[JANGAN DICOPY, HARGAI PENULISNYA] Bagi Karam, dirinya bagai manusia yang lahir kembali dengan keadaan cacat. Seumur hidup dihabiskan dengan duduk pada kursi roda, itu menyedihkan. Dalam mimpinya ketika tertidur, Karam selalu melihat dirinya mengenakan seragam tentara. Sampai sekarang masih ia harapkan akan menjadi seorang abdi negara dan yakin bahwa kakinya suatu hari bisa berjalan lagi, berlari lagi, untuk mengejar mimpinya. Tidak ada hari yang berbeda saat Karam membuka mata, tidak ada tanda akan berubahnya sikap Ayah dan Kakak. Tapi perasaannya kepada Mawar terus bertambah sampai hari dimana dirinya tidak akan pernah melihat dunia lagi. Desember, 2024 Aku bukan manusia yang diberi kelebihan untuk bisa melihat masa depan, aku menulis ini karena hati kecilku terus berbisik dan mengusik ketenangan. Kalau sudah sampai tulisan ini kepadamu, berarti aku sudah tidak ada lagi di sampingmu. Tapi, aku akan terus menjadi seorang sahabat bahkan ketika raga ku tak mampu kau lihat. [VOTE-NYA JANGAN KETINGGALAN LHO!]