05.

44.1K 2.5K 7
                                    

PLAKKK

" SIAPA YANG NGAJARIN KAMU BUAT JADI LAKI LAKI BRENGSEK KAYA GINI JEFF?! PAPA SAMA MAMA GAK PERNAH NGAJARIN KAMU BUAT JADI LAKI LAKI SEPERTI INI " aryo – papa jeff mengeram marah, ia sangat marah saat melihat Jeffrey membawa gadis dan gadis tersebut sedang hamil anak jeff.

" maafin Jeffrey ya sayang " ucap anna- mama jeff sambil memeluk caca. Ia sangat kecewa saat tau anak laki laki satu satunya ternyata menghamili seorang gadis. Namun, di satu sisi ia cukup senang karena caca terlihat seperti gadis baik baik.

" papa gak mau tau jeff, kamu harus bertanggung jawab. Nikahi gadis itu, besok kita akan ke rumah orang tua gadis itu. " ucap papa jeff

" sayang, orang tua kamu udah tau kalau kamu hamil? " Tanya mama jeff sambil mengelus kepala caca.

" orang tua aku.. u.. udah meninggal tante" jawab caca lirik. Mama dan papa jeff terkejut menatap caca dengan pandangan lirik. Gadis yang malang .

" kalau gitu, kamu ada tante atau om yang bisa kita temui untuk membicarakan hal ini? "

" bi..bibi aku dan paman aku ada tante, tapi aku udah di usir sama bibi dan gak boleh ketemu bibi lagi "

Papa jeff menghela nafas, bagaimana mungkin nasib gadis ini begitu menyedihkan. Di satu sisi ia begitu kecewa dengan anaknya, di sisi lain ia begitu kasihan melihat caca yang seakan tidak punya siapa siapa di dunia ini.

" besok kita temui bibi dan paman kamu untuk membicarakan hal ini, kita yang akan membicarakan hal ini ke bibi dan paman kamu dengan kekeluargaan. Sekarang lebih baik kalian semua istirahat " ucap aryo sambil berlalu dari ruang tamu.

.

" NGAPAIN LAGI KAMU KE SINI? MAU BUAT MALU SAYA DAN SUAMI SAYA LAGI? IYA?!" sella- bibi caca berteriak marah, sungguh ia tidak mau lagi melihat ponakannya itu, karena rasa kekecewaan yang begitu besar.

" sepertinya kita harus membicarakan hal ini baik baik bu " ucap anna dengan lembut namun terkesan tegas

" saya sudah tidak peduli dengan anak tidak tau diri itu "

" cukup bu, biar bagaimana pun caca keponakan kita " bima- paman caca, mencoba membuat suasana menjadi sedikit tenang namun percuma sella sudah tidak mau tau mengenai caca

" 3 hari lagi saya berencana jeff akan menikahi caca untuk mempertanggung jawab kan kesalahannya, saya harap ibu dan bapak bisa menjadi wali dari pernikahan caca " ucap aryo dengan tegas.

" saya tidak akan dating ke pernikahan anak tidak tau diri itu lagipula saya tidak akan pernah peduli apa yang terjadi dengan anak itu " ucap sella sambil berlalu memasuki kamarnya.

Jeff yang sendari tadi hanya menyimak lagi lagi mengehela nafas saat melihat caca yang semakin mennagis, sejujurnya ia tidak tega namun ia tidak tau harus bersikap bagaimana

" baik, saya bersedia menjadi wali dari pernikahan caca, biar bagaimana pun caca masih keponakan saya dan menjadi tanggung jawab saya " ucap bima dengan tegas sambil tersenyum tipis

" maaf om, maaf untuk kesalahan saya yang sudah merusak masa depan caca " ucap jeff dengan nada menyesal dan mencium tangan bima.

" tidak apa apa, lagipula semua sudah terjadi kita tidak bisa berbuat apa apa lagi. Saya hanya meminta tolong jaga caca dan jangn pernah buat ia sedih " ucap bima sambil menepuk pelan pundak jeff.

.

" ngapain lo di sini "

Mendengar suara seseorang, caca menoleh sejujurnya ia sudah hafal dengan suara ini, siapa lagi kalau bukan jeff. Caca buru buru mengehapus air matanya, sejak pulang dari rumah paman dan bibinya caca masih menangis, entahlah walau pamannya memaafkannya namun perasaan caca tidak enak, karena bibinya masih membencinya terbukti setelah obrolan tadi bibi caca mengusir caca dari rumah itu lagi.

" udah malem kenapa lo gak masuk?"

Caca tidak menjawab fikirannya masih kosong. " lo bisu ya? Dari tadi gue ngomong sama lo " ucap jeff sambil menarik tangan caca dengan kencang.

" ssst.. sa.. sakit jeff .. maaf" mendengar nada lirih yang di keluarkan caca, jeff pun melepaskan tangan itu. Ia mengehela nafas menatap caca yang sedang menunduk di depannya.

" gue tau ini berat buat lo, ini juga berat buat gue. Gue minta maaf, karena gua lo di usir dari rumah dan karena gue juga masa depannya lo hancur " ucap jeff dengan penuh penyesalan.

" tapi, gue bakal berusaha buat nerima lo, gua juga bakal berusaha nerima bayi itu. Gue mohon sabar karena ini berat buat gue. Gue bakal usaha buat lo bahagia seperti apa yang paman lo bilang " ucap jeff sambil memegang tangan caca.

Caca tidak tau harus berkata apa, di satu sisi ia sennag karena jeff mau belajar menerimanya, namun ia juga takut apa kehidupan nya akan bahagia? Tapi sekarang tugas caca hanya mempercayai takdir nya.

" sekarang lo masuk, istirahat. Besok masih sekolah kan " setelah mengucapkan itu jeff membawa caca masuk ke dalam rumahnya.

Terima kasih untuk sudah mau membaca, aku nulis karena iseng aja. Kalau suka dengan ceritanya jangan lupa vote and share J. Maaf kalo makin gak jelassss

MY SWEET INEFFABLE   [ Re-Publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang