"Ooeeek ... oek ... oek ... "
Baby Izza yang berada dipangkuan mama Zanna menangis bergerak gelisah, Sasha segera mengambil alih anaknya dan membawanya masuk ke kamarnya untuk menyusui anaknya.
Setibanya di kamar Sasha meletakkan anaknya di kasur dan memeriksa apakah anaknya pipis atau pup.
"Ternyata anaknya mommy pup ya sayang, aduh gimana nih ngebersihinnya," gumamnya.
Sasha menelpon Mamanya menyuruhnya masuk ke dalam kamar, tidak lama kemudian Mamanya masuk dan mendapati cucunya masih menangis, melihat kepanikan Mamanya, Azzam juga menyusul masuk ke kamar.
"Anak kamu kenapa, Nak?" tanya mama Zanna
"Anak kita kenapa, sayang?" tanya Azzam khawatir.
"Dia pup tapi aku tidak tau bagaimana caranya membersihkannya," lirihnya.
"Oohh, kirain anakmu kenapa-napa, perhatikan Mama gini nih caranya."
Sasha memperhatikan bagaimana cara mamanya membersihkan anaknya, mulai dari membersihkan sampai memakaikan kembali pakaiannya.
"Setelah bersih, kamu oleskan minyak telon seperti ini lalu memakaikan pakaiannya, begitupun juga kalau dia pipis, jangan biarkan pipisnya mengumpul baru kamu ganti popoknya nanti kulitnya iritasi," ujar mama Zanna menjelaskan.
"Iya, Mah. Aku ngerti sekarang."
Sasha kembali mengangkat anaknya kepangkuannya dan menyusui anaknya.
"Mama keluar dulu, mau lanjutin makan," ujar Mamanya.
"Sayang, Mas suapin ya."
"Iya, Mas. Aku udah lapar."
Azzam berlalu keluar mengambil makanan untuk dia dan isterinya. Seperti kemarin, dia makan sepiring berdua dengan menyuapi isterinya.
Sore menjelang maghrib para keluarga sudah pulang ke rumah masing-masing, Azzam masih betah bermain dengan anaknya.
"Daddy mandi dulu dong, udah maghrib," tegur Sasha.
"Bentar sayang mumpung anaknya masih melek," balas Azzam.
"Keburu maghrib, Dad. Bayinya juga udah mau nyusu kayanya."
Azzam lalu beranjak dari duduknya menuju ke kamar mandi. Setelah selesai menunaikan kewajibannya, Azzam kembali mengganggu anaknya yang tidur.
"Udah dong, Dad. jangan diganggu terus," tegur Sasha.
"Iya, Daddy berhenti. Gangguin mommy pasti lebih seru," ujar Azzam menggoda istrinya.
Azzam pun beralih ke istrinya memeluk, dan berada diatas tubuh istrinya menindihnya menciumi seluruh wajah istrinya.
"Turun, Dad. Berat tau," kesal Sasha
"Enggak."
"Dad!"
Azzam tidak peduli dia tetap menciumi wajah istrinya dan menggigit hidung istrinya.
"Sakit Dad."
"Daddy gemes sayang."
"Turun, Dad. Berat."
"Bentar sayang, Daddy masih pengen seperti ini."
Tanpa mereka sadari pintu kamar mereka tidak tertutup dan mamanya sedari tadi memperhatikan tingkah mereka.
"Niatnya mama berniat memanggil kalian makan, eeh malah dapat tontonan gratis, " sindir mama Zanna.
Azzam dan Sasha terkejut mendengar suara Mamanya, refleks Sasha mendorong tubuh suaminya agar berhenti menindihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE in SILENCE **End**
RomanceDiusia yang masih belia, seorang gadis diam-diam memendam perasaannya sendiri kepada seorang laki-laki yang usianya terpaut jauh darinya, yang tak lain adalah kakak sepupunya sendiri anak dari kakak ayahnya. Ketika sang cinta melabuhkan hatinya kepa...