Our Happy Family (When We Were Us SEQUEL) ☑☑

Our Happy Family 32

Our Happy Family
.
.
.

Lee Taeyong

Nakamoto Yuta

Lee (Jung) Sungchan

And other casts
.
.
.

This BxB aka YAOI story, If you don't like, just close or skip
.
.
.
This just fic, don't bring it to real life
.
.
.

Haechan membuka mata, balita tersebut menatap ke kanan dan ke kiri, semalam dirirnya tidur bersama kedua orang tuanya dan menatap ke jendela.

" Eh?"

Matanya membulat saat melihat sesuatu berwarna putih turun perlahan dari langit.

" Woaaah~~, first snow~~" pekik Haechan.

Haechan bangun dari baringnya, dengan cepat ia mendekat ke arah jendela, menatap butiran putih yang siap membuat seisi kota menjadi putih dalam beberapa waktu ke depan.

" Wow, amazing" gumam Haechan.

" Oh? first snow?" suara parau itu membuat Haechan berbalik, sang daddy sudah bangun.

" Daddy look!!" ucap Haechan penuh semangat.

Johnny ikut duduk bersama Haechan, ikut menatap salju yang turun pertama kali tepat di hari ini.

" Bisakah kita bermain salju nanti? pasti seru"

" Nanti kita main ya nak"

Haechan memeluk sang daddy, tak lama anak itu juga merasakan pelukan dari belakang tubuhnya.

" Ugh papa juga mau dipeluk" suara parau Taeil terdengar.

Haechan melepas pelukannya dan meraih bahu kedua orang tuanya, membuat kening mereka bertiga menempel.

" Oh? Yangyangie? papa!! kita halus mengajak Yangyang belpelukan juga, nanti dia sedih" ucap Haechan.

Taeil bangkit dan berjalan menuju box tempat sang magnae Seo tidur, dengan hati-hati Taeil menggendong sang putra. Taeil kembali duduk di sofa, tepat saat Yangyang membuka mata.

" Molning Yangyangie, dilual sedang tulun salju, nanti hyung ajak lihat ya"

Yangyang menampakkan senyumnya seolah senang karena sang kakak mengajaknya melakukan sesuatu

Keluarga kecil Seo itu saling tersenyum, dan mencium sang magnae.

" Oh kita belum berdoa, ayo berdoa lebih dulu" ucap Johnny.

Mereka berdoa dipimpin oleh Haechan, setelah selesai mereka menikmati pemandangan si putih dari langit dari balik jendela.

..

" Woah bayi lumba-lumba, lihat sayang" ucap Jeno.

Chenle dengan muka bantalnya mendekat ke arah daddynya, batita itu menempelkan wajahnya ke kaca.