19: Eight

21.9K 467 6
                                        

Jared POV

"Gua gangerti lagi sama cowo gua." ucap Anas ketika ia sudah masuk didalam mobil gua selama 15 menit.

Wajah Anas tampak berantakan. Matanya tampak terlihat bengkak, dan ia terus menarik cairan di hidungnya agar tidak keluar.

"Emang cowo lu ngapain?" Balas gua.

"Ciuman di perpus sama cewe dan ciumanya itu panas banget, coba kalau gua gak liat, mereka udah pesen kamar di hotel kali." Sindir Anas ke cowonya.

"Tapi gua juga gatau, mungkin sekarang mereka on the way ke hotel." Lanjut anas dengan nada sinis.

"Udahlah jangan nethink dulu......"

"Nethink gimana? Gua liat sendiri nik, mereka kissing. Masih mending kalau mereka di kafe atau duduk berdua sambil ngobrol, ini kissing. Gua nethink apanya?" Balas Anas sambil menatapku dan terisak.

Gua segera menepikan mobil gua ke tepi jalan dan menarik tubuh Anas kedalam pelukan. Dan didalam pelukan gua, Anas menangis sekencang kencangnya.

"Kenapa weh..... Kenapa adi selingkuhin gua....." Ucap Anas terbata bata.

"Udahlah nas, sekarang lu pikirin lu maunya gimana sama dia. Gua sayang sama lu, nas. Gua gamau ngeliat lu kayak begini. Jangan tangisin cowo kayak dia, abis abisin air mata lo aja." Jelas gua sambil mengelus pelan rambutnya.

"Hubungan itu bukan kayak angka 8, yang gaada putusnya. Sebuah hubungan itu pasti ada akhir dan ada awal, kecuali lu uda mengikat janji suci dengan menikah. Mungkin ini akhir dari hubungan lu sama cowo lu." Jelas gua lagi.

Anas melepaskan tubuhnya dari pelukan gua dan menatap gua.

"Gua pengen putus." Ucap Anas sambil mengusap air matanya lagi.

                                    •••••      

Anas POV

Aku gak menyangka kalau selama ini Adi selingkuh. Kami sudah pacaran cukup lama untuk sebuah hubungan. Namun Adi masih tega selingkuh?

Aku masih tidak apa apa kalau cara selingkuh Adi seperti makan berdua atau ngapainlah meskipun tetap membuat hatiku sakit. Namun Adi kissing dengan cewe itu dan kissing- nya benar benar panas. Apa itu wajar?

Hatiku terasa teriris oleh pisau tajam. Aku menyayanginya, sangat mencintainya. Adi yang begitu sweet kepadaku. Apa itu artinya benar benar sweet? Atau arti lain? Aku tak tahu.

Tapi...... Aku merasa sakit hatiku hanya sesaat. Aku merasa aku sudah baik sekarang. Aku juga tak tahu kenapa. Apa mungkin.....?

Aku memutuskan untuk menyudahi hubunganku dengan Adi. Hari ini aku akan pergi ke rumah Adi, bukan ke kampusnya lagi.

Setibanya aku di rumah Adi, aku melihat Adi terkapar di rumahnya dengan keadaan berantakan. Aku segera menghampirinya.

"Adi!" Ucapku sambil jongkok dan meraih kepalanya ke pangkuanku.

"Nas........." Ucap Adi lemas sambil memegang tanganku.

"Adi kamu kenapa??"

●●●●●

Unpredictable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang