" jadi kalian mau pindah ke apartemen?"
" iya mah, jeff mau hidup mandiri. Apa lagi sekarang jeff udah berkeluarga kan, jadi jeff mau mulai hidup baru sama caca " jawab jeff dengan yakin.
Anna menghela nafas. Setelah makan malam ini, jeff meminta anna dan aryo mengobrol bersama di ruang keluarga, membicarakan tentang jeff yang ingin tinggal di apartemen miliknya. Iya jeff mempunyai sebuah apartemen di kawasan elit, apartemen dari hasil sendiri tentunya. Sejak awal SMA jeff sudah membuka usaha sendiri, sedikit bantuan dari papanya. Namun ia menjalankan semua usahanya sendiri. Saat ini, jeff mempunyai usaha café yang terbilang cukup terkenal di kalangan remaja jeff juga mempunyai sebuah distro yang pastinya terkenal juga di kalangan anak muda zaman sekarang dari kedua usaha itu jeff mendapatkan hasil yang cukup, lebih dari cukup malah. Apa lagi terkadang jeff mendapat uang jajan dari papanya walau dia suka menolak.
" gak nunggu sampe kalian lulus dulu gitu? Kalian lulus kurang lebih 1 bulan lagi kan?kandungan caca kan masih muda banget jeff, lagipula ini kehamilan pertamanya pasti banyak yang caca gak tau. Jadi kalian di sini dulu ya ? " anna mencoba membujuk mereka, karena ia khawatir dengan kandungan caca.
Caca yang mendengar percakapan mereka hanya diam. Sebelumnya jeff tidak membicaran soal kepindahan mereka dan dia juga tidak tau jika jeff mempunyai apartemen. " caca memang mau pindah?" Tanya aryo ke caca yang sendari tadi hanya diam.
" hum.. caca ikut jeff aja pah " jawab caca dengan canggung, ia masih canggung menyebut ayah mertuanya dengan panggila papah.
" papah tidak masalah jika kalian ingin pindah ke apartemen. Tapi jeff kamu harus janji bisa jagain caca dan jangan sakiti dia. Caca sedang mengandung jeff dan kamu tau kan kamu sekarang punya tanggung jawab bukan atas diri mu sendiri aja " ucap aryo dengan tegas sambil menatap jeff.
" iya pah jeff tau, jeff bakal jaga caca dan calon anak jeff " jawab jeff dengan yakin.
Anna lagi lagi menghela nafas, jika suaminya sudah memberikan izin berarti suaminya sangat mempercayai jeff dan anna yakin jeff tidak akanmengecewakan kepercayaan papanya itu. " tapi kalian janji ya, harus rajin ke sini main. Kamu jeff kamu janji sama mamah jangan sakitin caca dan jagain caca dan calon anak kamu ya jadi suami yang baik. Ca, kamu juga janji ya sama mamah bahagia sama jeff jaga kandungan kamu dan jadi istri yang baik " dengan berat hati anna mengizinkan mereka tinggal di apartemen.
" iya mah " jawab jeff dan caca. Setelah itu mereka melanjutkan dengan obrolan santai.
.
" aku bantuin apa?" Tanya caca yang sendari tadi hanya diam melihat jeff yang bolak balik merapikan barang yang mau ia bawa ke apartemen. Sejak tadi jeff membereskan barang jeff dan juga barang caca tanpa mau caca bantu, paling caca hanya membantu memasukan baju ke dalam koper. Selebihnya jeff yang membereskan semuanya, sebenarnya caca tidak tega tapi jeff melarang keras ia membatu lagi.
" gak usah lo istirahat aja "
Caca menghela nafas. "kita pindahnya kapan?" Tanya caca sambil menatap jeff yang sedang berjalan kearah kasur yang sedang ia duduki juga.
" besok sore" jawab jeff sambil merebahkan dirinya di kasur.
" hum.. besok kita sekolah kan?" Tanya caca.
" iya " jawab jeff sambil memejamkan matanya. " tidur, besok sekolah jangan tidur malem malem, istrirahat karena besok kita mau pindahan juga kan" tambah jeff sambil mengambil posisi untuk tidur. Caca menganguk dan mengambil posisi untuk tidur juga.
.
" jadi abis ini lo mau lansung pulang terus pindahan jeff? " Tanya bagas. Keduanya sedang berjalan menuju parkiran. Jeff sudah mengirim pesan ke caca untuk menunggunya di parkiran. Iya caca dan jeff tidak satu kelas. Jeff masuk kelas XII IPS 1 dan caca kelas XII IPA 2.
Jeff mengangguk menjawab pertanyaan bagas. " berarti lo gak ikut kumpul sama anak anak dong bos?" Tanya cello sambil berjalan di antara bagas dan jeff.
" lo bisa gaksi gak usah nyempil nyempil " ucap bagas. Laki laki dengan jas osis SMA Galaxy School itu menggerutu sambil menabok punggung cello.
" aduh, lo apaansi main pukul aja " ucap cello sambil mengelus punggung yang di pukul bagas.
Jeff menghela nafas melihat kedua sahabat sejak smp nya yang sering terlibat cekcok itu. Dari tempatnya sekarang ia melihat caca yang sedang berdiri di samping mobilnya. " gue duluan " ucap jeff sambil berlalu meninggalkan kedua sahabatnya yang masih cekcok itu.
" ayo masuk " ajak jeff sambil membuka kunci mobilnya. Semenjak caca hamil jeff lebih memilih membawa mobil, ya karena ia takut jika terjadi sesuatu dengan caca dan anaknya. Entah lah sejujurnya ia masih belum menerima caca seutuhnya namun setiap melihat caca rasa ingin melindungi dan takut kehilangan menjadi bayang bayangnya saat ini.
" lo udah lama nunggu gue?" Tanya jeff sambil melihat caca yang sedang menaruh tasnya di jok belakang.
" hum gak juga" jawab caca.
" emang kenapa?" Tanya caca sambil melihat jeff yang sedang menatapnya.
Tangan jeff terulur menuju pelipis caca, ia menghapus keringat yang membanjiri pelipis dan kening gadis itu. " lo keringetan " jawab jeff sambil menatap caca.
Deg
Perasaan itu, entah bagaimana caca menggambarkannya. Saat tatapan caca dan jeff bertemu, caca menatap jeff yang sedang menatapnya dengan dalam. Jarak mereka yang dekat juga membuat mereka semakin dalam menatap. Caca memang tidak munafik jika dulu ia sering bermimpi ingin mempunyai pasangan seperti jeff, bagaimana tidak jeff laki laki tampan, putih, dengan badan bagus dan otak cerdasnya. Banyak kaum hawa di sekolahnya yang memuji jeff bahkan ia juga. Sekarang saat ia menjadi istri dari seorang Jeffrey aditama, perasaannya tidak bisa di definisakan lagi. Walau dengan cara yang salah setidaknya dia bangga dan berharap bahwa jeff bisa menjadi laki laki satu satunya di hidupnya nanti.
Caca tersadar saat merasakan mual di perutnya. " huek.." caca segera membekap mulutnya.
" lo gak apa apa?" Tanya jeff sambil memberikan tisu kepada caca. Caca menggeleng sebagai jawaban.
" lo mau muntah?" Tanya jeff lagi. Lagi lagi caca menggeleng.
Jeff menghela nafas. " yaudah lo istirahat aja, tidur. Nanti gue bangunin kalau udah sampe " ucap jeff sambil menjalankan mobilnya menuju rumahnya. Caca hanya mengangguk dan mencoba memejamkan matanya untuk mengalihkan rasa mualnya.
T.B.C
YEY terima kasihyg mash setia membaca. Maaf ceritanya semakin gak jelasss, semoga suka ya. Kalau suka jangan lupa untuk vote dan share ceritanya. Dan di cerita ini aku kebanyalan bakal cerita soal jeff dan caca aja. Jadi buat cerita teman mereka akan sedikit lebih focus ke caca dan jeff aja. Terima kasih maaf jika banyak ke kurangan J.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET INEFFABLE [ Re-Publish]
RomanceJudul sebelumnya MY SWEET HUSBUND [Publish ulang, penasaran sama kelanjutan? Baca terus ya.] Malam itu, seandai caca tidak mengikuti kemauan temannya, seandainya caca tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut risya ke pesta ulang tahun temannya. I...