'Karena sampai sekarang, rasa rindu itu masih ada.'
***
Waktu sudah menunjukan siang hari, tapi udara justru terasa begitu dingin dan menusuk tulang karena sudah waktunya musim dingin dimulai. Seungwan tak tahan, dia menutup pintu yang terhubung langsung dengan belakang rumahnya. Wanita itu menghela nafas lelah sambil memangku tumpukan pakaian yang bukan miliknya di kedua tangan mungilnya.Kemudian meletakannya di sebuah sofa yang sebenarnya sudah tua dan tidak empuk lagi. Dia ikut duduk disana, disebelah tumpukan pakaian. Sambil kedua tangannya bergerak melipat benda tersebut, Seungwan mengarahkan matanya ke arah jam dinding.
Pukul sebelas.
Sudah waktunya dia memasak makan siang, tapi tentu saja pekerjaannya yang satu ini harus selesai terlebih dulu.
"Ibu."
Suara itu berhasil membuat Seungwan mengangkat kepalanya dan menatap sumber suara, "ada apa sayang?" Tanyanya dengan suara lembut. Senyuman manis itu tak pernah luntur di bibir Seungwan selelah apapun dirinya.
Tidak lagi jika dia mendengar suara putranya yang memanggilnya.
"Ibu sudah makan?" Tanya Renjun, pria itu duduk di dekat kaki Seungwan sambil ikut melipat pakaian. Dia harus melakukan itu karena sofa hanya diperuntukan untuk dua orang.
"Kau sudah lapar ya? Kalau begitu ibu akan memasak-"
"Aku belum lapar bu, aku tanya apa ibu sudah makan atau belum, bukan apa ibu sudah memasak? aku rasa itu dua hal yang berbeda."
"Kau ini." Seungwan tertawa kecil sambil mengacak-acak rambut hitam Renjun.
"Baiklah, jadi bagaimana?" Tanya Seungwan.
"Ibu silahkan memasak, dan aku akan melipat semua pakaian ini." Jawab Renjun.
Seungwan tersenyum, "baiklah. Jika sudah selesai kau masukan ke keranjang dan simpan ke kamar ibu saja."
Renjun mengangguk, tanda mengiyakan. Seungwan kemudian beranjak ke dapur untuk mulai memasak. Wanita itu membuka kulkas dan mengambil bahan makanan untuk ia masak siang ini.
Seungwan mulai memasak, namun dirinya kemudian menyadari jika ada beberapa bumbu yang sudah habis, mau tidak mau Seungwan harus membelinya.
"Renjun, ibu akan ke minimarket dulu sebentar ya."
"Biar aku saja." Renjun langsung berdiri.
Seungwan menggeleng, "tidak usah. Lebih baik kau bereskan saja itu, ibu harus segera menyetrikanya. Nyonya Nam ingin semua pakaian itu selesai besok"
Renjun mengangguk patuh dan kembali duduk dan melipat pakaian. Sementara Seungwa pergi keluar setelah memakai mantelnya.
Uap udara mulai keluar dari mulutnya begitu menginjakan kaki keluar rumah, untungnya jarak minimarket tidak terlalu jauh. Hanya perlu berjalan selama lima menit untuk sampai kesana.
"Selamat siang Nyonya Son." Penjaga kasir disana menyapa sopan pada Seungwan yang baru saja masuk.
"Selamat siang juga." Seungwan membalas lalu mengambil keranjang dan berjalan untuk mengambil bumbu masakan yang ia perlukan.
"Semuanya limapuluh lima ribu won."
Seungwan mengeluarkan sejumlah uang yang sesuai dengan jumlah yang harus ia bayar. Wanita itu mengucapkan terima kasih dan pergi dari sana.
Bruk!
"Astaga, maaf." Seungwan meminta maaf.
"Tidak a- Seungwan?"
Wanita itu mengangkat kepalanya dan terkejut melihat siapa yang menyebut namanya.
"Cha---Chanyeol?" Seungwan jelas terkejut, namun dengan cepat dia merubah ekspresi wajahnya dan memasang senyum. "Apa kabar?"
Chanyeol balas tersenyum, "aku baik, kau?"
"Aku juga baik, maaf aku harus segera pergi Chanyeol." Pamit Seungwan dan berjalan meninggalkan Chanyeol.
Sedangkan pria itu, Chanyeol.
Dia terus memperhatikan Seungwan yang terus menjauh dari jangkauan matanya. Chanyeol menunduk, dada pria itu mulai terasa sesak, dan sekuat mungkin dia menahan diri untuk tidak lari dan memeluk tubuh Seungwan.
Setetes air mata turun membasahi pipinya, Chanyeol tersenyum getir, pandangannya kembali terarah pada Seungwan dengan sorot mata penuh kerinduan yang dalam.
'Aku merindukanmu Seungwan.'
***Rabu, 16 Desember 2020
Udah mulai bisa nebak kan ya? Hehehe
Oh ya, buat yg pengen menduga-duga alurnya gmn, kalian bisa cari makna dari bunga matahari🌻✨
Ku tunggu vote dan komennya ya
See you❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Warmth And Loyalty (Completed)
Fanfiction• INI 100% BUATAN AKU SENDIRI • It's about Wendy RV and Chanyeol EXO if you don't like them, just get out from my story • Jika ada kesamaan tokoh dan tempat itu hanya terjadi secara kebetulan • Tolong tinggalkan jejak kalo kamu memang suka dengan...