Tidak lama setelahnya ponsel Sasha kembali berdering, lagi nama Dillah lah yang muncul ke layar ponselnya, kembali sasha meloadspeaker ponselnya karena masih makan. tidak ada diantara mereka yang berani menegurnya menerima telepon disaat makan, takutnya putri kesayangan mereka ngambek.
Dillah
"Sha ... help me please!!"Sasha
"Emang kamu kecebur dimana? minta ditolong segala.Dillah
"Gawat Sha, tugas dari guru killer belum selesai."Sasha
"Terusssss??"Dillah
"Bantuin lah Sha."Sasha
"Saya aja tidak tau kalau ada tugas dari si killer."Dillah
"Haaaaaa??? Wah ini nih efeknya seharian melamun terus, by the way tu jidad tidak sakit lagi habis nabrak guru cakep?""Paan sih ni anak buka kartu aja," batin Sasha.
Dillah
"Katanya tuh guru baru, nanyain kamu tuh!"Sasha
"Stop Dillah, jika kamu tidak ingin tugasmu selesai bahas saja terus."Dillah
"Serius Sha, bahkan dia minta nomor kamu ke aku."Sasha
"Dil, minta diceburin ya ke rawa-rawa yang banyak buayanya?"Mereka yang mendengar ocehan Sasha hampir saja keselek, "ada-ada saja tingkah anak ini," batin Azzam lagi.
Dillah
"Hehehe peace Sasha sayangku, manjaku, aku belum ngasih kok."Sasha
"Belum????"Dillah
"Iya gak bakalan aku kasih, suer. Tapi Ryan tadi maksa minta nomornya kamu, ya aku kasih lah kasian kan mau ngerjain tugas bukunya dikamu."Sasha
"Ya uda kamu duduk manis tungguin Ryan menjemput kamu, so kamu bawa seragam dan perlengkapan sekolah untuk besok, kamu nginap di rumahku. Soalnya besok aku butuh tumpangan ke sekolah."Dillah
"Situkan punya driver pribadi yang tiap hari ngantar.""Benar-benar ni anak, mampus gue," gumam Sasha yang masih terdengar ditelinga orang sekitarnya.
"Wah Anjirr ni bocah disangkanya aku supir pribadinya," batin Azzam kesal.
Sasha
"Dillah cantik, karena kamu mengganggu makan malamku, kamu bawa sekantong cemilan kemari, jangan lupa martabak manisnya rasa keju."Dillah
"Beres bosku, asal tugas selesai apapun buatmu si otak encerku tersayang."Sahsa
"Lebay"Sasha pun memutuskan panggilan Dillah dan menghabiskan makanannya.
"Hahaha ... ternyata Kak Azzam driver pribadi Sasha, ya?" ledek Azzal terkekeh.
Sasha hanya ketawa nyengir tanpa rasa bersalah dan tanpa dosa melihat ke arah Azzam yang menatapnya tajam.
"peace Kakak," ucapnya ke Azzam.
Mereka pun menyelesaikan makan malam dan kembali berkumpul di ruang keluarga.
"Ayah, entar aku bobonya di sebelah ya, ada teman aku juga yang nemenin." ijinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE in SILENCE **End**
RomanceDiusia yang masih belia, seorang gadis diam-diam memendam perasaannya sendiri kepada seorang laki-laki yang usianya terpaut jauh darinya, yang tak lain adalah kakak sepupunya sendiri anak dari kakak ayahnya. Ketika sang cinta melabuhkan hatinya kepa...