1 tahun kemudian...
Anas POV
"Morning class." Ucap dosen masuk ke ruang kelas sambil berjalan menuju meja.
"Morning, sir." Ucap kelas menyahut sapaan guru.
Yap! Sekarang aku mahasiswa di universitas indonesia. Aku mengambil jurusan management. Habis jurusan dance gak ada sih. Hehehe. Tapi, aku sekarang sudah mengajar modern dance di salah satu les loh!
Aku sudah lulus dari SMA bintang cemara sejak 4 bulan yang lalu. Aku sekarang masih berpacaran dengan adi, sudah 1tahun 4bulan lamanya. Adi semakin baik dan sweet kepadaku. Apanya yang brengsek? Besok hari annivku dengan adi. Ah! Senangnya.
Jared? Aku sudah tak tahu bagaimana kabar dia. Namun yang pasti, dia sudah menjadi mahasiswa trisakti dan kudengar dia mengambil jurusan dokter. Wah, berani sekali ya?
•••••
Malam yang cerah, sama seperti suasana hatiku saat ini. Besok hari anniversary ku dengan adi. Dan kata adi, dia mau memberi sesuatu kepadaku! Apa dia akan melamarku?..... Ah... Mungkin tidak secepat itu.
Iseng iseng, aku menelepon adi untuk menggodanya. Aku pun memencet nomor telepon adi tanpa melihat karena sudah hafal mati akan nomor adi.
Tut....tut..... Nada sambung terdengar.
"Halo?" Ucap diseberang.
"Sstt....... Jangan bicara. Biar aku yang bicara." Ucapku menggoda adi. Hihi, pasti dia bingung karena aku memakai nomor yang berbeda dari biasanya.
"Sayang, besok siapkan dirimu sebaik mungkin ya...." Ucapku dengan nada yang sexy.
"Ini siap......." Ucap adi.
"Sst.... Aku bilang jangan bicara. Aku akan mempersiapkan diriku semaksimal juga. Okey?" Ucapku semakin sexy. Hihi, adi. Pasti dia penasaran!
"Ini siapa sih? Wanita penggoda atau semacamnya ya?" Ucap adi.
Hah? Aku dibilang wanita penggoda? Masa dia gatau besok hari anniversaryku denganya?
"Sayang ini aku. Masa kamu gatau sih?" Balasku.
"Sayang? Gua gapunya pacar. Ini siapa sih?" Ucap seseorang diseberang.
Aku kaget. Aku menatap kembali layar handphoneku untuk mengecek nomor yang ku panggil.
0852?! Hah? Aku salah memencet nomor! Aku segera memencet tombol merah tanda mengakhiri telepon.
Aku segera menukar sim cardku dengan simcard yang asli punyaku. Aku segera mengecek nomor adi. 0841! Ah shit! Aku salah menelepon orang!
Aku pun menelepon adi.
"Halo, sayang?" Ucapku saat telepon di angkat.
"Iya sayang..... Kenapa telepon malam malam?" Ucap adi yang sepertinya terbangun dari tidur.
"Ah gapapa. Aku cuma kangen aja. Galupa besok kan?" Ucapku kesal karena salah menggoda orang.
"Gak dong.... Kamu tidur ya. Siap siap besok. Pakai pakaian yang bagus. Oke? Miss you, nas...." Ucap adi.
"Iya sayang. Miss you too di.... Love you." Ucapku sambil mengakhiri telepon dengan adi. Ah senangnya!
Tapi siapa yang tadi salah ku telpon ya? Apa dia marah?
•••••
Jared POV
Gua baru aja mau masuk ke kamar mandi untuk berendam saat handphone gua berdering.
Nomor asing. Siapa nih? Gua mengangkatnya siapa tahu tagihan telepon?
"Halo?" Ucap gua.
"Sstt..... Jangan bicara. Biar aku saja yang bicara." Ucap seorang perempuan diseberang.
Apa apaan nih?
"Sayang.... Jangan lupa ya besok, persiapkan dirimu sebaik mungkin..." Ucap perempuan ini lagi.
Apaan sih? Ini wanita penggoda yang menelepon random numbers?
"Ini siap......" Ucap gua.
"Sstt..... Aku bilang jangan bicara. Aku juga akan mempersiapkan diriku. Oke?" Ucap perempuan itu lagi.
"Ini siapa sih? Wanita penggoda atau semacamnya?" Ucap gua heran.
"Sayang, ini aku. Masa kamu lupa?" Ucap dia.
Udah mabok nih cewek. Ucap gua dalam hati.
"Sayang? Gua punya pacar juga engga." Ucap gua sambil menatap layar hape untuk melihat nomor siapa sih ini. Jangan jangan my ex?
Tiba tiba telepon ditutup. Udah gila nih cewe. Ucap gua sambil melempar hape dan menuju kamar mandi.
•••••

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable.
Novela JuvenilTak kusangka. Ternyata. Musuhku selama ini. Orang yang ku benci. Adalah seseorang yang ku cintai. Yang telah mengambil harta yang ku jaga selama ini, my virginity. cerita mengandung sedikit 17++