" SAHH "
Setelah jeff mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar. Kata itu menggema di seluruh ruangan. Walau tidak banyak tamu yang datang. Caca pun mencium punggung tangan jeff dengan pipiyang memerah. " suaminya boleh mencium kening istrinya " ucap penghulu itu sambil tersenyum. Pipi caca semakin memerah saat jeff mencium keningnya.
" uhuyy boss, nanti malem huaw huaw ni boss " ucap cello dengan heboh yang di sambut gelak tawa dari para tamu. Sedangkan caca yang mendengar ucapak cello hanya menunduk.malu.
.
" nah sekarang caca sudah jadi istri jeff, sekarang kamu tidur di kamar jeff ya sayang jangan tidur di kamar tamu lagi " ucap anna dengan lembut, wanita itu cukup bahagia dengan pernikahan anaknya ini. Ia hanya berharap yang terbaik untuk gadis yang sekarang menjadi menantunya ini.
" hmm.. gak usah tante aku.. "
" gak apa apa ca, suami istri itu harus tidur satu kamar dong, masa kamu pisah sama jeff " ucap anna sambil tersenyum geli. " dan sekarang jangan panggil tante lagi ya sayang, panggil mama aja "
" i..iya ma.." anna hanya tersenyum melihat caca yang sepertinya belum terbiasa memanggilnya dengan sebutan ' mama '. " jeff bawa caca ke kamar kamu, ajak dia istirahat. Kasian jangan buat di kecapean ya jeff " anna memanggil jeff yang kebetulan sedang lewat di depan mereka.
" lo mandi duluan aja " ucap jeff sambil merebahkan badannya di kasur miliknya.
" ta... tapi baju baju aku masih di kamar tamu " ucap caca sambil menunduk, ia malu. Ia belum terbiasa berbicara dengan jeff.
" baju baju lo sebagian udah di taro di lemari gue sama mama, udah sana lo mandi gue mau mandi abis lo "
Setelah jeff mengucapkan itu, caca bergegas mengambil pakaiannya di lemari dan berlalu menuju kamar mandi. Di kamar mandi, caca menghela nafas, kehidupannya akan berbeda ke depannya. Perutnya akan membesar, lalu bagaimana dengan sekolahnya? Dan bagaimana dengan jeff, apa laki laki itu sudah menerimanya? Ia masih belum yakin. Namun dalaam hatinya ia berjanji akan menjadi istri yang baik dan ibu yang baik untuk jeff dan anaknya kelak.
" a.. aku tidur dimana? " ucap caca sambil menunduk memainkan jari jari tangannya.
" ya di kasur lah. Lo liat kan kasur di depan mata lo " ucap jeff sambil menyerit bingung.
" terus kamu tidur dimana? "
" ya di kasur juga, kita tidur seranjang " caca spontan mentap jeff dengan pipi memerahnya, ia akan tidur seranjang dengan jeff. Bagaimana ini apa kabar jantungnya nanti.
" udah lo tidur aja, gue gak akan ngapa ngapain lo " ucap jeff sambil merebahkan dirinya di kasur. " sini " panggil jeff.
Caca pun berjalan dengan pelan menuju jeff, ia malu. Biar bagaimana pun ini untuk pertama kalinya ia seranjang dengan jeff dalam ke adaan sadar. Namun ia tetap merebahkan badannya dengan pelan di kasur milik jeff. Caca mencoba memejamkan matanya saat melihat jeff yang sudah tertidur, jantung nya masih berdebar. Bagaimana mungkin ia bisa tenang saat di sampingnya ada seorang laki laki tampan yang sedang tidur dengan wajah polosnya. Caca menghela nafas, mencoba memejamkan matanya lagi dan tertidur.
Cahaya matahar memasuki celah celah kamar jeff. Cahay matahari itu sedikit sedikit mengenai wajah caca yang membuat caca terbangun. Ia terkejut karena ia terbangun di dalam peluka seseorang, caca mendongak melihat wajah jeff yang tertidur dengan pulas. Sungguh wajah jeff sangat terlihat lebih kalem dann tampan , pipi caca memerah. Ia perlahan mencoba melepas pelukan itu, ia menegang saat pelukannya terlepas dan jeff membuka matanya.
" ma.. maaf " ucap caca sambil menunduk. ia meminta maaf karena takut jeff marah mengira ia sengaja memeluk laki laki itu saat tidur. Tapi belum caca dengar jawaban dari jeff, perut nya kembali mual. Seketika caca berlari ke kamar mandi
" huek.. huek.. eng.. huek " caca merasakan pijatan di tekuknya ia pun membersihkan mulutnya dan mengahadap jeff yang ada di belakangnya. Tapi belum sempat jeff mengeluarkan suara ia kembali mual, jeff hanya mengehela nafas, ia sedikit tidak tega dengan gadis itu. Setelah di rasa selesai jeff pun membawa caca duduk di kasur miliknya.
" kenapa lo minta maaf ?" ucap jeff dengan suara seraknya. Caca yang mendengar suara jeff yang serak itu seketika merinding. Bagaimana mungkin laki laki yang baru bangun terlihat seksi. Caca segera mengenyahkan fikiran kotornya.
" aku aku gak sengaja peluk kamu, aku gak tau tiba tib aku ada di pelukan kamu "
Dahi jeff menyerit bingung. Seharusnya gadis ini tidak usah meminta maaf, lagi pula ia juga tidak sadar memeluk caca saat tidur. " gak usah minta maaf " ucap jeff sambil menatap caca. " kalo ngomong liat orangnya, emang gue di bawah sampe lo nunduk terus?".
" maaf" ucap caca sambil menatap jeff.
" jam berapa sekarang?" ucap jeff sambil merenggangkan badannya yang terasa kaku sehabis tidur. Caca pun melihat jam yang ada di nakas. Seketika matanya membulat karena jamm menunjukan pukul 09.00. ia panic, bagaimana ini ia telat datang ke sekolah.
" jam 9, kita telat ke sekolah. Duhh.. gimana ni " ucap caca dengan panic sambil bangkit dari tempat tidurnya itu. " kita hari ini di izinin sama mama lo tenang aja " ucap jeff sambil berlalu ke kamar mandi b berapa detik kemudian ia kembali keluar kamar mandi dan menatap caca yang sedang menatapnya juga. Jeff mengehela nafas pelan, ia menyenderkan tubuhnya ke pintu kamar mandi dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
" kita di izinin hari ini Karena lo masih harus istrihat kata mamah. Dan.. oh iya, siap siap kata mama kita hari ini harus periksa kandungan lo. Gue mandi duluan " ucap jeff sambil berlalu ke kamar mandi meninggalkan caca dengan pipi memerahnya. Caca cukup senang karena jeff belajar menerima ia dan bayinya, terbukti dari jeff yang mau menemani ia periksa kandungan.
T.B.C
Maaf makin gak jelas jalan ceritanya yaaa. Aku nulis karena hobi aja, dan kalau ada ide langsung aku tulis aja. Maaf kalo ada typo dan kata kata yang gak jelas. Terima kasih sudah mau membaca, jangan lupa vote and share ceritanyaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET INEFFABLE [ Re-Publish]
RomanceJudul sebelumnya MY SWEET HUSBUND [Publish ulang, penasaran sama kelanjutan? Baca terus ya.] Malam itu, seandai caca tidak mengikuti kemauan temannya, seandainya caca tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut risya ke pesta ulang tahun temannya. I...