Anas POV
Hari ini aku merasa senang lagi. Hari ini aku akan merayakan anniversaryku dengan adi. Untung mata kuliah hari ini sedikit! Dan jadwal mengajarku hari ini kosong. Senangnya!
Seusai kuliah, aku di kamar selama ber jam jam karena adi akan memberikan surprise untukku. Aku pun mempersiapkan diri sebaik mungkin. Aku tak ingin suasana nanti malam hancur akibat penampilanku yang biasa saja.
Tiba tiba telepon genggamku berdering. Pasti itu adi!
"Halo say......"
"Katakan sama gua, mau lu apa." Ucap seseorang.
Siapa ni? Aku menatap layar handphoneku untuk mengetahui siapa yang meneleponku. Lelaki brengsek ini.
"Heh, kan gua salah telepon. Gausa pake makian juga." Ucapku kesal.
"Lu gabilang sorry atau apa tapi main langsung tutup. Belajar tata krama darimana lo? Sopan banget." Ucap cowok itu.
Emosiku naik seketika. Beraninanya dia mengatakanku gak sopan walaupun secara tak langsung.
"Heh terong, denger baik baik ya. Gua salah telepon oke? Gua minta maaf. Karena tadinya gua mau nelepon cowo gua. Cuma karena nomornya hampir sama cuman belakangnya beda, jadi gua teleponya ke elo. Enough?" Jelas gua sabar.
"Emang iya ya semua cewe sama aja. Gangerti perasaan cowo gimana." Ucap cowo itu tanpa memedulikan ucapanku.
"Kenapa lu?" Ucapku.
Tiba tiba gua mendengar dia menangis. Loh?
"Lu.... Habis.... Putus ya?" Ucapku pelan.
"Engga." Ucap cowo itu sambil sesenggukan.
"Terus kenapa?" Tanyaku pelan.
"Gua suka cewe 1 tahun yang lalu. Cuman dia benci gua dan dia udah punya cowo." Ucap cowo itu.
"Dan begonya, gua gabisa lupain dia sampe sekarang. She is my first love." Lanjut cowo itu sambil sesegukan dan terdengar membuang ingusnya.
"Sedih banget tuh." Ucapku.
•••••
Jared POV
Ya, gua terlalu sedih sampe gua curhat sama orang gak gua kenal lewat telepon. Gua terlalu sedih nginget anas.
"Eh gua tutup dulu ya. Gua mau ngedate sama cowo gua. Bye. Nanti telpon lagi aja." Ucap cewe itu dan menutup teleponya.
Gua pun mengingat kejadian 1 tahun yang lalu saat gua masih bisa bersama anas.
Gua yang selalu liatin dia saat dia ngerjain pr, gua yang ngeliatin dia di kelas saat dia memerhatikan pelajaran. Gua yang memerhatikan dia saat dia latihan dance. Gatau kenapa, anas terasa spesial di hati gua. Bukanya gombal ala sinetron, tapi ini jujur dalam hati gua.
Gua emang pernah pacaran, cuma ga serius. Gua ga merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Dan pada anas lah gua merasakanya. Gua mencintainya, tapi gua gabisa memilikinya.
Anas beda dari yang lain. Rambut dia kusut, muka dia gapernah dipoles. Tapi gua bisa lihat kecantikanya dari situ. Ah, pokoknya anas can't describe it with words.
•••••
Anas POV
"Happy anniversary, adi. Longlast with me until death separate us." Ucapku dengan senyum saat kami sudah berasa di restoran mewah khusus untuk pasangan sepertinya.
"Happy anniversary too, anastasia kejora. May god bless our relationship." Ucap adi sambil mencium punggung tanganku.
"Ayuk makan." Ucap adi.
"Yuk." Balasku sambil tersenyum selebar lebarnya.
Tentu, aku senang sekali hari ini. Adi memang too sweet buatku. Aku menyayanginya, tentu. Aku ingin setiap hari seperti ini.
•••••
Mobil bmw putih berhenti manis didepan rumahku. Adi mengantar aku pulang.
"Thanks, di. Kamu ati ati ya." Ucapku saat mau membuka pintu mobil.
"Iya. Goodnight, sweetheart. Love you." Ucap adi sambil mencium keningku.
"Love you more. Adi." Ucapku sambil keluar dari mobil.
Aku pun melangkah masuk ke dalam rumah saat handphoneku berdering.
"Udah selesai ngedatenya, mrs cabe?" Ucap seseorang saat aku baru saja mengangkatnya.
"Udah, mr terong. Napa nelpon? Tuh cewe bikin lu galau lagi?" Ucapku sambil tersenyum dan segera menuju kamar.
•••••
![](https://img.wattpad.com/cover/29428946-288-k34404.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable.
Ficção AdolescenteTak kusangka. Ternyata. Musuhku selama ini. Orang yang ku benci. Adalah seseorang yang ku cintai. Yang telah mengambil harta yang ku jaga selama ini, my virginity. cerita mengandung sedikit 17++