Anas POV
Aku melajukan mobilku menuju kampusku. Cuaca kota Jakarta hari ini berlawanan dengan cuaca di hatiku. Hatiku berawan, sedangkan cuaca di Jakarta panas terik. Aku memutuskan untuk duduk di taman kampus sebelum masuk kelas.
Taman kampusku terlihat asri dengan banyak mahasiswa yang duduk duduk sabil bercanda dan berkumpul. Daun daun hijau nan segar membuat taman ini terlihat lebih hijau.
Aku melangkahkan kakiku menuju salah satu tempat duduk di pojok taman tersebut. Sambil menunggu waktu kelasku tiba, aku membuka handphoneku dan menggeser layar hapeku tanda di unlock.
Aku segera menancapkan ujung kabel headset ke lubang headset. Aku suka mendengar lagu. Lagu apapun, lagu dj, lagu galau, lagu pop, lagu korea. Namun jika suasana hati sedang kacau, aku memilih untuk mendengar lagu all of me by john legend.
Cause all of me.
Loves all of you.
Love your curves and all your edges.
All your perfect imperfections.
Give your all to me i'll give my all to you.
Your my end and my beginning.
Even when i lose i'm winning.
Cause i give you all of me.
And you give me all of you.
Lagu itu membuat suasana hatiku menjadi semakin berawan. Aku memejamkan matanya untuk meresapi semua lirik lagu itu ke dalam otaknya.
Sudah beberapa hari ini semenjak aku dekat dengan Nicho dan aku jauh dengan Adi. Aku sudah tidak smsan ataupun teleponan dengan Adi. Setelah kuliah ini, aku segera pergi untuk menemui Adi.
•••••
Aku tiba di kampus Adi dan segera masuk kedalam untuk menemui Adi. Kenapa aku yang harus mencari dan menemuinya? Aku terus berjalan disepanjang koridor kampusnya Adi dan menemukan salah satu teman dekat Adi.
"Liat Adi gak?" Ucapku tanpa basa basi.
"Eh Anas? Adi? Adi di lantai atas tuh lagi di perpus." Ucap temanya Adi sambil menunjuk keatas.
Akupun segera naik ke lantai atas setelah mengucapkan terimakasih pada temanya Adi.
Aku melangkah masuk menuju perpustakaan dan menoleh ke kanan ke kiri ke setiap lorong lorong di perpustakaan itu dan mencari apakah Adi ada disana.
Di lorong terakhir, aku melihat Adi. Adi berada di pojok lorong tersebut bersama dengan seorang wanita. Karena tak kelihatan, aku maju sedikit perlahan untuk melihat apa yang ia lakukan dengan wanita tersebut.
Aku menyaksikanya. Adi sedang berciuman panas dengan wanita itu. Wanita itu berada di tembok dan didalam dekapan Adi. Sementara Adi didepanya dan tanganya bergerak keatas untuk meraba dada wanita itu. Wanita itu terlihat sangat senang dan bergairah dengan ciuman yang diberikan oleh Adi. Adi memindahkan ciumanya ke leher wanita itu dan membuka baju wanita itu. Tak lama kemudian mata wanita itu menangkap mataku yang sedang memperhatikan mereka.
Wanita itu segera memberitahu Adi untuk stop dan segera meraih bajunya. Adi berbalik dan menatapku.
"Lagi ngapain, di?" Ucapku murka.
Jared POV
Apa salah gua mengungkapkam perasaan gua ke Anas? Perasaan yang bertahun tahun ini gua pendam. Perasaan yang ingin dibalas. Apa salah?
Gua mengendarai mobil menuju rumah untuk pulang dan istirahat. Engga, gua gabisa kayak gini terus. Gua harus menghindar dari Anas. Kalo tidak, perasaan gua ke Anas makin jadi dan makin jadi. Yap, benar. Gua segera menambah kecepatan mobil gua untuk segera menuju rumah.
Tiba tiba sebuah telepon masuk.
Dan itu dari Anas. Angkat gak ya?
"Halo?" Gua gakuat kalo ga angkat telepon Anas.
"Nicho, sorry ganggu. Tapi bisa jemput gua sekarang? Di trisakti." Ucap Anas sambil sesenggukan.
"Lo..... Lo kenapa Nas?" Balas gua.
"Ntar aja ceritanya..... Bisa gak?" Ucap Anas buru buru.
"Oke. Tunggu. 5 menit sampe." Ucap gua sambil memutar balik mobil dan melaji cepat menuju Trisakti. Ada apa dengan Anas?
•••••
Penasaran sama kelanjutanya? Vote ya!! Thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable.
Novela JuvenilTak kusangka. Ternyata. Musuhku selama ini. Orang yang ku benci. Adalah seseorang yang ku cintai. Yang telah mengambil harta yang ku jaga selama ini, my virginity. cerita mengandung sedikit 17++