#32

628 103 18
                                    

"Enggak begitu sih kankernya, cuma gue kena acute myeloid leukemia. Dari research gue punya waktu hidup 12 bulan, ada masalah?" Ujin nanya sambil senyum santai ke temen temennya.

"Jin, lo kena kanker terus leukemia?" Ssamu ngomong jadi serius.

"Iya, gue kena dua duanya" Ujin jawab terus minum air dia.

"Ujin! kamu udah gila ya? kamu punya kanker ihhh!" bebek keplak bahu Ujin.

"Aww, kenapa sih emangnya?" Ujin nanya.

"Itu problem besar gila!!" Ssamu ngomong emosi.

"Ey! semua masalah itu bakal jadi masalah kalau lo pada anggap itu masalah, jadi tenang aja lah!" Ujin ngomong santai.

Grepp!

Ceyon tarik kerah baju Ujin natap tajem cowok itu.

"Sejak kapan? stage berapa? kenapa lo gak bilang sama kita, njing?!" Ceyon tegas.

"Wow! santai bro, gaada stage di leukemia. Gue juga baru tau dua bulan lalu waktu cek kesehatan team basket"

"Dan dari dua belas bulan itu, kalau lo pada gak kasih gue makan sekarang bakal jadi sebelas bulan" Ujin tepuk pelan tangan Ceyon buat cowok itu lepasin cengkraman dia di kerah baju Ujin.

"Papa lo udah tau? wony? minju?" Ceyon nanya ngelunak.

"Gue bakal habisin waktu gue sama wony dan jadi kakak yang baik buat adik gue, dan berusaha jadi anak yang baik buat papa gue dan gue bakal nerima minju jadi mama tiri gue"

"Seengaknya itu yang bisa gue lakuin untuk ngebahagiain orang orang yang gue sayangin selama sisa hidup gue"


----CALIENTE----


Sekitar jam 1 malem, Ujin pulang dari rumah Ceyon masuk kedalem rumahnya. Dia masuk pelan pelan biar gak bangunin orang rumah terus jalan naik.

Dia mau naik tangga sampe,

Ckleck!

"Kamu udah pulang? kenapa pulangnya malem banget?"

Ujin langsung hentiin langkah dia noleh natap Minju yang keluar dari kamar papanya. Yang buat Ujin salah fokus, Minju lagi pake bathrobe sekarang.

"Oh gapapa mah, maaf tadi ada acara kumpul ngobrolnya kelamaan. Yujin istirahat dulu ya, mah" Ujin mau naik lagi tapi ketahan.

"Jin, kamu bisa gak jangan panggil aku mama?" Ujin hentiin lagi langkahnya natap Minju.

"Loh kenapa? bukannya kamu calon mamaku? jadi aku harus panggil apa?" Ujin nanya santai sambil senyum tipis.

"Aku tau kamu kecewa sama aku, aku tau kamu marah sama apa yang terjadi. Tapi jujur, aku gak nyaman dan gak suka sama situasi ini" Ujin balik turun tangga terus jalan buat berdiri di hadapan Minju.

"Aku gak marah, kamu gak usah khawatir. Soal situasi, memangnya gak nyaman kenapa? apa aku nakal menurut kamu? atau aku jadi anak berandal menurut kamu?" Ujin nanya santai.

"Aku gak suka situasi ini dimana kamu bersikap begini, aku gak nyaman"

Ujin pegang dua bahu Minju sambil dia tepuk pelan.

"Kamu gak nyaman kenapa? bukannya ini memang situasi yang seharusnya? kamu bakal nikah sama papa aku, dan ini situasi yang seharusnya dimana kamu jadi mama buat aku sama wony. Jadi kasih tau aku bagian gak nyamannya itu dimana" Ujin nanya santai.

Minju nunduk, dia gatau harus bagaimana deskripsiin rasa gak nyamannya itu. Dia bener bener gak suka sama situasi ini.

"Gimana? gini deh, kamu catet aja situasi apa yang bikin kamu gak nyaman. Kalau memang kamu gak suka aku apa, bilang aja aku bakal berusaha untuk jadi lebih baik"

"Ujin ngantuk nih mau istirahat, kamu juga istirahat sana sama papa. Aku naik dulu, good night mah" Ujin puk puk puncak kepalanya Minju terus balik badan naik tangga.

Minju natap Ujin yang naik keatas sampe Minju notis sesuatu dari cowok itu. Dia samar samar liat cairan merah turun dari idung Yujin buat cewek itu nyipitin matanya mastiin.

"Itu yujin mimisan? atau gue yang salah liat?"


----CALIENTE----


Pagi pagi di kantor besar, wanita hampir usia 40 tahun duduk di sofa sambil nunduk. Pria paruh baya tatap wanita itu plus natap cek yang tiba tiba dikembaliin sama wanita itu.

Pria tua itu natap tajem wanita yang ada di depan dia yang berani beraninya kembaliin uang itu dan hancurin perjanjian.

"Dasar wanita tidak tau diri! kamu kemari mengembalikan uangku, meminta putraku kembali! dasar wanita tidak tau posisi kamu!" pria tua yang ternyata papa Ceyon itu bentak.

"Saya kembalikan uang itu, karena saya tidak mau menjual dia karena dia bukan hak saya. Saya ingin dia bahagia memilih jalannya, dan saya akan berusaha menjadi wanita yang baik untuk dia"

"Saya tidak sanggup menjalani perjanjian ini, saya minta maaf!" Sakura nunduk minta maaf.

"Baiklah, saya akan ambil uang saya kembali! tapi apa kamu siap untuk melihat kehancuran dari putraku?"

Sakura dongak natap papa Ceyon bertanya apa maksud si bapak tua itu.

"Maksud anda?"

"Saya minta kamu pergi, karena putraku sekarang benar benar menjadi selebriti. Ayahnya adalah pengusaha hebat, bahkan rencana chaeyeon sudah diliput pihak media untuk tujuan ke harvard!"

"Chaeyeon akan dipenjara kalau sampai media tau soal chaeyeon mengambil uang perusaan sebanyak 100 juta won!"

Sakura kaget, dia kurang mengerti tapi menurut wanita itu Ceyon dalam bahaya.

"Walaupun uang itu adalah uang perusahaan, dan perusahaan ini milik papanya, tapi jangan lupa kalau pemilik perusahaan juga adalah saham saham asing dan saham lokal"

"Chaeyeon harus mengganti rugi kerugian itu atau dia akan masuk penjara, kecuali kamu membuat pengakuan kalau dirimu yang memaksa chaeyeon mencuri uang itu dari perusahaan dan mengancam chaeyeon!"

Papa Ceyon sodorin kertas baru plus pulpen kedepan Sakura.

"Chaeyeon adalah pewaris perusahaan saya, dan banyak mimpi chaeyeon bergantung pada pengakuanmu. Jadi tanda tangani ini, saya akan berusaha selamatkan chaeyeon pada rapat konferensi!"

Sakura ngangguk cepet ambil pulpen dan langsung tanda tanganin surat itu walaupun dia gak ngerti apa maksud papa Chaeyeon soal masuk penjara, tapi dia gak mau hancurin Ceyon.

Papa Ceyon senyum seneng soalnya itu artinya Sakura setuju untuk dipenjara karena itu artinya niat buruk dan tindakan itu semuanya didalangi sama Sakura.

"Ini sudah saya tanda tangani, jadi tolong selamatkan posisi chaeyeon-ssi. Dia orang baik, dia harus dapat yang terbaik" Sakura mohon.

Papa Ceyon senyum seneng ambil kertas dia terus natap Sakura.

"Saya akan umumkan ini di konferensi, dan biar hukum yang bergerak menangani ini"

T.B.C

Ayo comment, kasih saran atau kritik juga boleh kok kaka😙

Ada review cerita? kurang apa gitu boleh loh atau menurut kalian ceritanya gimana boleh juga~😙

Selamat membaca~

CALIENTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang