Jared POV
Apa? Jadi Anas selama ini kesel sama gua? Jadi selama ini gua memendam perasaan gua ke dia....... Dan ternyata dia benci sama gua? What the......
"Kesel kenapa?" Ucap gua sambil berhenti melakukan aktivitas dan memerhatikan Anas dengan seksama.
"Dia suka sama gua pas masih SMA dan saat itu gua jadi babu dia." Ucap Anas kesal.
"Babu gimana maksud lo?" Ucap gua pura pira gaktahu.
"Iya kan gua gasengaja nendang apa ya waktu itu lupa , terus kena muka dia yg lagi naek mobil. Terus dia jadi hilang kendali gitu deh. Dia minta gua ganti. Tapi gua gak ada duit jadi sebagai gantinya gua bantuin dia kerjain tugas sekolah." Ucap Anas sambil membayangkan kejadian masa lalu.
Iya , itu gua nas. Cowo yang lo maksud itu ada didepan lo! Sekarang lagi makan bareng lo dan yang cuddling sama lo. Ucap gua dalam hati.
"Udah? Jalan yuk." Ucap Anas sambil mengeluarkan dompetnya untuk bayar.
"Gausa bayar. Gua aja." Ucap gua sambil mengeluarkan dua lembaran seratus ribuan dari saku celana panjang gua.
"Ih, orang gua yang ngajak kesini. Ya gua yang bayar lah." Ucap Anas sambil mengeluarkan selembar seratus ribuan.
"Nih mas." Ucap gua sambil segera menyerahkan duit gua ke mas pelayanya.
"Ih Nicho!"
•••••
Anas POV
Aku dan Nicho tiba disebuah taman rekreasi di daerah Cisarua. Kami berencana untuk berjalan jalan sambil menikmati pemandangan.
Aku senang sekali. Nicho ternyata orang yang asik dan beda sekali ketika kita belum dekat denganya. Dia bercerita tentang keluarganya. Mantan pacarnya. Semuanya. Aku sesekali tertawa mendengar ucapanya.
Tak sadar sudah jam 7 malam saja. Aku dan Nicho segera keluar dari taman wisata dan masuk ke mobil.
"Gimana nih? Balik ke Jakarta sekarang?" Tanya Nicho ketika kami sudah sampai didalam mobil.
"Jangan lah....... Gua takut kenapa napa nik." Balas gua.
"Yaudalah cari hotel aja." Ucap Nicho sambil menstater mobilnya dan mencari hotel.
"Btw, lu bawa duit cukup gak buat bayar hotel?" Ucap Nicho sambil terus berkonsentrasi melihat jalanan yang sudah gelap.
"Engga.... Kan gua kira kita cuma makan dan main. Gasampe nginep gini." Ucapku kaget.
"Sama gua juga........." Ucap Nicho sambil menepikan mobilnya dan menatap aku.
"Jadi gimana?" Ucap Nicho lagi.
"Tidur di mobil lo gapapa?" Ucapku.
"Gapapa sih, tapi lo nya keberatan gak?" Balasnya.
"Engga kok. Gapapa." Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
"Yaudah yuk kebelakang."
Aku segera ke belakang bagian mobil Nicho untuk tidur dengan lebih leluasa dan gak sempit. Aku tidur di sebelah kanan jok dan Nicho disebelah kiri jok. Aku segera memejamkan mataku sambil menyenderkan kepalaku di pintu mobil.
15 menit setelah aku tidur aku merasa ada sesuatu yang menempel di bibirku. Dingin dan lembut. Aku tersadar dan terbangun. Aku kaget, Nicho mencium bibirku ketika aku tertidur. Dan posisi tidurku sekarang dekat sekali dengan Nicho.
"Dingin yaa?" Ucap Nicho sambil melepas tautan bibirku denganya.
"Lumayan.."
Nicho tiba tiba memelukku dengan erat. Aku pun membalasnya dengan refleks. Lalu dia mencium keningku dan turun ke bibirku. Dia mengulum bibirku lembut dan pelan. Aku pun membalas ciumanya aku mengulum bibir bagian bawahnya. Dia sedikit agak mengerang ketika aku mengulum bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable.
Teen FictionTak kusangka. Ternyata. Musuhku selama ini. Orang yang ku benci. Adalah seseorang yang ku cintai. Yang telah mengambil harta yang ku jaga selama ini, my virginity. cerita mengandung sedikit 17++