Part 4

1K 97 3
                                    

Selamat membaca 🙌🏻
~

Sekarang Nadya tengah makan siang bersama ibunya. Kebetulan ibunya itu sedang libur kerja. Wanda menghentikan aktivitas makannya

"Nadya," panggil mama Wanda dengan tatapan serius

"Iya mah," balas Nadya yang baru saja menelan makanannya

"Akhir-akhir ini kamu tidur larut malam. Apa ada masalah di sekolah?"

"Bukan gitu, mah. Mungkin karna belakangan ini aku sering tidur siang jadi malemnya aku susah tidur," jelas Nadya berusaha tenang

"Bukan karna laki-laki kan?" Nadya hanya membalas dengan gelengan kepala meski ragu-ragu

"Pokoknya kamu ngga boleh ya ada hubungan yang lebih sama temen laki-laki kamu. Apalagi... sampe jatuh cinta," cibir mama wanda sambil melanjutkan makannya

Nadya menelan air liurnya dengan susah payah. Entah apa yang membuatnya merasa takut. Selama ini dia memang tidak pernah menyukai teman prianya

~

Dinginnya udara malam hari menemani dirinya yang sedang melamun. Bunyi ponsel memecahkan lamunannya

Pesan dari Fira
'Udah dapet balon gas belum, Nad? Tadi sore aja gue nyari susah banget. Untung ketemu'

Nadya terkejut mendapat pesan itu. Ia baru sadar besok masing-masing siswa harus membawa balon gas

"Kok bisa lupa sih," Nadya menjedotkan dahinya ke meja meskipun sakit

Nadya gelisah bukan main. Dimana dia harus mencari balon gas malam-malam begini?

Dengan pasrah Nadya mencoba menanyakannya ke story WhatsApp, barang kali ada temannya yang tahu

Jari lentiknya bergerak mengetikkan kata di layar ponselnya 'Ada yang tau beli balon gas jam segini dimana?'

Sepuluh menit ia menggigiti kuku berharap ada jawaban dari seseorang. Namun Nadya tidak yakin ada yang menjawabnya

Ting

Mendengar bunyi dari ponselnya, membuat Nadya langsung membuka pesan tersebut

'Malem begini mana ada wkwk. Tp aku punya 2 balon gas, mau?'

Matanya berbinar-binar membaca pesan itu. Reyhan menawarkannya balon gas! Senangnya tidak terkira dibantu oleh pangeran baik hati

Nadya langsung membalas 'Mauuu'

Tidak lama kemudian Reyhan mengirimkannya pesan lagi
'Kirim alamat kamu ya'

Nadya tersipu malu membacanya. Tiba-tiba di depan rumahnya ada yang membunyikan klakson motor

Nadya mengintip dari jendela atas. Jangan-jangan itu Reyhan. Dia langsung bergegas turun melewati tangga

Pipinya bersemu merah saat melihat Reyhan di depan rumahnya. Nadya berjalan untuk membuka pagar

"Kok cepet banget sih?" Tanyanya sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan

"Aku baru sadar ternyata kita cuman beda gang," kata Reyhan tertawa

"Ya ampun. Beneran?" Tanya Nadya yang tidak percaya mendengarnya

"Iya. Nih balonnya," Reyhan menyodorkan balon gas itu

"Lucu banget balonnya, warna pink," Nadya gemas sendiri memegangnya. Bibirnya tak bisa lagi menahan senyum. "Makasih ya," sambungnya

"Sama-sama," ucap Reyhan dengan tulus

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang