Part 19

604 75 9
                                    

Selamat membaca 🙌🏻 Dinikmati ceritanya dan baca pelan-pelan oke👌🏻
~

Mama Wanda menarik tangan Nadya dengan kasar. Saat matanya beradu dengan Reyhan, ia menatapnya tajam

Sebelum Nadya masuk ke mobil, dibalikkan badannya untuk melihat Reyhan

Entah akan terjadi apa setelah ini, yang pasti Nadya berharap ini bukan pertemuannya dengan Reyhan untuk terakhir kali

"Masuk," perintah mama Wanda

Di dalam mobil mama Wanda menatap anaknya dengan tatapan tak suka

Saat sampai rumah, ibunya langsung membawa Nadya ke ruang tamu,"Duduk kamu disini!"

Nadya belum sempat ganti baju, begitu masuk rumah ia harus sudah siap untuk diintrogasi

"Kamu ngga bisa pulang karena hp Reyhan ketinggalan?"

Nadya yang sedang menunduk mengangguk kecil

"Anak itu emang," mama Wanda menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"Mamah kan udah bilang berkali-kali jangan deket-deket sama laki-laki apalagi sampai ada hubungan spesial," bentak mama Wanda

Nadya pelan-pelan mengangkat kepalanya untuk menatap ibunya

"Aku ngga ada hubungan apa-apa sama temen laki-laki aku mah," suaranya mulai gemetar

"Ngga usah bohong kamu Nadya. Semua buktinya udah jelas, temen kamu sendiri yang bilang sama mamah,"

"Temen aku?" Siapa teman itu? Yang sudah menusuknya dari belakang

Ibu dan anak itu terdiam, keheningan terjadi beberapa menit

"Mulai sekarang kamu jauhin Reyhan," ucap mama Wanda, Nadya tersentak

"Kenapa mah? Dia sahabat aku dari kecil mamah juga tau itu kan?" Mata Nadya berkaca-kaca

"Kamu punya hubungan lebih dari sahabat sama dia kan?" Tunjuk mama Wanda ke arah luar

"Aku udah bilang aku ngga punya hubungan apa-apa sama Reyhan," kata Nadya dengan nada tinggi

Tubuhnya kedinginan, lemas, tapi ibunya bukannya membiarkannya istirahat malah menuduhnya yang tidak-tidak

Kalau boleh memilih ia juga tidak mau seperti ini

"Semenjak Deket sama dia kamu berubah. Kamu mulai berani bentak mamah!"

Mama Wanda menghela nafasnya panjang,"Hp kamu mamah sita. Sekarang kamu pergi ke kamar, bersih-bersih, ganti baju, tidur,"

Reyhan dijemput orang tuanya satu jam setelah Nadya pergi

Kini ia duduk di sofa ruang tamu, matanya kosong menatap ke depan

Bajunya sudah diganti, karena Reyhan terkena air hujan yang mengakibatkan bajunya basah kuyup

"Bunda bikinin teh hangat ya," ucap bunda asih

Selang 5 menit kemudian ibunya sudah membawa sebuah cangkir teh panas

"Aku bener-bener ngga tau akan jadi kayak gini Bunda," Reyhan mengacak rambutnya

"Iya bunda ngerti, ini di luar kemauan kamu nak," bunda asih memegang bahu Reyhan

"Jangan terus salahin diri kamu sendiri ya," ia mencium kening anaknya dengan sayang

Reyhan duduk ditepi ranjangnya dan memegang kepalanya,"Kenapa gue bodo banget,"

Bagaimana keadaan Nadya sekarang? Apa dia sakit? Ia harap tidak terjadi apa-apa dengan sahabatnya itu

Semalaman reyhan tidak bisa tidur, ia masuk ke kelas dengan langkah gontai

Rambutnya acak-acakan tak karuan, jangankan untuk menyisir rambut. Makan saja tidak nafsu

"Rey," sahut Fira dari tempat duduknya

"Lu udah tau kalo Nadya sakit?" Fira menghampiri Reyhan

"Sakit?" Reyhan tertegun

"Iya, Nadya demam tinggi. Tadi mamahnya ngabarin,"

"Terus gimana?" Tanya Reyhan dengan panik

"Pulang sekolah rencananya kita bakal jenguk Nadya sekaligus minta maaf soal kejadian kemaren,"

"Gue ikut fir," Fira mengangguk

Sepulang sekolah mereka berbondong-bondong pergi ke rumah Nadya

"Assalamualaikum," ucap mereka bersamaan

"Waalaikumsalam," mama Wanda keluar membuka pagar

"Temennya Nadya ya? Ayo masuk," mama Wanda menyambut baik kedatangan mereka, namun tidak dengan Reyhan

Disiapkannya air minum untuk teman-teman anaknya itu

"Ngga usah repot-repot Tante," kata Kyla sungkan

"Ngga repot kok," mama Wanda tersenyum

"Kita disini mau jenguk Nadya Tan, sekaligus mau minta maaf karena kecerobohan kita kemarin," Fira memberanikan diri untuk bicara

"Permasalahan kemarin Tante sudah maafkan. Tapi Nadya sedang tidak bisa dijenguk, Tante minta maaf sekali,"

Mama Wanda sengaja tak membolehkan mereka melihat Nadya agar anaknya itu tidak bertemu Reyhan

"Kalo gitu kita nitip buah ini untuk Nadya. Semoga Nadya cepet sembuh ya Tante," Kyla menyodorkan plastik berisi buah yang dibelinya dari uang patungan mereka

"Makasih ya kamu siapa?" Tanya mama Wanda

"Saya Kyla Tante,"

"Ini kia,"

"Fira,"

"Yang itu Farhan,"

"Itu Rafa,"

"Jefri,"

"Dan Reyhan," tunjuk Kyla ke tempat duduk Reyhan yang berada di ujung

"Makasih ya Fira, Kyla, kia, Farhan, Rafa, dan Jefri," hanya nama reyhan yang tidak disebutnya

Mama Wanda tersenyum manis pada mereka terkecuali Reyhan untuk melihatnya saja ia enggan

Reyhan hanya bisa menunduk malu. Sepertinya kesalahannya begitu besar di mata ibunya Nadya

Mata Reyhan tersorot ketegaran yang begitu dalam

Tidak apa sekarang ini ia diabaikan, semoga nanti pelan-pelan ibu Nadya bisa memaafkannya

~
Gimana part kali ini? Komen ya😅
Tunggu terus updatean ceritanya 💕
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang