⏭️ Part 20

16.4K 775 9
                                    

Azzam membelai wajah Sasha menyampirkan rambutnya kebelakang telinganya, dan mengecup kening Sasha lama.

"Mas akan menunggu rasa itu tumbuh subur dihati kamu sayang." bisiknya.

"Aku cuman bingung aja dengan hatiku, setiap mengingat kemesraan Mas dengan kak Amirah hatiku sakit, aku selalu membuang jauh-jauh pikiran itu dan berpikir bahwa itu adalah masalalu Mas. Tapi hatiku tidak bisa menerimanya, bahkan kadang aku berpikir kalian sengaja melakukannya di depanku.

"Maafkan Mas sayang, Mas tidak pernah bermaksud seperti itu, mungkin Amirah yang sengaja melakukannya karena dia memang cemburu sama kamu, iri sama kamu. Karena Mas lebih memilih selalu ada untukmu dari pada dia, dan dia selalu ngancam akan memutuskan Mas disaat dia tahu kalau aku sangat mencintainya, dan tidak ingin pisah dengannya, saking mencintainya. Mas nurut saja saat dia mendesak Mas untuk menikahinya secepatnya sedang Mas juga waktu itu memikirkan kamu yang marah sama Mas. "jelas Azzam.

"Percaya sama Mas sayang, setelah tau kamu pergi jauh, bahkan selama tiga hari batalnya pernikahan itu, Kakak tidak merasakan sakit yang bagaimana karena batalnya pernikahan kakak dengan Amirah."

"Saat itu Mas bingung dengan perasaan Mas antara rasa sayang ke adik dan rasa sayang ke lawan jenis, tapi Mas merasakan kesakitan, kehampaan kekecewaan dan amat kehilangan disaat tau kamu pergi keluar negeri. Bahkan Mas sempat berpikir kamu akan menertawakan Mas jika kamu tau perasaan Mas itu bukan perasaan sayang keadiknya melainkan rasa sayang antara lawan jenis."

"Setelah menemukan catatanmu barulah Mas menyadari semuanya, awalnya Mas hanya menganggap itu cinta monyetmu, perasaan yang sesaat dan obsesi kamu, tapi setelah melihat video itu Mas menangis memikirkan kamu. Waktu mendengar ayah ingin menikahkan kamu dengan kekasihmu, hati Mas seakan diremas,
entah apakah itu rasa sakit atau kecewa."

"Dan saat Ayah mengatakan kau menikah dengan Mas, ingin rasanya Mas melompat-lompat dan memelukmu meski ayah pernah bilang ke Mas hati kamu sudah tidak ada nama Mas lagi. Tapi Mas akan tetap bertahan hingga waktunya tiba karena semua akan indah pada waktunya." Tambahnya lagi panjang lebar, agar Sasha bisa memahami semuanya.

"Apa Mas mencintaiku?"

"Sangat."

"Sejak kapan?"

"Mungkin empat tahun yang lalu."

"Kok mungkin?"

"Karena pada saat itu hati Mas sangat sakit disaat kamu pergi dan Mas bingung dengan persaan Mas."

"Uinnya Azzam, tidak ada yang paling membahagiakan Mas sekarang selain kehadiran kamu di hidup Mas dan buah cinta kita, Love you sayang.

Seminggu telah berlalu, Sasha sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Setelah membereskan semua barang-barangnya dan di masukkan ke mobil dibantu oleh supir rumahnya, Azzam pun mendorong Sasha menggunakan kursi roda menyusuri koridor rumah sakit menuju ke lobby dimana supirnya sudah menunggunya di depan lobby.

Sesampainya di lobby secara kebetulan mereka bertemu dengan Amirah mantan tunangan Azzam.

"Hei! Mas Azzam," sapa Amirah.

"Assalamu'alaikum Amirah" sapa balik Azzam.

"Wa'alaikummussalam, sudah lama banget ya Zam kita baru ketemu, apa kabar?" basa basi Amirah.

"Seperti yang kamu lihat," jawab Azzam singkat.

Amirah mengalihkan pandangannya menatap Sasha.

"Hei Sasha! wah, kamu sudah berubah ya sekarang sudah gede, udah gak manja lagi dong," sindir Amirah.

LOVE in SILENCE  **End** Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang