Tulisan ini terinspirasi dari petikan gitarnya Sungha Jung yang melantunkan lagu "Someone Like You", singlenya Adele. Bukan lyricnya yang jadi inspirasi. Tapi rhythmnya.
Mari pejamkan mata en dengerin petikan gitarnya. Saya liat pilem.
Saya liat telapak tangan besar yang merengkuh untuk menggapai sesuatu di kejauhan. Tangan yang bergetar dan penuh kerinduan. Tapi gak mampu.
Saya liat mobil yang mendecit-decit sambil ngedrift di jalan pegunungan yang berkelok.
Saya liat perawakan besar yang merunduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya yang besar. Besar dan kuat, bukan berarti mampu.
Saya melihat seorang perempuan pelarian. Yang tenang. Elegan. Pinter di satu hal tapi bodoh di dalam hal yang justru vital. Makanya dia lari. Karena tidak mampu menyelesaikan sesuatu di dalam hidupnya.
Saya merasakan rasa asing. Kenangan yang berkelebat sekilas dan tidak di ingat. Asing.
Saya merasakan sesak di dada. Mungkin gejala mau batuk atau ada sendok yang ketelen. Maap, saya mendadak 'ngaco. Rasa sesak di dada. Seperti ada tangan jahil yang menelusup masuk dan mencabut jantung saya keluar. Dan tanpa bayar pula... dasar kurang ajar...
Sisanya, silahkan resapi sendiri. Dan tulis cerita 'ngaco masing-masing.
Cerita ini Rotrill, Romance ngethrill... tapi lebih banyak romance-nya (segunung) di banding ngethrill-nya (secuil).
Perhatian untuk yang di bawah umur... belum bisa baca yang ini dulu, ya.
Jangan lupa, comment en votingnya. Meski saya gak update kalo replay comment. Karna kalo lagi konsen tulis cerita, saya sukanya jetzet. tancep gas, kelar di rem. Sebelum pilemnya ilang...
Saya sertakan foto orang (wkt masih kece) yang jadi inspirasi saya untuk menulis perasaan, pemikiran dan pendapat laki-laki terhadap perempuan, di dalam banyak cerita saya. Jadi, saya perempuan. Banyak yang curiga kalo saya laki-laki. hehehe... asli, perempuan. Bahkan mantan kaum feminism idealis. Bahkan sempet anti sama laki-laki. Makanya, ada istilah tak kenal maka tak sayang. Jangan nilai buku dari kopernya,,, tapi dari isinya. Kalo kopernya ganteng, jangan juga langsung percaya. Periksa isi rekeningnya... wakakakakk... be'canda... resapi dulu hatinya, ya...
Kalo ngerasa cocok dengan cerita semacam ini, mohon jangan berharap banyak kalo saya bakal nulis yang sama dan terikat dengan satu sudut pandang yang sama juga. Saya senang keragaman. Tapi bisa dipastikan, saya suka cerita yang "dewasa". hehehe... siapa yang enggak? Ayo, ngakuuuu...
Sing penting,,, penyampaiannya tetep punya pesan positif di baliknya. kalo yang baca juga sesuai umurnya, ya (gak stuju juga dengan batesan umur karna kedewasaan gak dari patokan umur). Tapi ikut aturan aja, ya. Aturan di buat untuk mengamankan, sebetulnya. Dengan banyak pertimbangan yang sudah dipikirkan masak2 oleh orang-orang yang lebih mengerti dibandingkan saya.
Mulai di tulis: 19 Desember 2012.
Met' baca, ya... maap2 kata,,, kalo banyak bahasa nyeleneh. Ambil baiknya, jangan tiru gak baiknya. Moga2 bisa enjoy sama cerita ini. Kalo gak bisa enjoy, minum obat, istirahat. Besok juga lupa... wkwkwkwkwk...
udah, ah...
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNANT
RomanceDunant itu nama orang. Bukan saudaranya Dunkin atau Donut. Dia cuma pake mulutnya untuk makan, minum, nangis, melenguh gak jelas macem ternak sampe usianya dewasa. Jadi intinya, ini bacaan dewasa. Karena akan menceritakan si Dunant pake mulutnya unt...