12 : Stressed

23K 507 0
                                    

Anas POV

Semenjak kejadian kemarin malam, aku dan adi mulai menjaga jarak. Adi sudah tidak memegang tanganku, apalagi mencium dan memelukku. Aku juga begitu. Aku menjaga jarak denganya. Aku tidak mau kejadian kemarin malam terulang lagi. Aku menyayangi adi, tapi bukan begitu caraku menunjukanya.

"Sorry ya....." ucap adi berkali kali setelah kejadian itu.

'Shhh.... aku tau kamu diluar kendali. Gapapa kok, di." Ucapku.

"Tapi jangan diulang lagi ya." Lanjutku sambil tersenyum.

"Iya. Pasti." Ucap adi dengan senyum yang gak kalah manis.

Aku segera merogoh tasku dan mengambil ponsel untuk segera mengirim pesan pada cowo strangers

"Wey.. kemaren I had a sex with my boyfriend....."

Tulisku pada pesan yang akan dikirim ke cowo itu.

Tak lama, balasan sms itu pun datang.

"What?! Lu beneran nge-sex sama dia?" Balas cowo itu.

"Engga engga. Cuma ampe dia buka baju gua doang.... abis itu gua minta stop!" Balasku.

"Ih.... kok di stop? Kan enak tuh." Balas cowo itu cepat.

Aku segera menutup ponselku ketika adi melihatku bingung mengapa aku tertawa. Sungguh, cowo ini kocak banget.

                                  •••••

Jared POV

"Dia cium lu pake nafsu?" Balas gua ketika cewe strangers ini menelepon gua dam menceritakan semua kejadian sexnya dengan cowonya.

"Iya.... awalnya soft.... pelan... tapi lama lama dia cium gua ganas banget. Terus dia buka kancing kemeja gua setengah...." ucap cewe itu dengan misterius.

"Waduh..... itu tandanya cowo mau melakukan sex..." balas gua.

"Yaiyalah! Aduh lu lemot ya.." Ucap cewe itu gemas.

Baru saja gua mau menceletuk cewe ini ketika gua melihat anas. Iya anas.

Anas terlihat bahagia sekali dengan telepon genggamnya. Dia tertawa dan duduk di salah satu kursi di taman itu. Pasti ia teleponan sama adi.

Pengen gua samperin dia dan bilang "nas, gua kangen sama elo.", memeluk dia, dan mencium keningnya. Namun sayang, itu gabakalan terjadi.

"Halo?" Ucap cewe itu ketika gua diam seketika.

"Eh... iyaiyaa.... barusan gua liat dia weh...." ucap gua sambil terus memerhatikan dia.

"Siapa? Oh si a yaaa." Ucap cewe itu sambio mengucap inisial anas.

"Iya...... Sumpah, tiap hari makin cantik...."

                                   •••••

Anas POV

Aku semakin bingung dengan kak diaz. Semakin hari, ia semakin memperingatkanku untuk segera menyudahi hubunganku dengan adi. Emang sih, belakangan ini adi agak aneh. Namun, sikap dia ke aku biasa saja. Dia tetap menjaga jarak namun tetap sweet sama aku.

"Kak. Cukup. Aku gabisa menyudahi hubungan aku sama adi kalau gaada sebab. Kakak juga gakmau kasih tau penyebabnya kan?" Ucapku sambil beranjak berdiri dari ruang tamu untuk segera ke kamar.

"Gua emang gabisa kasih tau lo nas. Cuman suatu saat nanti lo bakalan tau. Adi jahat, nas. Dia gak seperti yang lo pikirin." Balas kak diaz.

"Stop!" Ucapku sambil berlari kecil ke kamar.

                                    •••••

Unpredictable.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang