Halo my lovely readers hohohoho. Cuma mau bilang aja kalo pov bagian Jared yang dari gua-elu diganti jadi aku-kamu. Soalnya aku ngerasa aku kamu lebih sweet❤. Sekian. Happy reading guys!
Anas POV
Ada apa ya dengan Jared....... hmmm.........
Suster dan dokter sedang mengecek bagaimana keadaan Jared. Kenapa Jared tak pernah memberitahuku tentang semua ini? Jared kenapa sih?
Beberapa menit kemudian, para suster dan dokter keluar dari ruangan dimana Jared ditempatkan. Aku segera menghampiri mereka untuk menanyakan keadaan Jared.
"Gimana dok keadaan Jared?" Tanyaku pada sang dokter.
"Sejauh ini keadaanya baik baik saja. Namun Jared mengalami leukimia yang cukup parah yang apabila tidak ditangani akan berakibat fatal." Jelas sang dokter.
Aku terpaku mendengar penjelasan dari dokter. Apa? Jared kena leukimia?
"Kalau tidak ada yang perlu ditanyakan, saya permisi dulu." Ucap sang dokter.
"Hmm dok tapi sekarang Jared baik baik aja kan?" Balasku.
"Baik baik saja." Balas sang dokter.
Setelah aku mengucapkan terimakasih pada sang dokter, aku pun melangkah menuju ruangan tempat Jared dirawat. Melihat Jared yang terbaring lemas di ranjangnya membuat aku semakin merasa bersalah. Kenapa aku tidak mengetahuinya dari dulu?
"Hey." Sapa Jared saat ia melihatku masuk kedalam ruanganya.
●●●●●
Jared POV
"Hey." Sapaku saat melihat Anas memasuki ruangan.
"Hei, gimana? Enakan?" Balas Anas sambil memegang tekuk tanganku.
"Emm." Ucapku sambil menganggukan kepala.
"Kenapa gak bilang dari dulu sih?" Ucap Anas.
"Baru berasa sekarang sakitnya. Dulu aku kira cuma pusing biasa." Balasku sambil mengelus pelan pipi Anas.
Tiba tiba Anas mendekatkan wajahnya ke wajahku, membuat dadaku berdegup kencang, wajah memerah. Ah sial.
"Lain kali bilang , ya?" Ucap Anas sambil mencium keningku sekilas.
Setelah ia mencium keningku, aku segera menarik wajahnya dan segera melumat bibir tipisnya. Aku tak bisa sehari tanpa menciumnya.
Anas membalas ciumanku dengan lumatan lebih dalam, sepertinya Anas menikmati dan menginginkan ciuman dariku. Ahahah.
Aku terus membalas lumatan darinya, begitupun juga dengan dia.
"Jar, ini bukan tempat untuk bercinta." Ucap Anas sambil melepas kaitan bibir kami.
"Tapi aku sudah tidak tahan." Ucapku sambil berdecak manja ke arah Anas.
"Jar!" Ucap Anas memakiku bercanda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable.
Novela JuvenilTak kusangka. Ternyata. Musuhku selama ini. Orang yang ku benci. Adalah seseorang yang ku cintai. Yang telah mengambil harta yang ku jaga selama ini, my virginity. cerita mengandung sedikit 17++