Dakota baru saja kembali ke tenda grup yang cukup luas dan tinggi. Ia mendapati Chamberlain sedang berdiri tegak membelakanginya.
Chamberlain menghadap ke perangkat elektronik di atas meja lipat berukuran besar dan mendapati kalau Dakota telah membohonginya...
Dakota berdiri termangu di muka tenda. Ia memperhatikan bagaimana Chamberlain memutar tubuhnya dengan perlahan lalu menatap lurus ke arahnya dengan mata yang sudah berkilat-kilat. Chamberlain sudah menyumpah serapah dan berteriak memanggil Jon.
Jon pun bergegas memenuhi panggilan Chamberlain dan mendapati bagaimana ayahnya itu berdiri dengan urat-urat leher yang menegang, saling berhadap-hadapan dengan adiknya. Jon menyaksikan, bagaimana keduanya saling memandang di dalam kemelut benaknya masing-masing.
Jon tahu, kalau suatu saat hal ini akan terjadi. Dan suatu saat nanti, dirinya pun akan ketahuan. Bahwa ia memiliki impian dan pemikiran yang berbeda dari ayahnya. Ia adalah anak sulung dan memiliki beberapa orang adik yang tidak bisa ditinggal kabur begitu saja. Impian Jon hanya ingin menjadi seorang ayah yang baik, yang bisa memimpin keluarganya untuk hidup berkelimpahan serta memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk memiliki impian mereka masing-masing. Ia juga sudah memiliki kekasih secara diam-diam. Dan Jon sangat ingin menikahi kekasihnya itu karena usianya yang sudah cukup umur untuk memiliki momongan. Cita-cita Jon ingin menjadi seorang hakim. Ia percaya, kalau kehidupan berbangsa dan bernegara harus mengacu kepada hukum yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan. Ia percaya, bahwa itu akan mengubah dunia menjadi lebih baik.
Chamberlain sudah mengatupkan mulutnya dan mengeraskan rahangnya. Ia mengingat banyaknya wajah yang sudah ia korbankan demi impian yang ia percayai, akan mengubah dunia menjadi lebih baik.
Dakota memandangi ayahnya tanpa berkedip, dengan jantung yang berdegup kencang dan lutut yang terasa lemas. Wajahnya sudah memucat. Ia tahu kalau suatu saat ini akan terjadi. Suatu saat, ayahnya akan mengetahui kalau impiannya berbeda. Ia hanya ingin menjadi salah satu manusia yang memiliki warnanya sendiri. Bukan salah satu pasukan semut yang memiliki sistem komando, tanpa perbedaan rasa dan warna. Ia percaya, kalau kebebasan yang bertanggung jawab serta berkarya dengan tetap menghargai privasi orang lain, akan mengubah dunia menjadi lebih baik.
"Woody!!!" Chamberlain berteriak memanggil anak keduanya. "Dalton!!!" Chamberlain melanjutkan dengan memanggil anak kelimanya.
Semua pun sudah berkumpul. Dan semua mata menyorot pada Dakota juga pada Chamberlain. Chamberlain mengusap wajahnya yang sudah merah padam. Kemudian tangan besarnya terayun kencang untuk menjatuhkan semua perangkat elektronik milik Dakota hingga jatuh dan rusak dengan disertai percikan api kecil karena benturan yang kencang. Chamberlain mulai berjalan mondar-mandir tanpa mau melihat ke Dakota lagi. Dakota sudah menelan ludahnya berkali-kali. Ia melirik pada Jon. Juga pada Woody. Sementara Dalton mendadak autis setelah kematian Dahy. Ia banyak berdiam diri dan tak bergairah untuk melakukan apapun.
Woody menatap Dakota tanpa berkedip. Woody tahu kalau suatu saat nanti... dirinya juga akan ketahuan. Kalau ia memiliki impian dan pemikiran yang berbeda dari ayahnya. Ia hanya ingin menemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit, dengan kebebasan seluas-luasnya di dalam usaha untuk mencapainya namun tetap menghargai nyawa manusia. Selebihnya, ia hanya menyerahkankannya kepada yang empunya kuasa... yang memberikannya waktu untuk hidup. Selain itu, ia hanya ingin memiliki kekasih yang bisa mengisi kekosongan hatinya selama ini... yang terasa sepi. Ia merindukan kasih sayang dari mahluk yang bernama perempuan. Ia menyukai kisah Adam dan Hawa, meskipun keduanya telah jatuh ke dalam dosa. Tetapi tujuan Hawa diberikan kepada Adam adalah sebagai pendamping dan penolong. Sementara ayahnya melarang semua anak-anaknya untuk jatuh ke dalam perasaan yang disebut "cinta". Woody sudah jatuh cinta beberapa kali tetapi ia menahan perasaannya karena tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNANT
RomanceDunant itu nama orang. Bukan saudaranya Dunkin atau Donut. Dia cuma pake mulutnya untuk makan, minum, nangis, melenguh gak jelas macem ternak sampe usianya dewasa. Jadi intinya, ini bacaan dewasa. Karena akan menceritakan si Dunant pake mulutnya unt...