Rumah bagi Denandan tidak lengkap tanpa seorang ibu, karena itu ia lebih suka main di rumah Adena. Sementara bagi Adena, rumah di mana lelaki memenangkan segalanya adalah sebuah penjara. Maka dari itu, ia lebih suka main dengan Denandan karena anak lelaki itu selalu kalah jika bertanding dengannya. Lebih dari dua alasan itu, Denandan dan Adena adalah rumah untuk satu sama lain bahkan sejak mereka masih belum bisa baca-tulis. Setidaknya, hingga Adena mulai fokus mengejar piala dan Denandan senang berkumpul bersama teman-temannya, menggosipkan bagaimana caranya mengejar perempuan dalam waktu singkat. Saat dunia mereka berdua menjadi berbeda, akankah sebutan rumah untuk satu sama lain itu tetap ada?
23 parts