Malem malem dingin, Yena duduk di sofa rumahnya sambil minum coklat panas yang dia buat.
Yena duduk nunggu sehabis ganti baju pake baju piyama gambar donald duck dia. Cuma piyama dia warna pink.
Yena duduk sambil nunggu Yuri selesai ganti baju. Yena pinjemin bajunya Yuqi ke Yuri, tapi..
Ckleck!
Yena noleh natap Yuri yang keluar dari kamarnya sehabis ganti pake kemeja putih besar yang Yena tau itu punya dia kalau ada acara keluarga.
Yuri cuma pake hotpants punya Yuqi sama handuk punya Yuqi.
"Yen, aku pinjem kemeja kamu aja ya yang dilemari. Aku lebih nyaman pake ini dari pada piyama"
Yena cuma ngangguk sama kata kata Yuri sambil ngeliatin Yuri dari atas sampe bawah sambil salting.
Yena jadi aneh sendiri sama diri sendiri, biasanya dia gak begini liat body cewek. Bahkan beberapa kali Yena liat bodynya Yuqi yang bagus.
Soalnya bebek jantan ini ngerasa kalau dia itu betina.
Cuma gatau kenapa, liat Yuri yang pamer aurat buat dia jadi salah tingkah. Bebek makin tegang waktu Yuri duduk disebelah dia.
"Kamu gapapakan aku nginep disini semalem? Aku males pulang sekarang, aku butuh temen buat temenin aku" Yena ngangguk sama jawaban Yuri.
"Ini minum, aku udah buatin biar anget" Yena sodorin satu cangkir coklat panas lagi ke Yuri.
Yuri terima coklat itu terus dia langsung habisin, beda sama Yena yang minumnya pelan banget anggun.
Yuri taruh gelasnya terus balik duduk disebelah Yena. Yena duduk disebelah Yuri sambil naikin kaki megang cangkir coklatnya minum pelan pelan.
Yuri langsung ikut naikin kakinya kesofa terus dia sandarin kepalanya di bahu Yena sambil meluk Yena.
Yena yang dipeluk jadi gemeteran dong.
"Kenapa? kamu dingin? aku ambilin selimut aj--"
"Gausah, gini aja. Udah anget kok, biarin aku peluk kamu aja" Yena akhirnya ngangguk biarin dia dipeluk sama Yuri. Walaupun gatau kenapa Yena malah deg-degan.
"Makasih ya, gara gara kamu sama kakak kamu aku jadi sadar sama toxicnya hubungan aku sama eunsang" Yuri ngomong gitu sambil natap lurus kedepan.
"Gapapa, aku seneng kok. Aku gamau kamu disakitin sama cowok, dia bukan cowok yang pantes buat kamu" Yuri senyum terus natap kearah Yena.
"Oh iya, soal bayaran kamu. Kamu boleh minta apa aja yang kamu mau. Kamu mau minta apa? kalau mahal banget, aku cicil boleh kan?" Yuri tanya.
Yena balik noleh natap mata Yuri dalem. Gatau kenapa malah balik Yuri yang jadi deg-degan sekarang soalnya muka mereka jadi deket banget.
"Emang kamu harus cicil buat permintaan aku" Yuri makin mikir, apa Yena mau minta barang mahal ke dia.
"Cicil apa? lo mau apa? iphone? make up set?" Yuri nanya lagi.
"Bantuin aku berubah"
"Ha?" Yuri nanya lagi, gak ngerti sama maksudnya Yena.
"Bantuin aku berubah jadi laki laki sepenuhnya. Bantuin aku berubah jadi laki laki yang kamu mau, soalnya aku mulai suka sama kamu"
----CALIENTE----
Hari sabtu pagi, tiga orang lagi duduk di mobil. Yujin cowok satu satunya disana nyetir sambil nyanyi kecil sama lagu yang diputer radio mobil.
Minju yang duduk di kursi depan bareng Ujin juga ikut nyanyi kecil, tapi beda sama kelinci hutan yang udah tidur di kursi belakang.