" WHATTTS? APA NI MAKSUDNYA? LO MAU NIKAH BOSS? GILA SAMA SIAPA? " ucap cello dengan heboh.
" lo gak liat ada namanya di situ jelas jelasnya namanya salsa.. WHAT? Maksud lo caca boss? Temennya si risya? Gila gila diem diem lo berdua ada hubungan ya gak nyangka gue" ucap bagas sambil membolak balik kartu undangan yang di beri jeff. Jeff mengehela nafas mereka sedang berada di rooftop sekolah karena sedang istirahat, tadi ia membagi undangan kepada bagas dan cello dan menitip pesan untuk anak lascar agar datang ke rumahnya Karena ia dan caca akan menikah.
" kecelakaan, gue gak pernah ada hubungan sama dia " ucap jeff sambil menutup matanya.
" maksud lo kecelakaan apa bos? " Tanya cello. Jeff pun menceritakan yang terjadi kepada cello dan bagas. " kalau kaya gitu kita harus cari siapa yang suruh si pelayan itu kasih minuman ke lo ? gak mungkin kan tiba tiba tuh pelayan ngasih minuman kaya gitu ke lo" ucap bagas sambil berfikir.
" bener tuh boss, wehh gelaseeeee. Boss udah mau nikah aja uhuy bentar lagi punya istri ni yang ngurus " Jeffrey hanya mendengus mendengar cello yang menggodanya.
.
" APAA?!"
" suuut jangan kenceng kenceng riss " ucap caca sambil membekap mulut risya. Mereka sedang berada di kelas, saat jam istirahat ini secara sembunyi sembunyi caca memberikan undangan pernikahannya, ya biar bagaimanapun risya adalah sahabatnya jadi gadis itu harus menegtahuinya, caca juga menceritakan kejadiannya. Tentu saja risya sangat terkejut.
" caaa... maafin gue ya, kalau waktu itu gue gak ajak lo ke pesta, pasti gak akan kejadian kaya gini " ucap risya dengan nada menyesalnya,ia merasa bersalah karena dialah yang memaksa caca untuk hadir ke pesta itu.
" udah sya, gpp kok. Mungkin emng udah takdir aku, yang penting kamu datang ya sya. Dan doa in aku semoga kehidupan aku setelah ini akan bahagia " ucap caca dengam lembut.
" pasti ca, gue bakal doa in lo. Gue juga akan selalu ada buat lo " setelah risya mengucapkan itu, mereka berpelukan.
" lo bisa pulang sendiri kan ? " ucap jeff saat pulang sekolah. Ia ada ada urusan yang tidak bisa di tinggal jadi ia meminta caca untuk pulang ke rumahnya sendirian.
" aku.. "
" lo udah afal kan jalan ke rumah gue? Kalau gitu lo pulang sendiri ya, gue ada urusan dan gak bisa di tinggal " setelah mengucapkan itu jeff berlalu meninggalkan caca. Caca bingung bukan karena ia tidak tau jalan rumah jeff melaikan uang yang ia punya hanya tinggal 2 ribu rupiah sedangkan rumah jeff cukup jauh dari sekolah. Caca mengehela nafas, sepertinya saat memasuki komplek rumah jeff ia harus berjalan kaki. Gpp ya sayang, kita jalan kaki papa kamu lagi ada urusan, olah raga dulu sama mama ya , ucap caca membatin sambil mengelus perutnya.
.
" nih "
Dahi caca menyerit bingung, saat jeff memasuki kamar tamu yang ia tempati sambil membawa bungkusan yang sepertinya makanan.
" bu.. buat aku? "
" ya iyalah masa buat papah jelas jelas gua kasihnya ke lo " ucap jeff sambil berdecak kesal. Caca mendekati jeff untuk mengambil bungkusan yang ada di tangan jeff, namun seketika ia langsung berlari ke kamar mandi saat mual di perutnya kembali datang.
" Huekk.. huek.. eng.. huek "
Jeff hanya menatap dari ujung pintu sambil bersandar dan melipat kedua tangannya di depan dada.
" udah? "
" kamu bau " seketika mata jeff membulat sempurna, ia berdecak kesal karena caca mengatakan bahwa ia bau. Ia memang habis dari luar tapi ia masih wangi.
" apa maksud lo "
" kamu bau, jangan deket deket "
Jeff berdecak kesal sungguh , apa yang bau. " gue ke sini ngasih makanan itu dari mamah, dan gue Cuma mau sampein pesan dari mamah kalo lo jangan tidur kemalaman karena besok kita mau nikah" setelah mengucapkan itu jeff keluar dari kamar yang di tepati caca.
T.B.C
Terima kasih buat yang mau membaca, maaf kalau gak jelas. Aku nulis karena hobi, kalau suka dengan ceritany jangan lupa vote and share ya terima kasihhhhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET INEFFABLE [ Re-Publish]
RomanceJudul sebelumnya MY SWEET HUSBUND [Publish ulang, penasaran sama kelanjutan? Baca terus ya.] Malam itu, seandai caca tidak mengikuti kemauan temannya, seandainya caca tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut risya ke pesta ulang tahun temannya. I...