19. Info semi final

234 22 0
                                    

Sekolah sudah dimulai dari empat jam yang lalu. Katya, Ara dan Eliza bosan karna tak ada Zahra. Mereka tak sabar ingin menjenguk Zahra.

KRINGGG.......!!

"Oke anak anak semua, pelajaran Ibu akhiri, silahkan istirahat" ucap Bu Risma. Mereka berhamburan keluar kelas.

"Kita ke kelas IPA-2 yuk, kita ajak mereka jenguk Zahra" ajak Ara, mereka berdua setuju.

Mereka berlari ke arah kelas Deven, hingga di sana mereka menemukan Indy.

"Sejak kapan tuh cewek di sekolah ini? Kenapa dia di sini, ini bukan sekolahnya kan?" tanya Katya kepada kedua sahabatnya tersebut.

Mereka berjalan ke arah Indy, saat Indy sedang mengintip kelas Deven, mereka menepuk bahu Indy, membuat Indy kaget.

"Lo ngapain di sini?" tanya Eliza pada Indy. "Gue sama guru gue mau buat semi final pertandingan basket, sebenernya gue cuma ikut aja, gue mau ketemu Deven" ucap Indy.

Saat mereka berbincang, Deven dan teman temannya keluar kelas. Ia melihat Indy dengan tatapan datarnya.

"Hai, gue mau ngasih kabar, lo ikut final basket ya besok" ucap Indy pada Deven.

"Hah? Ada babak final? Kita baru tau, fix! Tanpa latihan lagi" Rangga memegang dahinya.

"Kalian harus semangat oke, jangan nyerah, kalian pasti bisa" Indy menyemangati team basket Deven. Deven merasa semangat yang diberi Indy berbeda dengan semangat yang diberi Zahra.

"Oh ya, nanti kita jenguk Zahra yuk" ajak Ara sengaja mengganti topik. Mereka setuju dengan ajakkan Ara.

"Babang Kevin setuju" ucap Kevin. "Lo berangkat duluan sama Kevin ya, mungkin gue agak telat, nih gue ada urusan sama sepupu gue" ucap Rangga.

"Cewek atau cowok?" tanya Eliza memastikan, membuat Rangga tertawa. "Ya ampun sensitif banget, cewek lah, lagian cuma sepupu, cemburu ya? Gue seneng tau dicemburin" Rangga tertawa dan menepuk bahu Kevin.

"Gila sakit! Lo main pukul aja" Kevin menoyor kepala Rangga. "Bahagia gue, akhirnya usaha gue gak sia sia" Rangga terus tertawa.

"Gue gak cemburu, biasa aja, jangan ge'er" Eliza melipat kedua tangannya di depan dada, dengan wajah malasnya.

"Ke kantin yuk, kalian gak laper? Kalo gitu gue sendiri aja" Reza berjalan dan mengambil kesempatan menggandeng tangan Katya dan berjalan mendahului mereka.

"Wah modus nih orang, WOY! KALO MAU MODUS MAH MODUS AJA!! AMBIL KESEMPATAN DALAM KESESATAN LO!?" teriak Kevin.

"Kesempitan anjir, bukan kesesatan, serem amat mulut lo" Rangga menjitak kepala Kevin.

"Typo gue, maaf" ucap Kevin. "Orang kebanyakkan typo di keyboard hp, ini di mulut pake typo juga" Rangga menggelengkan kepalanya.

"Banyak omong lo, ayo kita susul, nanti malah tuh dua anak ambil kesempatan dalam kesesatan lagi, yuk!" Kevin berlari ke kantin.

"KESEMPITAN ANJIR KESEMPITAN!!" teriak Rangga yang mulai jengah. "Yuk Dev, semua ke kantin yuk" ajak Rangga dan mereka mengangguk.

°°°

Zahra sedang bermain dengan ponsel sedari tadi. Jujur ia sangat sangat merindukan sekolahnya, merindukan lelucon yang kawan kawannya berikan.

"Nak, kamu udah makan sayang?" tanya Mama mengusap pucuk kepala Zahra.

"Ma, Zahra kangen sekolah, Zahra mau cepet cepet pulang" wajah Zahra kini muram tak suka.

DEVEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang