EPILOG

1.9K 154 53
                                    

-Lima tahun berlalu-

Berdasarkan yang dirumuskan dalam KUHP Pasal 359 hukuman terhadap pembunuhan tidak sengaja yaitu berupa hukuman pidana kurungan paling sedikit satu tahun dan paling lama lima tahun, maka hari ini Vano sudah menjalani kehidupan bebasnya setelah menjalani hukuman selama dua tahun di dalam sel. Paling tidak semenjak keluar dari penjara tiga tahun silam itu, kehidupan Vano semakin membaik.

Terapinya masih terus ia lakukan. Vano juga sudah tahu lama tentang Adelia yang merupakan adik kandungnya. Setiap seminggu sekali, Adelia mengunjunginya di Bandung bersama Dheo. Vano yang sejak setahun lalu bekerja di salah satu anak perusahaan ayahnya Jerry yang buka di Bandung, mendapatkan fasilitas berupa satu unit apartemen dari ayahnya Jerry untuk ia tempati seorang diri karena Dheo masih berprofesi sebagai dosen di Jatinangor. Sementara untuk Jerry sendiri, ia memilih untuk bekerja di di Australia semenjak menyandang gelar magisternya dari salah satu universitas di London.

Hari ini sebuah perjalanan panjang yang dialami oleh Vano memasuki titik paling membahagiakan dalam hidupnya. Bagaimana tidak, seorang yang sebelumnya sempat membenci sekali dunia LGBT malah berakhir di sebuah pelaminan.

Iya, tepat di hari Minggu yang begitu cerah, langit Bali akan menjadi saksi bagaimana hubungan penuh krikil antara dirinya dengan Dheo disatukan dalam ikatan bernama pernikahan.

~~~

Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort

Warna kuning kemerahan yang langit suguhkan sore itu selain menambah kehangatan juga membuat area Jewel Box di Sofitel Bali Nusa Dua Beach begitu cantik. Kilauan keemasan yang dipantulkan menembak lantai marmer berwarna putih gading dan dinding kaca transparan dengan pemadangan Samudra Hindia. Begitu eksotis, seeksotis dua lelaki tampan yang tengah memperlihatkan cincin yang melekat di jari manis mereka. Sorak tamu yang dihadiri keluarga dan beberapa kerabat dekat bergemuruh. Sukacita itu diwarnai dengan momen yang tidak hanya akan dikenang oleh sang pengantin saja, tetapi oleh semua tamu yang hadir. Apalagi ketika momen sebelum itu terjadi, disaat sang penghulu bertanya, "Saudara Dimitri Giovano Raharjo, apakah Anda siap saya nikah dan kawinkan saudara dengan saudara Rodheo Armando?" dengan tegas Vano menjawab "Siap! Dengan akal sehat dan dalam keadaan yang sadar, saya siap untuk menikahi kekasih saya, Rodheo Armando"

Seisi Sofitel Bali ikut serta merasakan ketegangan kala ijab Kabul itu dilangsungkan.

Hingga semua itu berhasil dilalui dan menghadirkan Vano serta Dheo yang sudah resmi menikah. Semuanya berbahagia. Tamu hingga keluarga Dheo yang lengkap berada di sana begitu terharu menyaksikan anaknya menikah dengan laki-laki pilihannya. Bahkan di satu sudut, ayah dan ibu Vano ikut merayakan kebahagiaan itu meski gak terlihat dengan kasat mata.

Ketika langit mulai gelap, pesta mulai digelar. Alunan live music dengan lagu-lagunya yang romantis membuat sebagian tamu asik berdansa. Vano dan Dheo yang mengawali pembukaan dansa itu baru saja selesai dan mulai menikmati minuman yang disediakan. Dikala itu Adelia dan Harto yang juga ayah tiri Vano menghampiri mereka.

"Kak, pasti ini adalah hari paling membahagiakan buat kakak. Tapi jujur, ini juga merupakan hari paling membahagiakan buat aku. Meskipun aku belum merasakan tinggal bareng kakak lagi, lalu sekarang kakak sudah ada yang memiliki. Tapi menyaksikan bagaimana kakak disumpah untuk berumah tangga dengan Kak Dheo adalah momen paling membahagiakan dalam hidup aku. Kakak tidak sekedar membuktikan ke aku tentang kebesaran sebuah cinta, tapi kakak berhasil menunjukkan kepada semua orang bahwa sebua pengrobanan itu jika mau sabar untuk terus dilalui dan saling bekerjasama, akan mengantarkan pada hasil yang sangat manis. Aku senang melihat kalian..." Adelia meraih satu tangan Vano dan Dheo lalu menggenggamnya.

Love without DegreeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang