track 8 | I am...

850 189 10
                                    

❗Aku mau koreksi sedikit, ada kesalahan (fatal) yang aku lakuin di part sebelumnya, di situ tertulis bahwa "Juyeon lebih tua 2 tahun dari Rachel" dan itu salah. Yang bener itu Juyeon lebih muda dari Rachel 2 tahun, dan Rachel lebih tua dari Minho 5 tahun.

Maka, hitunglah selisih usia Juyeon dan Minho! (wkwkwkwk engga deng (≧∇≦))

--- track 8

---

---

Keesokan harinya, Minho terbangun dengan kepala yang terasa masih berputar-putar, ia bahkan tak sanggup untuk sekedar melihat ponselnya yang tergeletak di nakas untuk mengetahui jam berapakah sekarang. Ditambah saat ia mencoba bangun dari kasur, tiba-tiba perutnya terasa begitu mual.

Baik, Minho tak bodoh untuk menyadari bahwa tadi malam ia mengalami hangover, dan efek pengar yang dialaminya saat ini adalah hal yang wajar setelah mengonsumsi alkohol.

Dengan langkah pelan, ia mencoba berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar itu, hasrat ingin memuntahkan isi perutnya kian menjadi saat ia sudah sampai di sana. Tanpa repot menutup pintunya lebih dulu, ia segera memuntahkan seluruh isi perutnya di wastafel, dan semoga saja setelah muntah ia akan merasa lebih baik.

"Masih pusing?"

Minho terkesiap saat mendengar suara dari arah pintu kamar mandi, menoleh dan mendapati Chan tengah berdiri di sana.

"Om?! Kok?!—gak kerja?!"

"Kerja, tapi saya pulang lebih awal hari ini, ini sudah sore asal kamu tahu."

"Hah?! Astaga, aku tidur selama itu...?"

Bagus, Minho masih pusing dan setelah mengetahui fakta itu ia kini dibuat jadi semakin pening.

"Kamu baik-baik saja?" Chan bertanya khawatir saat melihat Minho menyandar di tepian wastafel seraya memijit pelisisnya sendiri.

"Loh? Siapa yang gantiin bajuku?!" kaget Minho saat menyadari ia kini tengah memakai setelan piyama tidurnya.

Masa iya dia pergi ke pesta tadi malam dengan setelan piyama?

Namun selanjutnya, ia mengalihkan tatapan menuntut penjelasan pada seseorang yang kini masih berdiri di ambang pintu kamar mandi, masih nampak menyandar santai di sana.

"Kenapa? Iya, memang saya yang mengganti baju kamu, kamu mau bangun tidur dalam keadaan dikerumuni semut karena pakaian kamu penuh krim kue?"

Minho nyaris membuka mulutnya untuk melayangkan protes namun sayang, Chan lebih dulu memotongnya.

"Sudah, sekarang cepat mandi lalu makan, kamu sudah melewatkan sarapan dan makan siang, jangan sampai maag kamu kambuh lagi nanti."

Sial, kenapa orang tua ini sekarang banyak omong dan suka memerintahku? Batin Minho.

Chan yang melihat Minho hanya diam saja akhirnya mendesah jengah.

Kentara sekali Minho kini tengah menatapnya kesal, atau.. malu?

"Kenapa? Mau saya mandikan?"

"Gila aja!"

"Loh? Lagi pula saya sudah lihat semuanya,"

"Iya iya! Aku mandi!" final Minho, memalingkan wajahnya yang entah sejak kapan sudah memerah menahan rasa kesal dan malu yang bercampur jadi satu.

"Bagus, saya tunggu di ruang makan." dan dengan itu Chan berlalu begitu saja dari sana, dengan diam-diam tersenyum geli karena merasa sudah berhasil sedikit menjahili si pemuda pembuat masalah.

P.O.U (playlist of us) | Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang