Selamat membaca 🙌🏻
~"Aduh mereka ngomong apa sih, kok ngga kedengaran?" Gerutu kia
"Oke, ini demi kamu," kata Carel pasrah
"Makasih banyak ya kak," mata Nadya berkaca-kaca
Nadya masuk ke dalam mobil Carel dan Carel melajukan mobilnya
"Yah ko pergi? Tadi mereka ngomong apaan lagi," kia menghentakkan kakinya kesal
Hari sudah petang, Nadya di kamarnya sedang gelisah menunggu Carel
Apa alasan yang akan Carel katakan ketika ditanya ibunya kenapa membawa Nadya pergi?
Nadya tidak sempat berdandan sama sekali, yang penting ia bisa melihat reyhan walau sebentar
Gadis itu mengintip dari jendela kamarnya, mobil Carel sudah datang
Ia bergegas turun dari tangga, namun mama Wanda memergokinya
"Mau kemana kamu?" Tanyanya curiga
"Itu mah...," Nadya bingung harus berbohong apa
Carel masuk dan membuka pintu,"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam," jawab Nadya dan mama Wanda
"Misi Tante, aku mau izin ajak Nadya pergi ke toko buku buat nemenin cari buku persiapan kuliah aku nanti," jelas Carel
"Iya carel, Tante izinin. Wah kamu ini rajin banget ya," mama Wanda memegang bahu carel
"Biasa aja kok Tante," Carel terkekeh
"Eh ini rambutnya masa berantakan gini, malu dong sama Carel kan mau nemenin ke toko buku," mama Wanda merapihkan rambut Nadya yang acak-acakan
"Nah gini kan cantik. Oh iya jangan lebih dari setengah jam ya Carel soalnya ini udah malam," ungkap mama Wanda
"Siap Tante. Ayo Nad," ajak Carel keluar
Carel mencium tangan mama Wanda begitu juga dengan Nadya
Mereka pamit dan masuk ke mobil carel
"Makasih ya kak, aku ngga tau lagi harus minta tolong ke siapa," ucap Nadya
"Iya kamu tenang aja," Carel menancapkan gasnya mengarah ke rumah sakit
Sesampainya mereka di rumah sakit, Nadya langsung mencari ruangan tempat reyhan dirawat
Nadya menghampiri ibu reyhan, kakaknya dan ayahnya juga
"Bunda," Nadya mencium punggung tangan ibu reyhan
"Nadya sayang," bunda asih tersenyum
"Gimana kondisi reyhan sekarang bunda?" Mata Nadya berkaca-kaca melihat bunda asih lesu
"Kamu liat langsung aja ya," bunda asih mengantar Nadya ke dalam ruangan
Tubuh reyhan terbujur kaku dan matanya masih terpejam. Nadya duduk dengan perlahan disampingnya
Bunda asih meninggalkan mereka berdua
Nadya mengelus rambut Reyhan saat melihat perban dikepalanya
"Reyhan," panggilnya yang jelas tidak disahuti oleh reyhan
Tangisnya pecah melihat keadaan reyhan yang seperti ini
Matanya beralih ke cincin ditangan reyhan,"Kamu masih pake cincin ini?"
Tangan reyhan Nadya tempelkan ke pipinya,"Kamu tau seberapa sedihnya aku saat harus menghindar dari kamu?"
"Kamu tau seberapa sakitnya hati aku denger kamu kecelakaan? Dan aku ngga bisa jenguk kamu saat itu juga,"
Hening. Tidak ada jawaban
"Kamu tau kalo aku sayang sama kamu Reyhan?" Bisiknya dengan lembut ditelinga reyhan
Tak sadar air mata keluar dari mata reyhan yang masih tertutup. Nadya menghapus bulir air tersebut dengan ibu jarinya
"Maafin aku ya Rey... Maafin mamah juga, maaf kalo mamah pernah ngga sengaja nyakitin perasaan kamu," Nadya terisak mengingat ibunya yang begitu membenci Reyhan
"Aku mohon kamu bangun ya. Walau kita ngga bisa sama-sama lagi tapi aku akan tetep bahagia liat senyum kamu dari jauh,"
Nadya mengeluarkan sebuah sapu tangan dari tas kecilnya
"Ini sapu tangan kamu. Udah aku cuci bersih, makasih atas semua perhatian kamu ke aku," Nadya tersenyum, matanya sayu
"Aku pergi dulu ya Rey. Maaf kalo setelah ini aku ngga bisa kayak dulu lagi, tapi inget ngga ada satupun niat aku untuk melukai hati kamu,"
Nadya melepas tangan reyhan dan bangkit dari tempat duduknya
Matanya terus menatap reyhan seolah tak rela meninggalkannya sampai pintu ruangan itu tertutup
Kini reyhan hanya sendirian. Jari reyhan mulai bergerak perlahan
"Nadya," reyhan memanggilnya dengan suara yang masih lemah
~
Part kali ini gimana? Maaf ya Ngga pandai bikin adegan sedih😂
Mohon maaf jika ada kesalahan pengetikan atau kata yang sulit dipahami🙏🏻
See you di part selanjutnya 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Ada Dusta Di Antara Cinta
Fanfiction[TAMAT] Cerita pertama sebelum 'I Do' Dalam tahap revisi, mohon dimaklumi jika banyak kekurangan dan kesalahan kata. Sosok sahabat kecilnya yang dulu hilang telah kembali membawa cinta yang akan bersemi abadi. Karena terbiasa bersama, sedikit demi...