Quinnsha, keluarganya sering memanggilnya Sasha. Seorang gadis cantik terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan cukup berada, dikelilingi oleh keluarga yang sangat menyayanginya.
Bisa dibilang hidupnya itu beruntung, sangat beruntung malah. Bagaimana tidak? dia terlahir dari keturunan Hadinata yang kaya akan kasih sayang, disayangi dan dimanjakan oleh seluruh keluarga membuat kehidupannya layaknya seorang putri.
Usianya sekarang menginjak 16 tahun, dan duduk di bangku SMA kelas 11. Memiliki tiga kakak sepupu yang sangat dekat dengannya layaknya saudara kandung. Namun usia mereka terpaut jauh dari usianya. Mengapa? Karena diusia pernikahan Papa dan Mamanya yang kesepuluh tahun mereka baru dikaruniai seorang putri, dia adalah Sasha.
Memiliki tiga orang Kakak sepupu yang karakternya bertimbal balik terkadang membuatnya jengah, kesal setiap hari. Mungkin karena usianya dengan mereka terpaut sangat jauh hingga mereka sering mengusili adiknya, menurut mereka Sasha ini adalah boneka hidup yang menggemaskan, makanya tak jarang mereka mengusilinya. Rese memang.
Ketiganya itu anak dari Kakak kandung Papanya Sasha, yaitu Ayah Abrisam Hadinata dan Bunda Ambar, mereka sangat mengidamkan seorang putri tapi sayangnya Bunda Ambar melahirkan tiga orang putra, untuk itu mereka menganggap Sasha sebagai putri bungsunya yang lebih mereka sayangi dibandingkan dengan ketiga putranya.
Dan Sasha sendiri lahir dari rahim Mama Zanna Kirania dan Papa Abrar Hadinata. Jadilah dia memiliki dua pasang orang tua. Beruntung bukan? selain memiliki dua pasang orang tua dia juga turunan satu-satunya keluarga Hadinata berjenis kelamin perempuan, lengkap lah sudah disayangi oleh seluruh keluarga Hadinata.
Namun berbeda dari sepupunya yang lain dengan ketiga Kakak sepupunya ini, Sasha tidak tahu bentuk kasih sayangnya seperti apa, kadang dimanjain tapi lebih banyak ngusilin, rasanya ingin menghempaskan mereka ke rawa-rawa.
Kalau putra sulung Pak Abrisam, Kakak sepupunya yang pertama memanggilnya Uin. Uin itu panggilan kesayanganya, namanya Muazzam Hadinata dan anak kedua namanya Muaz Hadinata dan yang bungsu Mufazzal Hadinata. Sasha dan Mufazzal selisih 4 tahun, dan Azzal ini teman bertengkar Sasha setiap hari. Begitu juga dengan Muaz yang selalu menjahilinya. berbeda dengan Azzam yang selalu menggodanya dan membuatnya baper.
Denting jam di dinding kamar yang bercat ungu itu sudah menunjukkan pukul 06:30, namun seorang gadis masih saja betah bergelut dengan selimutnya.
Tok ... tok ... tok ...
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar tapi tidak juga membuat gadis itu terjaga.
Pintu kamar perlahan terbuka karena tidak ada balasan apapun dari si empunya kamar.
"Uin ...! Uin ...! Bangun, uda telat loh sekolahnya," ujarnya.
"Uin ...!!! " teriaknya, karena yang di bangunkan masih betah berada dibawah selimutnya.
"Kalau kamu tidak bangun Kakak angkat ke kamar mandi dan menceburkan kamu ke bathtub." ancamnya.
"Lima menit lagi please..." sahut Sasha dengan suara serak yang baru bangun.
"Uin, ini sudah setengah tujuh, kamu sudah telat."
"Uin ... Uin ... Uin ... emangnya aku pingguin?" pekik Sasha yang kesal membuat Azzam tergelak mendengar kekesalannya.
"Suka-suka Kakak lah mau manggil kamu apa, boleh juga tuh pingguin," godanya ke sasha.
Ya, dialah Azzam. Yang hampir tiap hari membangunkan Sasha, secara Dia yang mengantarkannya ke sekolah karena satu arah dengan kantornya dan juga rumah mereka satu kompleks disebuah perumahan elit, hanya menyeberang sudah sampai karena rumah mereka berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE in SILENCE **End**
RomanceDiusia yang masih belia, seorang gadis diam-diam memendam perasaannya sendiri kepada seorang laki-laki yang usianya terpaut jauh darinya, yang tak lain adalah kakak sepupunya sendiri anak dari kakak ayahnya. Ketika sang cinta melabuhkan hatinya kepa...