Part 23

685 81 10
                                    

Selamat membaca 🙌🏻
~

"Bunda, aku pulang dulu ya," Nadya berpamitan dengan Bunda asih

"Iya. Kamu jangan nangis terus ya Nadya, keliatannya kamu lebih sedih daripada Bunda. Reyhan pasti cepet sadar kok," bunda asih menghapus sisa air matanya

Nadya tersenyum,"Iya Bunda. Jangan sampe reyhan tau aku jenguk dia ya bunda," pintanya

"Iya sayang,"

Setelah Nadya pergi, kak Fathia masuk ke dalam ruangan reyhan

"Bunda," panggil kak fathia yang melihat jari-jari reyhan bergerak

Bunda asih dan ayah ikhsan masuk dengan tergesa-gesa

"Reyhan udah sadar Bunda ayah, jarinya tadi gerak," tunjuk kak Fathia

Bunda asih tersenyum dan mendekati reyhan,"Reyhan sayang,"

"Rey," ucap ayah ikhsan takjub

"Nadya," ujar reyhan

"Nadya udah pergi tadi nak," tatapan mata bunda asih berubah menjadi pilu

Pelan-pelan reyhan membuka matanya meskipun berat

"Alhamdulillah Rey," ayah ikhsan berdiri disamping istrinya

Keluarga itu bersyukur melihat Reyhan sudah siuman

"Sayang, kamu udah sadar dek?" Tanya kak Fathia dengan raut wajah bahagia

Siang itu reyhan sedang makan bubur yang disuapi oleh ibunya

"Assalamualaikum," Kyla melangkahkan kakinya masuk, berbarengan dengan teman-temannya yang lain

"Waalaikumsalam. Kalian temen-temen reyhan ya?" Tanya bunda asih

"Iya Tante," jawab Fira sopan

"Kita kesini mau jenguk reyhan, gimana ya Tante kondisinya?" Ucap Farhan

"Gue baik-baik aja kok," celetuk reyhan

"Syukur deh," mereka tersenyum lega

"Ini kita ada sedikit buah buat reyhan," kia memberikan buah yang dipegangnya ke ibu reyhan

"Makasih banyak ya. Maaf ngerepotin kalian," ujar bunda asih menerimanya

"Sama-sama Tante,"

"Ngga repot sama sekali kok Tan," kata Kyla

Mereka hanya dapat menjenguk reyhan sebentar saja

"Kasian ya Nadya ngga bisa jenguk," kata Kyla yang baru keluar dari ruangan tersebut

"Loh Nadya kan udah jenguk reyhan semalam," ucap bunda asih pelan agar reyhan tak dengar

"Hah? Beneran Tante?" Kyla terkejut begitu juga temannya yang lain

"Bagus deh," ujar Fira

"Kalo gitu kita pamit dulu ya Tante," ungkap Kyla

"Iya. Hati-hati ya kalian,"

Kia terus bertanya dalam hati, bukankah ibu Nadya sudah melarang Nadya bertemu reyhan?

Sore ini kia harus menemui mama Wanda! Ia harus memberitahu hal ini padanya

"Maaf ya kia Tante telat datengnya," ucap mama Wanda yang duduk dihadapan kia

Mereka merencanakan untuk bertemu di sebuah tempat makan

"Ngga apa-apa kok Tante," kia tersenyum

"Kamu mau bicara apa ya kia?" Tanya mama Wanda keheranan

"Apa Tante udah tau kalo Nadya semalem jenguk reyhan ke rumah sakit?"

"Nadya nemuin reyhan?" Kaget mama Wanda

"Tante jangan bilang kalo ini kata aku ya," pinta kia

Semalam Nadya pamit padanya untuk ke toko buku bersama Carel kan? Kenapa dia malah bertemu reyhan?

Pulangnya mama Wanda langsung memanggil Nadya

Nadya duduk di sofa menatap ibunya ketakutan

"Kamu kemana semalem?" Tanya mama Wanda penuh curiga

"A-aku sama Carel ke toko buku kok mah," Nadya gugup bukan main melihat sorot mata ibunya yang terlihat marah

"Bohong!"

"Kamu ketemu sama reyhan kan? Iya? Kamu jenguk dia?" Sambungnya

Nadya memejamkan matanya dan mengangguk

"Udah berani bohong juga kamu? Awas kalo sekali lagi mamah denger kamu deket-deket sama reyhan lagi!" Mama Wanda pergi meninggalkan Nadya sendiri

Dua hari kemudian Reyhan sudah diperbolehkan untuk sekolah

Nadya sedang melamun dikelasnya. Tiba-tiba dari arah pintu masuk seorang laki-laki berjalan menggunakan alat bantu berupa tongkat

Laki-laki itu adalah Reyhan, kakinya masih belum sembuh. Jadi ia harus berjalan menggunakan tongkat tersebut

Hati Nadya seperti teriris melihat Reyhan yang berjalan tertatih-tatih

"Rey! Sini gue bantuin," Farhan menyamperi Reyhan dan membantunya

"Gue bisa kok," balas reyhan tertawa

"Reyhan, ya ampun akhirnya lu masuk sekolah juga," Kyla menghampiri meja reyhan

"Iya seneng banget deh gue. Sepi tau ngga ada lu," ujar Fira menepukkan tangannya

"Kan masih ada aku beb," jawab Farhan yang membuat Fira tersenyum malu

Reyhan menatap Nadya dari bangkunya. Kenapa Nadya tidak menghampiri reyhan juga seperti teman-temannya?

Bahkan untuk menengok ke arahnya saja tidak sama sekali

Diam-diam Nadya menangis ditempat duduknya. Kalau ia mendekati reyhan lagi pasti akan ada yang melapor ke ibunya

Dari belakang Nadya membuntuti reyhan yang tengah kesulitan jalan menggunakan alat bantu ditangannya

Air mata tak henti jatuh dari pipinya. Sampai kapan Nadya harus terus melihat reyhan dari jauh saja?

Saat Carel memanggilnya, Nadya langsung berlari memeluk erat tubuh Carel. Ia melampiaskan kesedihannya pada pria itu

Carel hanya mengelus punggung Nadya tanpa bertanya apa-apa

Reyhan yang sedang menunggu ayahnya menjemput melihat itu, ya... Sudah jelas hatinya saat ini sedang tidak baik

"Ternyata kamu udah bahagia sama dia," reyhan tersenyum miris. "Kamu emang pantes sama Carel,"

Fisiknya belum pulih dan sekarang hatinya bertambah luka lagi

Mereka saling merasa kehilangan walau tidak pernah saling memiliki

~
Kata-kata yang terakhir mungkin relate dengan mereka di dunia nyata 😂
Tunggu terus lanjutannya 💕
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang