Seminggu sudah kelahiran baby Izza tepatnya hari ini Azzam dan Sasha mengadakan Aqiqah untuk putrinya baby Izza. Semua keluarga besar kedua belah pihak Keluarga Hadinata menghadiri acara tersebut, tidak terkecuali Semua staff Azzam, dan juga rekan bisnisnya.
Tidak lupa juga Sasha memanggil sahabat rasa saudaranya yaitu Adillah yang sekarang sudah menggendong baby Izza dengan tatapan yang tertuju pada satu objek.
"Sejak dulu aku mengaguminya, hanya sekedar mengagumi, tapi entah mengapa saat ini hatiku berdesir jika pandanganku bertemu dengannya, namun apalah daya dia tidak sendiri lagi," batin Dillah.
Tanpa Adillah sadari, Azzam yang sedari tadi memperhatikannya mengabadikan moment tersebut.
"Gambar yang bagus," gumam Azzam.
Perlahan Azzam menghampir Dillah yang masih tertegun, dia lalu meraih anaknya di pangkuan Dillah.
"Pepet disepertiga malam," ucap Azzam mengejutkannya.
Untungnya baby Izza sudah ditangan Azzam hampir saja Adillah menjatuhkannya karena terkejut, Adillah menjadi salah tingkah wajahnya kini sudah memerah karena malu, seperti sedang kedapatan mencuri ayam tetangga.
"Mengapa aku sebodoh ini, ketahuan kan." batin Dillah menepok jidadnya.
Azzam meninggalkannya dengan senyum tersungging dibibirnya, "Sepertinya ada yang menyusul Uin cinta diam-diam." batinnya.
Diam-diam Adillah meninggalkan kediamam Abrar Hadinata tanpa pamit karena malu sudah kedapatan oleh Azzam, dalam perjalanan pulang tidak henti-hentinya Dillah menggerutui dirinya sendiri.
"Kenapa senyum-senyum, Dad?" tanya Sasha ke Azzam.
"Tidak ada apa-apa sayang," jawab Azzam masih tersenyum mengingat raut wajah Dillah tadi.
Sasha seolah curiga dengan tingkah suaminya, karena sedari tadi dia memperhatikan suaminya senyum-senyum sendiri.
"Dad!! ada yang kamu sembunyiin dari aku ya?" cicit Sasha.
Azzam yang melihat perubahan raut wajah isterinya menjadi tidak tega, awalnya Azzam tidak ingin bercerita ke siapa pun termasuk isterinya, karena belum yakin dugaannya benar.
"Nanti setelah tamunya pulang semua, Daddy akan cerita, ya Sayang?" bujuk Azzam menyerahkan putrinya ke isterinya.
"Dad, liat Dillah gak? Soalnya baby Izza tadi sama Dilla kok ada sama Daddy?" heran Sasha.
"Tadi Dillah di depan Sayang, lagi melamun dia, dari pada nanti anak Daddy jatuh dari pangkuannya mending Daddy ambil anaknya" tutur Azzam.
Sasha melangkah keluar mencari Adillah, namun dia tidak menemui keberadaanya, Sasha menyisir semua tempat dan ruangan mencari tapi tetap tidak menemukan Adillah.
"Kak Muaz!" panggilnya yang melihat Muaz keluar menuju ke pekarangan rumah.
"Iya?" sahut Muaz.
"Kakak lihat teman aku, tidak?" tanyanya.
"Dillah?"
"Iya."
"Sepertinya dia sudah pulang, tadi Kakak sempat melihatnya masuk ke dalam mobilnya," jawab Muaz.
"Ada apa ya? Mas Azzam tadi juga bilang kalau Adillah melamun, Apa ada sesuatu yang terjadi dengannya? mengapa pulang tidak pamit?" batin Sasha bingung.
Sejenak Sasha membuang pikirannya tentang Dillah, karena tamunya silih berganti berdatangan. Azzam dan Sasha, kini sibuk menyalami tamu-tamunya yang memberi ucapan selamat.
Banyak diantara mereka rekan bisnis Abrisam dan Abrar yang baru tahu jika Azzam dan Sasha sudah menikah, bahkan tetangga mereka juga banyak yang baru tahu setelah Azzam dan Sasha menyelenggarakan Aqiqah putri mereka. Banyak juga yang tidak percaya jika mereka yang masih terikat hubungan saudara di nikahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE in SILENCE **End**
RomanceDiusia yang masih belia, seorang gadis diam-diam memendam perasaannya sendiri kepada seorang laki-laki yang usianya terpaut jauh darinya, yang tak lain adalah kakak sepupunya sendiri anak dari kakak ayahnya. Ketika sang cinta melabuhkan hatinya kepa...