3: Such A Shit Day!

42.7K 749 3
                                    

Anas POV

Aku berlari sekencang mungkin untuk menghindari lelaki blaster sialan itu. Namun tiba tiba aku terpikir kalau tidak ada gunanya aku berlari. Aku pun berhenti berlari dan berpikir sejenak.

Cowo sialan itu satu sekolah denganku, aku pasti bertemu denganya setiap hari. Dan sepatuku sebelah kiri ada di dia. Sialan banget ga sih!

                           •••••

Tepat pukul 06.00 pagi aku bersiap siap berjalan menuju teras untuk menuju mobil kak diaz.

"Kak, ayuk!" Ucapku sambil memasuki mobil kak diaz.

"Iya tunggu, nas!" Balas kak diaz yang keliatanya lagi sibuk mempersiapkan diri.

Tak lama kemudian, kak diaz pun muncul dan menuju mobil untuk segera berangkat.

"Hi kak. Ayuk cepetan, udah telat nih." Ucapku saat kak diaz masuk ke dalam mobil.

"Hai nas. Baru juga jam 06.05. Kan lo masuk jem 06.30." Balaskak diaz.

"Iya kak. Tapi kan waktu berangkatku itu jem 6, meskipun lewat 2 menitpun aku anggep telat." Timpalku.

"Ah dasar, miss perfeksionis! Tapi penampilan ga perfeksionis sama sekali. Hahahah." Ucap kak diaz sambil melajukan mobilnya.

"Gimana sekolah lo, nas." Tanya kak diaz di tengah perjalanan.

"Lagi kesel kak. Masa kak tobi ga pilih aku buat lomba 2 bulan nanti? Dia malah milih anak baru. Udah tuh cowo sialan juga lagi." Gerutuku kesal.

"Cowo sialan?" Balas kak diaz.

"Iya. Cowo blasteran yang nyebeliiiiiiiin banget." Ucapku kesal.

"Ah aku duluan ya, kak. Udah sampe nih. Thanks, nanti aku lanjutin ceritanya. Oke?" Ucapku sambil keluar dari mobil.

"Em. Dadah." Ucap kak diaz singkat.

Aku pun berjalan menuju gerbang sekolah dan menyapa pak leo, satpam sekolahku yang selalu mengingatku karena selalu datang lebih awal dari murid biasanya.

"Tumben neng, telat." Ucap pak leo sambil tersenyum.

"Iya nih, pak. Kak diaznya lama. Heheh. Masuk dulu, pak."

Iya, pak leo kenal sama kak diaz. Selain karena kak diaz alumni SMA bintang cemara, kak diaz selalu nanyain aku ke pak leo kalau dia jemputnya telat.

Tiba tiba, aku melihat segerombolan murid mengerumuni tiang bendera sekolah. Aku pun menghampiri ada apa yang sedang terjadi.

"Mel, ada apa sih?" Ucapku kepada salah satu teman perempuanku yang sedang memperhatikan apa yang terjadi.

"Nas? Lo kenapa? Itu sepatu lo kan?" Balas meli sambil menunjuk sepatu yang digantung di tiang listrik dengan secarik kertas bertuliskan "ganti rugi, anastasia kejora!"

Aku kaget. Aku segera mengambil sepatuku dan mencari dimana pelaku ini berada. Sudah pasti ini si jared sialan.

"Nyari gue?" Ucap seseorang dari belakang. Sudah pasti itu jared.

Aku menatap kesal ke arah jared. Lelaki ini sudah benar benar keterlaluan. Pagi pagi gini sudah membuat kekacauan.

"Kan gua udah bilang gua gabisa ganti! Lagian, lu kan orang kaya! Lu bisa perbaiki sendiri mobil lo!" Ucapku kesal.

"Okay, kalau lu gabisa ganti pake duit. Gua minta lu bantuin gua, bukan bantuin, tapi kerjain semua pr tugas or anything yang berkaitan tentang sekolah selama 2 bulan. Gimana?" Balas jared.

"Kalau lu gamau, tenang aja. Masalah ini bisa diselesain di kantor polisi." Ucap jared lagi.

"Iyaiya! Ah." Balasku kesal.

Semua murid yang mempertotonkanku tertawa akibat ancaman jared.

"Eh ada apa ini? Masuk ke kelas kalian masing masing!" Ucap kepala sekolah karena bel masuk kelas sudah berbunyi.

                           •••••

Unpredictable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang