4. Takjil apa Takzir

19 3 0
                                    

Matahari mulai redup, sayup terdengar suara adzan dari masjid asrama. Hal itu membuat Nabila, Laura dan Nora terbangun. Tetapi, tidak dengan Najwa yang masih setia menutup matanya.

Nabila sudah berulangkali membangunkan Najwa tapi, hasilnya nihil. Bukan hanya Nabila, tetapi yang lain sudah berusaha, dasar Najwanya saja yang tak mau bangun. Ia sengaja berpura-pura tidur agar tidak disuruh salat.

Selepas teman-temannya pergi, ia pun bangun dan melihat kopernya yang sudah kosong, ia beralih melihat ke dalam lemari yang mana pakaiannya sudah tertata rapi.

Dia senang bertemu Nabila dan yang lainnya, tapi ia takut setelah mereka mengetahui sifat aslinya yang nakal dan bar-bar mereka akan menjauhinya. Jadilah ia hanya diam hingga terdengar suara ketukan pintu, karena hal itu Najwa langsung kembali berbaring di kasur dan melanjutkan pura-pura tidurnya. Karena tak kunjung dibuka, membuat pengurus asrama memasuki kamar Najwa yang tak terkunci itu.

"Assalamualaikum," ucap Dila saat memasuki kamar, disusul 2 temannya yang mengekor.

"Najwa," panggil Dila.

"Dek, bangun sholat dulu," ucap Dila sambil menggoyangkan badan Najwa.

"Argh,,, gue gak mau," racau Najwa.

"Sholat dek, ntar kamu kena takzir?"

"Takjil? Emang lagi bulan puasa ada takjil?" tanya Najwa binggung membuat pengurus pondok menepuk jidatnya.

"Takzir dek, takzir!" ucap salah satu teman Dila yang bernama Anggi.

"Takzir? Apaan?"

"Takzir itu hukuman dek," ucap teman satunya yang bernama Gea.

"Owh, cuma hukuman doang, dah kebal gue mah," sombong Najwa.

"Mending kalian semua keluar, gue mau tidur, gue ngantuk!" sambung Najwa lagi.

"Dek, jangan gitu, ayo sholat dulu," ajak Dila lagi.

"Lo sendiri aja kaga sholat, malah nyuruh gue sholat!"

"Kita lagi halangan dek."

"Ya udah gue juga lagi halangan!"

"Jangan bercanda dek."

"Ada tampang bercanda di wajah gue?" ucap Najwa menatap pengurus pondok dengan serius.

"Hmm, ya udah kalo gitu kamu siap-siap untuk nanti malem kita bakalan ada kajian."

"Hmm."

"Jangan lupa ya dek."

"Hmm"

Setelah hal itu, Dila dan yang lain keluar dari kamar meninggalkan Najwa yang sedang tersenyum smirk.

'Hahaha mau aja Lo di kibulin,' batin Najwa.

Nabila dan yang lain kini telah berada dikamar, sedangkan Najwa masih asik dengan kasurnya.

"Najwa bangun," ucap Nabila.

"Ish, ngapain sih!" ketus Najwa.

"Mandi dulu Wa, sudah sore," jawab Lau.

"Argh, nanti aja lah, males gue, emang habis mandi mau apa?" tanya Najwa.

"Kita kan nanti habis Isya bakalan ada kajian, jadi mending kamu siap-siap dari sekarang," jawab Nora.

"Ini baru jam 4, abis Isya tu jam 8, masih lama," ujar Najwa.

"Tapi kan ga ada salahnya kita siap-siap dari sekarang Wa, nanti di tempat pemandian itu antri, soalnya habis magrib kita bakalan sibuk," ucap Nabila.

Mengejar Cinta sang UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang