Part 3

1.2K 107 0
                                    

Selamat membaca 🙌🏻
~

Malamnya Nadya tidak bisa berhenti memikirkan kejadian di sekolah tadi. Saat Reyhan dengan mudahnya ia tak taklukkan, berkat itu Reyhan menjadi pengumpul tanda tangan terbanyak.

Baiknya dia... ada segumpal keganjilan yang memasuki pikirannya. Dia berbeda dengan teman laki-lakinya yang lain

Karena terlalu larut dalam pikirannya, Nadya jadi tidak bisa tidur

Mama Wanda setiap malam selalu mengecek kamar anaknya. Memastikan ia sudah tertidur atau belum

Jangan sampai mamahnya itu tau anaknya belum tidur hanya karena memikirkan teman laki-laki di sekolahnya!

Pagi ini Nadya bangun lebih awal. Dia terlihat lebih bersemangat untuk sekolah. Mulai dari menyisir rambutnya di depan kaca sembari terus tersenyum. Senyuman itu seperti tak mau hilang dari wajah cantiknya

Lain hal dengan Reyhan, pagi ini justru Reyhan telat bangun. Dia bergegas untuk mandi, membereskan barang untuk MPLS disaat sudah mau berangkat sekolah seperti ini. Laki-laki memang selalu begitu

Alhasil Reyhan pergi ke sekolah dengan rambut yang masih acak-acakan. Ketika sampai di depan pintu kelas, Reyhan bernafas lega karena ternyata dia tidak terlambat

Farhan dengan panik menghampiri Reyhan yang masih mengatur nafasnya di depan pintu kelas

"Rey, lu bawa pisang?" Pertanyaan Farhan membuat Reyhan membulatkan matanya

"Oh iya gue lupa. Gue buru-buru banget tadi, padahal di rumah ada," dilihatnya jam dinding di depan kelas yang sebentar lagi menunjukkan pukul 7

Nadya tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Bagaimana tidak, mereka berdiri persis di depan tempat duduknya. Kebetulan tadi ibunya membawakan dua buah pisang untuknya

Dengan berani Nadya memanggil
"Rey," panggilan itu memecahkan lamunan Reyhan yang sedang berpikir keras

"Ini aku masih ada sisa satu pisang. Buat kamu aja," Nadya menyodorkan pisang tersebut

"Wah ngga usah repot-repot Nad," tolaknya yang merasa segan

"Kalo lu ngga mau, bilang Rey. Biar buat gue aja," ungkap Farhan yang ingin mengambil pisang di tangan Nadya.

Namun ditepis oleh Reyhan, seperti tidak rela pemberian Nadya diambil orang lain selain dirinya. "Makasih Nad," Reyhan tersenyum lebar

"Sama-sama," Nadya tidak kalah menunjukkan senyuman terbaiknya

Farhan pasrah, namun ia melihat satu pisang di samping meja Nadya
"Ini punya siapa?" Tangannya mengambil pisang itu

"Eh! Itu punya gue," Fira yang baru sadar pisangnya diambil oleh Farhan. Tangannya memukul Farhan dengan gemas. Farhan hanya mengaduh kesakitan

"Lu kalo mau pisang ini, bayar dulu 5 RB. Buat ganti pulpen gue yang ilang kemarin," jelasnya

"Yaudah iya," Farhan langsung mengeluarkan lembaran 5 ribu dari sakunya

"Nah gitu dong," kata Fira tersenyum puas

Sementara di belakang Rafa terus kebingungan karena dia juga lupa membawa barang untuk MPLS

"Gimana ya? Gue takut dihukum ni," ucapnya yang pasrah pada Jefri

"Gue juga ngga tau. Gue cuman bawa satu ni, kecil lagi," balas Jefri memperlihatkan pisang yang kecil itu

Kyla melihat Rafa yang sedari tadi uring-uringan. Dia pun mencoba menghampirinya. "Hai! Nih buat lu,"

Kyla meletakkan pisang di hadapan Rafa. Sementara Rafa masih kebingungan menatapnya

Jangan Ada Dusta Di Antara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang