongin masalahnya baik-baik," sambung bunda asih

Reyhan menatap ibunya serius,"Tapi kalo ngga ada yang ngalah dan saling tertutup. Gimana bunda?"

"Kita ngga bisa terus berharap semesta akan menyatukan hubungan itu kembali utuh dengan sendirinya. Sekalipun iya kalo kalian tetap mempertahankan ego masing-masing ya percuma.

"Dan hubungan itu harus saling terbuka juga kalo ngga gimana kalian bisa saling percaya," Reyhan mengangguk paham

Bunda asih menangkup kedua pipi Reyhan,"Lakukan sesuatu yang tidak membuat orang lain terluka, nak

"Dan inget seburuk apapun mereka memperlakukan kamu. Ngga ada yang namanya mantan sahabat," Reyhan tertunduk malu. Seperti tertampar mendengar ucapan ibunya

Hari ini Reyhan masih berangkat sekolah menggunakan taksi online

Tak sadar matanya terfokus pada tempat sampah di depan rumah Nadya

"Berhenti sebentar pak," ujar reyhan pada pengemudi tersebut

Bunga? Itu persis seperti bunga yang dibelinya kemarin untuk Nadya. Tapi apa iya Nadya membuangnya?

"Apa Nadya ngga suka ya?" Tanyanya pada dirinya sendiri

Kalau tidak suka apa memang harus dibuang? Kenapa Nadya tidak menghargai jeri payahnya. Itu kan hasil dari Reyhan yang menyisihkan uang jajannya

Jangan-jangan Nadya tidak menerima permintaan maafnya?

"Gue harus apa lagi sih biar Nadya maafin gue?!" Reyhan uring-uringan dan mengacak rambutnya

Karena terlanjur kesal Reyhan langsung melanjutkan perjalanannya

"Jalan pak," pengemudi itu menurut

~
Reyhan nyerah ngga ya?
Tunggu terus lanjutannya 💕
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang