⏭️ Part 17

18.1K 835 21
                                    

Cahaya pagi menerpa wajah kedua insan yang masih terlelap di dalam tidurnya, karena merasa silau, Sasha mengerjap-ngerjapkan matanya dan menguceknya.

Perlahan dia membuka matanya dan merasakan perih dibawah perutnya, Sasha terbangun mendapati dirinya tidak mengenakan sehelai kain di tubuhnya.

Lalu ia mengingat kejadian semalam yang membuatnya sangat malu.

Karena merasakan ada yang bergerak disampingnya Azzam ikut terbangun dari tidurnya.

"Kamu sudah bangun, sayang?" ucapnya.

Sasha tidak menjawabnya justru dia menutupi seluruh tubuhnya sampai kepala, bersembunyi dibalik selimut saking malunya dilihat oleh Azzam.

"Sayang, kamu kenapa hmmm? buka selimutnya sayang nanti kamu sesak." tegur Azzam.

"Malu." cicit Sasha dari balik selimut.

"Ngapain malu sih?"

"Mas!!!"

"Bangun sayang, mandi terus kita keluar jalan-jalan," ajak Azzam.

"Sayang!! kalau gau mau, Mas minta lagi nih." Ancam Azzam.

Sasha pun mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut dan melilitkan selimut itu ke tubuhnya lalu bangkit dari tidurnya dan turun dari tempat tidur. "Yang benar saja, ini saja nyerinya minta ampun, masih mau minta lagi?" batin Sasha dongkol.

Baru selangkah melangkah Sasha sudah berjongkok karena merasakan perih dibagian bawah perutnya.

"Sayang, masih sakit?" Tanya Azzam.

"Hmmmm."

Azzam pun menggendong sasha masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri

"Mas! ngapain sih? malu tau, keluar dulu dong, aku mau buka selimutnya."

"Ngapain malu sih, buka aja sayang. Mas kan udah liat semuanya semalam."

"Mas!!!!"

Azzam pura-pura tidak mendengar lagi dia pun mengisi bathtub dengan air hangat.

"Mas!!"

"Iya bentar. Tuh! uda penuh, buka selimutnya."

"Malu."

"Mau ditutupin bagaimana pun, tetap Mas sudah melihat semuanya sayang, bukan hanya melihatnya tapi me--"

"Mas!" Sela Sasha.

"Makanya sini Mas bantu."

Akhirnya sasha pun mengalah, Azzamlah yang membuka lilitan selimutnya dan mengajarinya mandi bersih, setelahnya ia mengangkat Sasha masuk ke bathub, dan dia sendiri mengguyur dirinya di bawah shower.

Setelah mandi bersama, Azzam kembali menyeka tubuh Sasha dengan handuk lalu memakaikannya bathrobe agar Uinnya tidak kedinginan.

"Jadi ingat deh masa-masa manjanya kamu," gumam Azzam.

"Udah Mas, gak usah diungkit."

"Mas kangen aja masa-masa itu."

"Udah aku mau keluar dingin nih." elak Sasha

Lagi-lagi Sasha sulit melangkahkan kakinya karna masih terasa perih.

"Masih sakit, sayang?"

"Mas sih, udah dibilang sakit masih nambah terus." kesal Sasha.

"Maaf sayang, itulah kenikmatan haqiqi." ujarnya terkekeh.

Azzam pun kembali mengangkat Sasha ke tempat tidur dan memakaikan baju santai, karena mereka tidak jadi keluar hari ini Sasha tidak bisa berjalan normal seperti biasanya.

LOVE in SILENCE  **End** Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang