⏭️ part 22

13K 645 14
                                    

Amirah sudah gemetaran mendengar pengakuan Sasha dan menarik tangan adiknya meninggalkan ruangan Azzam.

"Tunggu!!" teriak Azzam menahan langkah Amirah membuatnya segera berbalik badan karena secercah harapan, tapi nyatanya.

"Jangan sesekali mengganggu ketenangan keluargaku lagi, atau perbuatanmu akan berimbas pada seluruh keluarga besarmu, kamu tahu sendiri kan dengan mudahnya aku bisa melakukan semua itu," Ancam Azzam membuat nyali keduanya ciut dan tanpa permisi lagi keluar dari ruangan itu.

Sepeninggal Amirah Azzam menatap lekat kearah isterinya yang masih mengatur nafasnya, masih terkejut dengan pemandangan didepan matanya. Terlalu banyak kejutan yang diberikan oleh isterinya sepulang dari Amrik sana.

"Waah, adikku yang satu ini. Hampir saja membuat jantung Kakak copot, aku hampir tidak mengenalmu, ataukah kamu berkepribadian ganda?" canda Azzal.

"Enak aja, sembarangan kalau ngomong, tu mulut dikondisikan, Kak." Sela sasha.

"Kejutan apa lagi yang akan kamu tunjukkan ke Kakak, sayang?" ujar Azzam yang benar-benar terkejut, selama pulang dari Amerika selain jago masak isterinya juga jago bela diri.

"Ckckck ... beberapa jenis bela diri, berarti banyak dong, Sha?" timpal Azzal.

"Enggak juga, Kak. Sebenarnya Sasha latihannya untuk mengisi waktu senggang aja, itung- itung pengalihan.

"Sabuk apa sekarang?" tanya Azzam.

"Hitam," jawab Sasha singkat.

Azzam dan Azzal melongo mendengarnya, "pantas saja, Sha. Tadi kamu santai banget menghadapi mereka, seperti gak ngeluarin tenaga gitu." timpal Azzal.

"Syukurnya tenaga mereka lembek, Kak. tadinya sih aku khawatir juga, secara tenaga laki-laki kan besar aku takutnya jika mengerahkan tenaga kandunganku kenapa-kenapa," jelas Sasha.

"Hanya kalian berdua yang tau, jangan beritahu yang lain apalagi orang tua kita," pesan Sasha mengingatkan.

"Kenapa emang?" tanya Azzam.

"Ya nggak kenapa-kenapa, janji ya!"

"Apa sih yang nggak buat kamu, sayang." ucap Azzam memeluk istrinya.

"Udah, gak usah peluk-peluk. Nikmati aja tuh bibir Amirah," kesal Sasha, mengingat bagaimana dia melihat secara langsung suaminya berciuman dengan mantannya.

"Sayang itu tidak seperti yang kamu pikirkan. Kakak bisa buktiin kok. Kakak kan sudah bilang sayang, Amirah tidak berhenti sampai disini, kamu harus percaya sama kakak, oke!" bujuk Azzam.

"Azzal tolong kamu ke ruang CCTV dan mengambil gambar tadi mulai dari Amirah masuk ke kantor sampai yang tadi ini, dan juga suruh OG kesini merapikan ruangan kakak." perintahnya Azzam.

"Oke brother." Balas Azzal keluar dari ruangan itu, tanpa menutup pintu.

"Kenapa tiba-tiba kamu datang ke kantor Mas sayang, aahhh kamu mengganggu aja. Tadi Mas belum sempat menikmatinya kamu sudah masuk aja sayang," candanya ke istrinya.

"Zam-zam!!!" kesal sasha.

"Mas bercanda sayang," sela Azzam terbahak.

"Kenapa tiba-tiba ke kantor tidak memberi kabar?" ulangnya lagi.

"Ditelpon sama Kak Azzal, katanya dewi ular ngamuk- ngamuk di kantor dan kamu mengijinkan dia masuk," kesal Sasha manyun.

"Itu bibir minta di lumat ya sayang, manyun gitu," ucap Azzam.

LOVE in SILENCE  **End** Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang