" kondisi pasien baik baik saja, dia pingsan karena lemas akibat mualnya dan sepertinya caca belum mengosumsi makanan apapun jeff "
Jeff menghela nafas mendengar penjelasan dokter risa, setelah caca pingsan tadi jeff segera membawa caca ke rumah sakit. Ia khawatir saat melihat wajah perempuan itu yang memucat. Sepertinya benar perkiraannya, caca belum makan sejak pulang sekolah.
" kandungannya?"
Dokter risa tersenyum " kandungannya baik baik saja, Cuma caca saja yang kurang baik. Tolong jaga ya jeff caca masih muda begitu juga dengan kandungannya. Tolong perhatikan pola makan dan kegiatan caca " setelah mengucapkan itu dokter risa pamit.
Jeff masuk ke dalam ruang rawat caca, istrinya itu belum sadar tapi kata dokter risa caca akan segera sadar. Dan besok sudah di perolehkan pulang ke rumah.
Jeff duduk di bangku samping brangkar caca, laki laki itu menatap caca dengan dalam. Kemudian pandangannya turun ke arah perut caca tempat dimana anaknya berada. Tangan jeff bergerak mengelus rambut caca, entah kenapa rasa khawatir masih menghantuinya padahal jelas jelas dokter risa sudah menerangkan bahwa caca akan segera sadar . Tangan jeff turun kearah perut caca, mengelusnya dengan pelan entah lagi lagi rasa khawatir itu menyeruak tapi hatinya menghangat saat merasakan bahwa anknya tumbuh di dalam gadis yang pernah ia perhatikan.
" sorry" ucap jeff sambil mengelus perut caca, ia meminta maaf ke anaknya karena merasa bersalah ia meninggalkan caca begitu saja tanpa uang dan tanpa bahan makanan di apartemennya. Jeff baru ingat jika di apartemennya belum ada bahan makanan dan ia juga belum memberikan uang kepada gadis ini.
" engh.. uh"
Caca membuka matanya secara perlahan, ia cukup terkejut menemukan jeff yang menatap dirinya sambil mengelus perutnya. Jeff segera beranjak dari duduknya ketika mendengar isakan lirih dari caca.
" lo kenapa?"
" hiks.. ba-bayinya gak apa apa kan?"
Jeff menghela nafas, caca menangis karena mengkhawatir kan anak mereka. " bayinya gpp" ucap jeff menjawab pertanyaan caca.
" gue minta maaf"
Caca mendongak ketika mendengar jeff yang meminta maaf, dahinya menyerit kenapa jeff meminta maaf?.
" maaf, karena gue kan lo masuk rumah sakit. Harusnya lo telpon gue. Gue ninggalin lo pulang sendirian dan gak kasih lo uang atau pun makan " ucap jeff sambil memegang tangan caca.
Caca menegang kenapa jeff merasa bersalah padahal ia tidak merasa bahwa suaminya ini salah. " ka-kamu gak salah. Tadi.. tadi aku mau telpon kamu, tapi aku lemes banget aku mual dari pulang sekolah dan aku lupa taro hp ku dimana" ucap caca lirih dirinya masih menunduk.
" maaf jeff"
"buat apa?"
" karena aku mengerepotin kamu dan buat bayinya dalam bahaya, aku... aku takut kamu marah " gumam caca lirih sambil memainkan jari jari tangannya.
Jeff menghela nafas sedetik kemudian ia memeluk caca. Tubuh caca lagi lagi menegang, ia terkejut saat jeff memeluknya dengan cukup erat.
" gpp disini gue yang salah, gue gak marah "
" jangan buat gue khawatir lagi ya " ucap jeff sambil melepas pelukan mereka dan mengelus rambut caca sambil tersenyum tipis.
.
" besok aku sekolah kan? " caca bertanya kepada jeff yang sedang menyetir mobil. Mereka sedang berjalan pulang dari rumah sakit. Kesokannya siang hari caca sudah di perbolehkan pulang ke rumah tentu saja ia senang.
" gak, lo masih gak enak badan kan?" jawab jeff sambil menatap caca.
" aku udah sembuh kok"
" gak ca"
" jeff sekolah tinggal sebentar lagi, aku udah absen terus. Lagian ujian sebentar lagi kan" ucap caca dengan sendu.
Jeff menghela nafas " yaudah".
Sesampainya di apartemen, jeff menyuruh caca beristirahat di kamar mereka sedangkan jeff ingin keluar sebentar karena ada urusan.
Malam harinya..
" nih, makan dulu " ucap jeff sambil menyerahkan bungkusan makanan kepada caca.
Caca menerimanya dan melangkan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang di beri jeff. Sedangkan jeff berjalan ke dalam kamar mereka untuk berganti pakaian. Jam menunjukan pukul 8 malam, ini jam makan malam. Sebenarnya jeff belum mau pulang karena tadi ia sempat nongkrong bersama teman temannya tapi ia ingat caca yang harus ia jaga dan membutuhkan perhatian yang ekstra mau tidak mau ia memutuskan untuk pulang.
" kenapa baju gue ada di kasur?" jeff bertanya sambil berjalan menuju meja makan yang terdapat caca di sana menunggunya.
Caca menunduk mendengar pertanyaan jeff ia gugup. Takut jeff marah " hum,, anu... itu "
" apa?" Tanya jeff lagi sambil memakan makanannya.
" ta-tadi aku mual, tapi pas cium aroma kamu di baju kamu mual aku hilang makanya baju kamu aku pegang tadi " jawab caca sambil menunduk ia malu sekaligus takut jeff marah.
Kunyahan jeff terhenti, bukan karena ia marah. Ia hanya terkejut bagaimana bisa seseorang yang mual hanya dengan mencium aroma seseorang mualnya akan hilang. Aneh tapi ada..
Atau karena bawaan sang bayi ah jeff tersenyum jika memang bawaan bayinya ia sangat senang, senyum tipis hadir di bibirnya.
" gak lo pake?"
" gak jeff, maaf"
" gak usah minta maaf, kalo lo mau pake pake aja gpp biar lo gak mual mual terus " ucap jeff sambil melanjutkan makannya.
Caca mendongak, terkejut dengan ucapan jeff. " kamu gak marah?" Tanya caca.
" gak, gue malah seneng berarti bayinya suka aroma gue" caca tersenyum mendengar ucapan jeff. Ia pun memulai makan makananya.
Seketika ia teringat sesuatu. " hum, besok aku mau belanja bahan makan" ucap caca di sela sela makannya.
" sama gue"
" hah?"
" belanjanya sama gue, habis pulang sekolah besok" ucap jeff. Caca cukup terkejut tapi ia tersenyum senang melihat perhatian jeff. Setelah itu mereka melanjutkan makan mereka.
TBC
YEY TERIMA KASIH YANG MAU MEMBACA MAAF ALURNYA GAK JELAS. Jangan pelit vote dan jangan lupa share ceritanyaaaa. Terima kasihhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET INEFFABLE [ Re-Publish]
RomanceJudul sebelumnya MY SWEET HUSBUND [Publish ulang, penasaran sama kelanjutan? Baca terus ya.] Malam itu, seandai caca tidak mengikuti kemauan temannya, seandainya caca tetap pada pendiriannya untuk tidak ikut risya ke pesta ulang tahun temannya. I...