" aku.. aku hamil jeff "
Jeffrey langsung natap caca yang sedang menduduk dengan tubuh gemetar. Sungguh, ia tidak pernah menyangka bahwa akan seperti ini. Saat gadis itu berani mencarinya ke kelasnya, perasaan Jeffrey tidak enak.
" gue gak mau tanggung jawab "
" ta.. tapi jeff gimana dengan dia " ucap caca sambil memegang perutnya, air matanya semakin deras melihat jeff yang sangat terlihat tidak mau bertanggung jawab.
" gugurin, gugurin anak itu "
" gak jeff, aku gak akan gugurin anaknya. Dia anak aku anak kamu juga, ka.. kamu tega bunuh bayi ini?" ucap caca sambil menatap jeff.
"terserah, intinya gue gak mau tanggung jawab " setelah mengucapkan kalimat itu, jeff berbalik arah meninggalkan caca yang sedang menangis.
Satu minggu setelah nya..
Jeff yang sedang berada di parkiran menatap caca yang sedang berjalan dengan kepala menunduk. Sungguh, setelah kejadian caca memberi tau tentng kehamilannya jeff tidak bisa berhenti untuk memperhatikan caca. Selama satu minggu ini, ia memperhatikan caca dari kejauhan.
Plakkk
Bunyi tamparan itu begitu nyaring terdengar, bahkan sekarang caca tidak sanggup untuk menatap bibi dan pamannya
" SIAPA AYAH DARI ANAK ITU CACA?! SIAPA?! KAMU MEMANG ANAK TIDAK TAU DIRI YA! DARI DULU SAYA DAN SUAMI SAYA MERAWAT KAMU TAPI APA BALASAN KAMU?! HAMIL DI LUAR NIKAH?! MAU JADI PEREMPUAN MURAHAN KAMU?! IYA?! JAWAB CACA ?! " caca tidak sanggup untuk mengatakan apa apa. Sungguh ia begitu menyesal dan takut
" maaf bi.. maafin caca, ini salah caca "
" MEMANG! INI MEMANG SALAH KAMU. SEKARANG KAMU KELUAR DARI RUMAH INI DAN JANGAN PERNAH KAMU MENGINJAK KAKI MU DI SINI LAGI " paman caca yang melihat kejadian ini hanya mengehela nafas nya. ia juga begitu kecewa dengan caca sampai tidak tau harus bereaksi seperti apa
" bii.. caca mohon.. jangan usir caca "
Bibi caca langsung menarik caca keluar rumah. Dan mendorongnya begitu saja. Bibi caca juga melempar tas besar yg berisi barang barang caca.
" sekarang kamu keluar dan jangan menampakan wajah mu di depan saya atau suami saya lagi . KELUAR!" setelah bibinya mengatakan hal itu caca perlahan pergi meninggalkan rumah dimana ia di rawat selama ini.
.
" sya, kamu kenapasi? Dari tadi gak tenang gitu " jeffrey dan cello yang sedang duduk satu meja dengan bagas dan risya pun menatap risya yang saat ini sedang gelisah.
" aku dari kemarin gak dengar kabar caca gas. Aku khawatir banget. Aku hubungin gak bisa. Pas aku Tanya bibinya, bibinya bilang jangan Tanya Tanya soal caca lagi karena caca udah gak di rumah itu. Aku gak tau kenapa gas, Cuma aku.. aku khawatir banget sama caca "
Jeffrey yang sedang menatap risya dari tadi pun tersentak mendengar ucapan risya. Apa bibi dari gadis itu sudah tau bahwa gadis itu hamil makanya caca di usir dari rumah bibinya.
Jeffrey menghela nafas, entah kenapa rasa khawatir mengampiri hatinya.
.
Jeffrey mengendarai motornya dengan kecepatan yang sedang. Waktu menunjukan pukul 10 malam, sedangkan ia baru pulang setelah berkumpul dengan teman teman geng laskarnya. Mata elang milik jeff menangkap sosok yang sedang ia khawatirkan, sedang duduk di halte pinggir jalan dengan tangan memelik tubuhnya.
" lo ngapain di sini?" caca yang mendengar suara pun mendongakan kepalanya dan melihat sosok jeff yang sedang berada di atas motor vespa hitam miliknya.
Jeff menghela nafas saat melihat caca yang membawa tas besar yang ia yakini sebagai baju milik gadis itu. " ayo ikut gue "
" ke.. kemana? Hiks.. aku.. aku udah gak punya apa apa jeff hiks.. bahkan aku di berhentikan dari kafe tempat aku bekerja Karena aku.. aku hamil di luar nikah " ucap caca lirih
" ke rumah gue, bilang ke orang tua gue " iya. Jeff sudah memikrikan hal itu, biar bagaimana pun papanya tidak pernah mengajarkan dia menjadi lelaki yang lari dari tanggung jawabnya, walau sejujurnya ia belum mau menerima caca dan bayinya tapi apapun resikonya saat ia membaw gadis ini ke rumah ia akan terima.
" gakk .. aku gak mau hiks "
" terus lo mau jadi gembel di sini? Lo udah gak punya apa apa masih sok jual mahal aja ya! Cepet sebelum gua berubah fikiran" jeff segera menarik tangan caca menuju rumahnya.
T.B.C
Terima kasih yang udah mau baca cerita aku, maaf banyak typo dll. Kalo suka dengan ceritanya jangan lupa pencet bintang dan share ya terima kasih J
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET INEFFABLE [ Re-Publish]
RomanceJudul sebelumnya MY SWEET HUSBUND [Publish ulang, penasaran sama kelanjutan? Baca terus ya.] Malam itu, seandai caca tidak mengikuti kemauan temannya, seandainya caca tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut risya ke pesta ulang tahun temannya. I...