⏭️ Part 19

16.4K 777 11
                                    

Kini mereka berkumpul di ruang keluarga dengan perut yang kekenyangan.

"Kamu belajar masaknya dimana, Nak? Yang ajarin siapa?" tanya mama Zanna yang masih terkejut.

"Bukan aku yang masak kok, Mah. Tuh Bi Nini habis masak tadi langsung kabur habis sasha sogok," sindir Sasha.

"Maafin Mama dan Papa sayang yang meragukan kamu tadi pagi," ucap mama Zanna merasa bersalah ke putrinya.

"Itu sih bukan meragukan, Mama! tapi memang tidak percaya secuilpun, buktinya aku dituduh nyogok," kesal sasha.

"Kami kan gak nyangka aja sayang, jangankan masak lauk pauk, masak mie instan saja kamu tidak bisa," timpal Pak Abrar membela diri.

"Selama empat tahun ini kan kita tidak  tinggal bersama, Pah. Mana Papa bisa tahu aku bisa atau nggak," ujar Sasha.

"Terus yang ngajarin siapa?" tanya Pak Abrar masih penasaran

"Sekarang kan jaman uda canggih, Pah. bertanya saja di google dan nonton youtube dari situ Sasha belajar," bohongnya, pikir Sasha mereka tidak perlu tahu kalau dia pernah kursus dan  pernah menjadi Asisten koki di Hotel berbintang.

"Tidak semudah itu memasak makanan seperti itu hanya belajar melalui si mbah dan YT karena memasak juga butuh tehnik dan itu tidak semua di jelaskan diaplikasi merah." timpal Muaz.

Masuk akal juga ucapan Muaz menurut mereka, lagi pandangan keluarganya berbalik ke Sasha. Dia yang mendapat tatapan seperti itu merasa terintimidasi padahal keluarganya hanya penasaran saja.

"Iya ... Iya, sebulan tinggal di Amerika aku ikut kursus masak selama setahun buat pengalihan terus dapat tawaran jadi asisten koki selama setahun di hotel berbintang." terang Sasha membuat keluarganya melongo hampir tidak percaya.

"Kenapa? tidak percaya lagi?"

"Enggak, Nak. kami semua percaya," Sela mama Zanna.

"Pengalihan apa maksud kamu, Dek? tanya Muaz penasaran.

"Pengalihan sakit hati," balas Sasha enteng tapi membuat hati Azzam tersentil.

"Ayah bangga sama kamu, Nak. Sangat bangga bukan karena prestasimu tapi cara kamu menghadapi semua masalahmu." ujar Pak Abrisam."Ah, ngomong-ngomong, tadi ikannya enak banget loh, Nak. Ayah pengen dibuatin lagi," lanjutnya lagi.

"Yang mana, Yah?"

"Itu ikan Kakap."

"Oh itu namanya masakan pindang serani yang masakan khas jepara, Yah." jelas Sasha.

"Salmon tadi gak kalah enak, Sha." timpal Muaz.

"Sasha kurang tau ngolah salmon makanya sasha bikin sup salmon kuah jamur."

"Yang tadi pagi sangat enak, sayang. Kakak maunya dibuatkan yang itu lagi ya," pinta Azzam.

"Salmonnya udah habis, Kak."

"Besok kita belanja, Kakak temani kamu belanja tapi sepulang kantor ya!" tambah Azzam lagi.

"Terserah Kakak aja," ucap Sasha.

"Pada hal Papa baru mau request untuk sarapan pagi besok," timpal Pak Abrar.

"Jadi menu sarapannya besok apa, Nak?" tanya mama Zanna.

"Apa yang dimasak Bibi aja, itu yang kita makan besok."

"Sha!!"

"Iya Mama sayang?"

"Besok kamu yang masak ya!" pinta mama Zanna.

"Capek ah."

"Dosa loh, gak nyiapin suami kamu sarapan,"

LOVE in SILENCE  **End** Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang